Pagi hari nya Lisa dan Ken masih tidur dengan nyenyak nya, Lisa masih tidur dengan memeluk tvbuh Ken. Tangan Ken sebagai bantal untuk Lisa karena gadis itu tak mau lepas dari nya sejak semalam.
Padahal lampu sudah menyala tapi ya mau gimana lagi namanya juga nyaman, sampai tak ingat kalau hari sudah menjelang pagi.
Kring! Suara alarm yang Ken pasang kini berbunyi membuat seisi kamar penuh dengan suara alarm itu.
Anita yang sedang masak pun bisa mendengar bunyi alarm itu. "Yaampun, apa mereka belum bangun juga?" Monolog Anita sembari menyusun piring dimeja makan.
Wanita paruh baya itu lalu melangkahkan kaki nya menuju kamar Ken, ia mengetuk pintu itu dan memanggil nama anak nya.
"Kendra! Lisa! Kalian belum bangun?" teriak Anita cukup keras.
Anita mengetuk dengan agak keras. "Kendra! Kalian gak ke kantor apa?"
Dari dalam kamar Ken akhirnya terusik dengan suara alarm dan suara Mamanya. "Eugh," lenguh Ken membuka sedikit matanya. Ia melihat alarm itu lalu mematikan nya.
"Iya Mah, Ken udah bangun kok!" teriak Ken.
"Yaudah, kalian siap-siap abis itu turun," teriak Anita dari luar kamar.
"Hem," Ken masih mengumpulkan nyawanya yang masih diawang Awang. Ia merasa ada yang melingkar di atas perut nya. Perlahan Ken menoleh menghadap Lisa yang tertidur dengan lelap.
Senyum pria itu mengembang, Ken menatap wajah yang cantik itu sedang tertidur. Ken menyelipkan anak rambut Lisa ke belakang telinga gadis itu.
"Nyenyak banget tidur nya," gumam Ken.
Perlahan Ken mengangkat tangan Lisa yang ada di perut nya, takut mengganggu tidur gadis itu. Ken lalu turun dari ranjang ia berjalan masuk kedalam kamar mandi.
Lima menit kemudian Lisa terbangun dari tidur nya ia mengucek matanya dan melihat kesamping, tidak ada Ken disana.
"Kemana dia?"
Ceklek! Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Ken yang baru keluar dari sana, dengan rambut yang sedikit basah dari ujung rambutnya. Pria itu sudah selesai mandi, kali ini ia sudah menggunakan baju memang dari dalam.
"Baru bangun? Mandi gih," ucap Ken sambil berjalan menuju kaca lemari untuk mengambil jas nya.
"Kenapa gak bangunin gue?" tanya Lisa.
"Lo tidur nya nyenyak banget sih, tidur apa simulasi mat1?"
"Hem," Lisa masih malas untuk meladeni suaminya itu, jadi ia memutuskan untuk mandi saja.
Setelah mandi Lisa bersiap-siap didepan meja rias untuk memoles wajah nya, tipis-tipis saja. Lisa tiba-tiba saja teringat dengan pesan dari bara semalam. Ia kembali meraih handphone nya, Lisa membuka pesan yang dikirim Bara.
"Apa gue temuin kak Bara ajah yah," gumam Lisa. Ia masih ragu untuk bertemu pria masa lalu nya itu.
"Woi, lama banget sih Lo," teriak Ken dari arah pintu kamar.
Lisa menoleh menatap datar pria itu. "Bisa gak, kalau ngomong sama gue tuh gak usah pake teriak-teriak!" ujar Lisa.
"Ya Lo mikir lah, kita udah telat! Gue udah mau expired nunguin Lo,"
"Alay Lo, udah nih gue. Ayo berangkat," ucap Lisa dengan santai nya.
Lisa berjalan melewati Ken begitu saja. "Tuh anak emang kampret," Ken lalu ikut keluar.
***
Di dalam mobil Lisa masih terdiam malas mengajak Ken untuk berbicara. Padahal pria itu sudah mengajak nya untuk bergosip tapi sepertinya Lisa sedang tidak mood pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romantizm"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...