bab 3

357 13 2
                                    

***

Setelah dari rumah Keyla, Lisa langsung pulang saat sudah singgah ke warung Padang untuk membelikan makanan untuk adik dan bundanya.

"Assalamualaikum, Bun, Aldi?" panggil Lisa saat masuk kedalam rumah setelah membuka sepatunya.

"Eh, kak Sasa udah pulang?" tanya Aldi saat baru pulang dari masjid dengan memegang sajadah dan Al-Qur'an di tangan nya.

"Iyah, kamu baru pulang ngaji?" tanya Lisa.

"Iya kak, kakak udah sholat?" tanya Aldi.

"Belum, kan baru pulang. Entar deh mandi dulu," Aldi mengangguk. "Ohiya bunda mana?" tanya Lisa.

"Bunda lagi ada urusan katanya," ucap Aldi.

"Oke, ini kakak beliin kamu makanan," ucap Lisa mengangkat kresek hitam yang ia bawa.

"Wah, makasih kak," Aldi dengan senang menerima kresek hitam itu.

Lisa tersenyum melihat adik satu-satunya itu, saat bunda dan ayahnya bercerai Aldi memutuskan untuk tidak masuk pesantren lagi, ia merasa akan membebankan Lisa untuk membayar uang sekolahnya. Jadi ia pindah kesekolah negeri saja.

***

Malam itu Lisa duduk sendirian di teras rumahnya, gadis itu termenung sendirian. Masih memikirkan tentang masa depan adiknya ia harus bekerja keras agar Aldi bisa meraih cita-cita nya.

"Kak Sasa," ucap Aldi menepuk pelan pundak Lisa.

"Eh ayam!" ucap Lisa terkejut memegangi dadanya.

"Ih.. Aldi ngagetin ajah," ucap Lisa.

Aldi terkekeh. "Kak Sasa sih, gak boleh tau ngelamun sendirian, entar kerasukan emang mau?" ucap Aldi jahil, ia sangat jarang berbicara dengan Lisa sebelumnya.

"Gak usah nakut-nakutin deh, kakak gampar mau?"

"Galak banget sih? Pantesan kakak masih jomblo," canda Aldi.

"Enak ajah, Kakak tuh jomblo karena pacaran itu dosa," elak Lisa.

"Bener mending langsung nikah ajah," ucap Aldi kemudian duduk disamping Lisa.

"Gimana sekolah barunya? Gak ada yang gangguin kamu kan?" tanya Lisa.

"Alhamdulillah, Aldi udah punya banyak temen kak," ucap bocah berusia dua belas tahun itu.

"Maaf, kakak gak bisa biayain kamu di pesantren," lirih Lisa.

"Kakak jangan ngomong gitu, Kakak Hebat. Aldi gak masalah kok sekolah dimana ajah," ucap Aldi tersenyum tulus. "Aldi janji, kalau Aldi udah jadi dokter nanti Aldi bakal ganti uang Kakak," ucap Aldi.

Lisa terkekeh lalu merangkul pundak adiknya itu. "Iya deh, tapi berbunga yah? Kan Lo masih lama suksesnya," ucap Lisa tertawa kecil.

Aldi terkekeh dan mengangguk. "Semuanya buat kakak sama bunda pokoknya," Lisa dan Aldi pun tertawa bersama meskipun keluarga mereka sudah terpecah namun keduanya saling menyayangi.

Bunda menyibak gorden dari dalam melihat kedua anaknya yang aku hatinya jadi menghangat. "Semoga kalian selalu akur," ucap bunda.

***

Di rumah Alvian, pria itu sedang berada di ruang kerjanya untuk mengerjakan pekerjaan nya yang belum terselesaikan sebab sedari tadi membantu Keyla menjaga si kembar.

"Mas," panggil Keyla mengucek matanya mendekat kearah Alvian.

"Eh? Bub. Kok belum tidur?" tanya Alvian menoleh pada Keyla.

"Kebangun, Mas belum selesai?"

"Dikit lagi," ucap Alvian, wajah nya tampak lelah namun tak sedikit pun mengurangi ketampanan nya. "Lanjut lagi gih, tidurnya," ucap Alvian.

"Mau tunggu Mas ajah," ucap Keyla.

"Bobo sayang, nanti kalau kembar bangun, kamu gak bisa bobo loh?" ujar Alvian kembali mengetik laptop nya.

Keyla berjalan mendekati Alvian lalu mengalungkan tangannya di leher Alvian dari belakang pria itu. "Mas itu harus istirahat juga," ucap Keyla.

"Iya, dikit lagi kok," ucap Alvian.

Cvp! Keyla mengc*up pipi Alvian tiba-tiba.

"night kiss," ucap Keyla.

"Nakal yah kamu," ucap Alvian menoleh ke arah Keyla. "Udah deh, jangan goda Mas kaya gini, Mas bisa khilaf sayang," ucap Alvian.

"Punya suami ganteng kok gak digoda," bisik Keyla terdengar mengoda di telinga Alvian.

Alvian menutup laptopnya lalu menarik tangan Keyla ke pangkuan nya. "Kamu yang mancing, jadi harus tanggung jawab," bisik Alvian.

"No need to worry? I miss you Mas," ucap Keyla menatap sayu Alvian.

Malam itu saat si kembar tertidur dengan pulas nya kedua orang tua mereka tengah menghabiskan malam bersama. Semoga si kembar gak kebangun xixi...

***

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang