Bab 57

242 12 1
                                    

Hehe ketemu lagi kita...

***

"Galak banget,"

"Ya Lo, ngomong sembarangan," ketus Lisa.

"Siapa yang ngomong sembarangan? Emang Lo gak mau punya keluarga harmonis sama gue?" tanya Ken.

"Sama Lo gak ada harmonis nya, yang ada gue puyeng tiap hari,"

"Cih, gak asik Lo mah,"

"Biarin,"

"Tapi gue mau Lis, gue maksa nih!" ucap Ken menatap Lisa yang berada di sebelahnya.

"Gak!"

"Harus mau! Gue mau punya anak banyak-banyak sama Lo! Dua belas!"

Lisa melebarkan matanya. "G*ila Lo! Lo pikir gue kucing apa?" ucap Lisa.

"Biar seru tau, biar rumah kita tuh rame," ucap Ken seraya berkhayal bagaimana jika ia benar-benar mempunyai anak sebanyak itu, ia tak perlu memikirkan tentang biaya. Toh, warisan nya banyak.

"Ngomong lagi gue gampar," ucap Lisa kesal, Ken itu selalu bicara ngelantur.

"Gampar ajah, emang tega? Kiss ajah gimana?" Ken memanyunkan b1bir nya kearah Lisa, membuat gadis itu tambah kesal.

Plak!

***

Setelah banyak drama menghayal kan perihal masa depan dan anak akhirnya Lisa mengajak Ken untuk kembali masuk kedalam rumah, hari mulai gelap takut nya mereka berdua ketempelan jika terlalu lama diluar. Mereka berdua menghabiskan waktu bersama selama di luar, membicarakan hal-hal random yang dibuat Ken.

Tak lama juga Anita pulang, tidak dengan tangan kosong Anita membawakan Ken dan Lisa makanan, kini mereka bertiga tengah duduk bersama di meja makan.

"Gimana Ken, udah mendingan?" tanya Anita menatap Putra nya.

Ken mengangguk. "Iya Ma, Ken udah mendingan," ucap Ken.

"Kalian gak berantem kan dirumah?" tanya Anita.

"E-engak kok, Ma." ucap Lisa.

"Terus itu kenapa pipi Ken  merah?" tanya Anita penuh selidik.

"Itu tadi Lis-"

"Ada nyamuk di pipi Ken, jadi Lisa yang nepuk Mah," potong Ken.

"Oalah, kirain kenapa. Yaudah kalian pasti lelah, apa lagi Lisa," ucap Anita menatap Lisa yang hanya tersenyum tipis. "Makasih yah, sayang. Kamu udah mau jagain Ken," ucap Anita.

"Iya Mah," jawab Lisa tersenyum.

Selesai dengan aktivitas makan mereka, kini masing-masing masuk kedalam kamar. Untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah.

Di kamar, Lisa yang duduk di depan meja rias  menatap Ken yang duduk tak jauh dari nya. Pria itu menatap laptop yang ada dihadapannya, tapi sesekali Ken mengucek-ngucek mata nya.

Lisa mengangkat bokong nya, berjalan mendekati Ken. Gadis itu menutup pelan laptop suaminya. "Mata Lo udah lelah, jangan di paksa," ucap Lisa mengusap pelan mata Ken dengan lembut.

Ken menatap lekat wajah cantik istri nya. "Sekarang buruan tidur, Lo udah bisa ke kantor besok?" tanya Lisa.

Ken mengangguk pelan. "Iya, udah banyak kerjaan yang dikirimin Kelvin, bukan nya sembuh malah tambah puyeng pala gue," ucap Ken sembari terkekeh pelan.

"Cemen amat sih, bukan nya Lo seneng kalau di kantor? Banyak karyawan cewek yang naksir sama Lo,"

"Emang iya?" tanya Ken berlaga tak tau.

"Berlaga gak tau lagi, cowok tukang tebar pesona kaya Lo mana nyadar kalau banyak cewek yang suka Lo diem-diem," ucap Lisa entah kenapa gadis itu jadi mengomel tidak jelas.

"Termasuk Lo, dong," ucap Ken tersenyum manis.

Lisa mendelik. "Kecuali gue!" Lisa pun berjalan duluan menuju kasur.

Ken terkekeh, lucu sekali. Ken juga akhirnya ikut berjalan menuju Kasur mereka. Lisa masih duduk bersandar di atas kasur nya. Melihat Ken yang sentiasa mengucek matanya.

"Mata Lo sakit?" tanya Lisa.

Ken melirik gadis itu. "Emm, enggak. Mata gue lelah dikit," ucap ken.

"Jangan di kucek terus, nanti tambah sakit," ucap Lisa.

Ken Naik ke atas kasur setelah mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur. "Mata gue merah yah?" tanya Ken memperlihatkan matanya.

"Coba sini, deketan," Ken mencondongkan tubuhnya, jarak mereka sangat dekat.

Lisa melihat dengan seksama. "Mata Lo merah dikit, lelah banget itu, besok pake kacamata ajah. Pake punya gue," ucap Lisa.

"Eum,"

"Sekarang Lo istirahat, jangan banyak tingkah," ujar Lisa.

Ken menurut, ia merebahkan dirinya disebelah Lisa, ditengah mereka sudah ada guling yang melintang. Yah, Lisa yang menaruh nya.

Ken menoleh ke arah gadis itu, Lisa melepaskan jedai rambut nya dan menaruh nya diatas nakas, sehingga rambut nya tergerai.

"Lis," Lisa menoleh, menaikan satu alisnya.

"Boleh tidur sambil peluk gak?" ucap Ken.

***

Nungguin yah.... Maaf selalu buat kalian nunggu.

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang