bab 4

281 16 0
                                    

#GADIS_BAR_BAR_MILIK_CEO_NYEBELIN
#Bab4 || Hari paling apes ||

Pagi harinya Lisa sudah baru sedari subuh setelah Aldi membangunkan nya untuk sholat subuh. Jika ada Aldi dirumah maka Lisa tidak bisa bolong-bolong untuk ibadah, Aldi selalu berkata agar keluarganya nanti kelak bisa berkumpul di surga.

"Kak Sasa, sarapan dulu," ajak Aldi menyiapkan piring dimeja makan, ia sudah memasak nasi goreng untuk sarapan, selain pintar dalam urusan agama Aldi juga pandai memasak.

"Enak banget wanginya," puji Lisa menghirup aroma nasi goreng buatan adiknya.

"Pasti enak," ucap bunda.

"Suami idaman deh, adik gue yang paling ganteng," ujar Lisa.

"Bisa ajah, kak," Aldi pun sedikit tersipu.

Mereka pun makan dengan tenang dan menikmati makanan nya.

***

Dikamar Kheitya, gadis itu sedang bercermin sambil terus tersenyum melihat jepitan kupu-kupu dikeningnya.

"Gemes banget," ucap kheitya.

Jepit rambut yang ia kenakan adalah pemberian Nata saat mereka sedang jalan-jalan kemarin, meskipun tak mahal namun Kheitya sangat senang.

Kheitya pun berangkat untuk kesekolah, dijemput oleh pacar kesayangan nya.

"Cantik banget," puji Nata tersenyum manis melihat Kheitya memakai jepitan yang ia beri.

"Makasih, bagus gak jepitannya?"

"Bagus, cantik,"

"Yuk, berangkat. Kalau kelamaan nanti kakak telat loh kuliahnya," ucap kheitya mengambil helm dari tangan Nata.

"Masih pagi sayang, dosennya mungkin masih molor," canda Nata, Kheitya terkekeh tumben Nata bersikap lucu pagi-pagi.

Nata kini kuliah bersama dengan Iqbal dan Alexa, di fakultas yang sama yaitu ekonomi.
Nata sebenarnya sangat ingin bertunangan dengan Kheitya terlebih dahulu agar wanitanya itu tak kepincut pria lain. Disebabkan mereka kini tak satu sekolah lagi.

"Nanti kakak jemput yah?" ucap nata.

"Kalau kakak sibuk, mending aku naik taksi ajah,"

"Gapapa, tungguin ajah ditempat biasa. Gak mungkin Kakak biarin pacar kesayangan ku ini pulang naik taksi," ucap nata membuat Kheitya hampir teriak saking saltingnya.

"Apaan sih kak, lebay ih," ucap kheitya malu-malu.

"Gak lebay sayang, itu tanda effort kakak kekamu," ujar Nata.

Kheitya sampai tak bisa lagi berkata-kata, sudah lagi sudah diberi asupan seperti ini, bisa-bisa ia terbang dibawa angin.

***

Lisa telah sampai di kantor nya, ia langsung memarkirkan motornya. Lalu cepat-cepat masuk kedalam.

"Gue denger-denger, anaknya Bu Anita bakal masuk hari ini," ucap salah satu karyawan yang sedang berkumpul di meja kerja mereka.

"Ohya? Gak sabar gue, pasti ganteng," timpal yang lainnya.

"Katanya sih masih singel,"

Lisa hanya mendengar apa yang mereka gosipkan lalu terus berjalan.

"Gue juga penasaran siapa sih Kendra itu?" batin Lisa.

"Lisa," teriak Rina melambaikan tangannya.

"Hai," Lisa menghampiri Rina. "Ngapain lo disini, itu kopi buat siapa?" tanya Lisa.

"Ini kopi buat Pak Kelvin, nyebelin banget masa gue terus yang disuruh dia buat kopi," ujar Rina kesal.

"Serius? Pak Kelvin suka minum kopi?"

"Iya, Lo mau tau, pas nyuruh gue tuh mukanya ngeselin banget. Senyum kek, ganteng tapi pelit senyum," cibir Rina.

"Sabar, orang sabar disayang Tuhan," kekeh Lisa.

Rina melangkahkan kakinya dari sana, Lisa pun akhirnya menuju keruangan nya untuk kembali bekerja.

***

Saat jam makan siang semua karyawan di minta untuk berkumpul karena ada pengumuman penting.

"Menurut Lo ganteng gak yah, bos baru kita," bisik Rina.

"Pasti lah, biasanya aura seorang CEO tuh akan terpencar karena banyak duitnya," kekeh Lisa.

Rina ikut tertawa. "Bisa ajah, bisa lah kalau senggol dikit," ucap Rina.

Keduanya malah menggosip bersama.

"Baiklah mohon perhatian nya semua," ucap Kelvin dengan wajah datar.

Semua senyap kala Kelvin mulai buka suara. "Saya kumpulkan kalian disini sebab mau memperkenalkan seseorang yang akan menggantikan Bu Anita sebagai CEO di perusahaan kita," ucap Kelvin.

Semua penasaran dengan pemimpin baru mereka. Bersamaan dengan itu Ken keluar dari ruangan nya dengan jas hitam miliknya dan kaca mata hitam nya.

"Halo semua," ucap Ken membuka kaca mata nya dan tersenyum tengil.

"Ganteng banget," ucap Rina tercengang.

"K-ken? Tuh anak ngapain disini?" batin Lisa ikut tercengang.

"Perkenalkan Pak Kendra Wilkinson, beliau adalah anak tunggal Bu Anita," ucap Kelvin.

Lisa yang melihat itu tak bisa menutup mulutnya saking terkejutnya, bagaimana bisa Ken menjadi pemimpin perusahaan ini.

"Jangan lupa tutup mulut nya, Ntar masuk laler loh," ucap Ken terkekeh.

Lisa langsung menutup mulutnya dan memalingkan wajahnya. "Kok? Bisa si Ken Arok sih?" batin Lisa.

"Selamat datang ke perusahaan kita, Pak," ucap Rina malu-malu.

"Terima kasih, semoga kita bisa membangun perusahaan ini bersama," ucap Ken.

"Baik kalian semua bisa bubar," ucap Kelvin.

Semua karyawan pun bubar begitu pun dengan Lisa dan Rina.

"Kok bisa si Ken jadi bos gue disini," gumam Lisa.

"Hah? Lo kenal sama Pak Ken?" tanya Rina.

Kini mereka berdua sedang makan siang di warteg depan kantor, Rina terus saja membahas tentang Ken yang katanya sangat tampan.

"G-gak, gue mana kenal sama Bos besar, kan beda kasta," ucap Lisa cengengesan.

"Pak Ken kayanya gak galak kaya pak Kelvin," ucap Rina.

"Gue malah suka Pak Kelvin gak banyak tingkah," cibir Lisa.

Saat mengatakan itu Lisa melihat Kelvin yang masuk ke dalam warteg itu juga, membelakangi Rina dan melangkah mendekati mereka.

"Dih, si Kelvin mah mukanya kaya tembok," ceplos Rina, Lisa menggode Rina agar diam namun Rina terus saja berbicara.

"Padahal tuh yah kalau dia tuh bersikap baik dikit, gue bisa dengan senang hati buatin dia kopi tiap hari," ucap Rina enteng.

"Oh... Jadi selama ini saya kurang baik sama kamu?" ucap Kelvin.

Rina membulatkan matanya, perlahan memutar badannya. "P-pak Kelvin?" Kelvin tersenyum tipis.

***

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang