Rutinitas pagi yang kini Lisa lakukan hanya diam dirumah, Ken tidak mengizinkan Lisa untuk terlalu banyak bergerak sebab istrinya sedang hamil muda.
Ken berdiri memperhatikan wajah Lisa yang tengah fokus memasangkan dasi dileher nya. Lisa melirik keatas melihat Ken yang menatap nya dengan senyuman.
"Kenapa liatin aku kaya gitu?" tanya Lisa.
"Cantik."
Blush
Pipi Lisa merona, pagi-pagi sudah di suguhkan dengan gombalan maut suaminya.
"Dih, pipi nya merah nie... Baper yah?" Ken memang suka menggoda istrinya.
Mungkin jika tak menggangu istrinya Ken akan gatal-gatal seharian. "Gak, siapa yang baper," ketus Lisa.
"Keliatan tau Sa. Tuh pipi nya utututu..." Ken mencubit gemas pipi Lisa.
"Ah, jangan Ken. Sakit tau!"
"Sakit yah? Sini aku obatin," Ken dengan cepat menunduk lalu mengecup pipi kanan dan kiri istrinya.
"Ihh! Nyebelin deh!" wajah Lisa malah makin memerah.
Sementara Ken malah tertawa keras. Lisa malah berlari ke r4njang dan duduk disana, ia melipat kedua tangannya memasang wajah cemberut.
Ken menghentikan tawanya, ia berjalan mendekati Lisa lalu duduk disebelah nya.
"Ngambek nie.." bukan nya meminta maaf Ken malah mencolek dagu Lisa.
"Ken! Jangan rese deh."
"Hahaha, iya-iya maaf yah?"
"Gak mau!"
"Kalau gak mau aku c1um nih." Ken mendekatkan wajah nya dengan perlahan.
Lisa mendorong pelan tvbuh Ken yang semakin dekat dengan nya. "Ihh, Ken. M3sum banget sih!" ucap Lisa kesal.
"M3sum sama istri sendiri tuh gak apa-apa, Sayang."
"Diem ah, udah ayo turun. Udah di tungguin sama Mama tau," ucap Lisa.
"Iya-iya, tapi rambut ku belum di rapikan nih. Sisirin yah?" ucap Ken, Lisa pun mengangguk.
Ken beranjak untuk mengambil sisir rambut yang ada diatas meja rias istrinya, kemudian duduk kembali Lisa pun berdiri untuk menyisir rambut Ken.
Lisa merapikan rambut Ken dengan perlahan. "Rambut kamu makin panjang, gak mau cukur?" tanya Lisa sembari mengacak-acak halus rambut Ken.
"Gak boleh lah, kan kamu lagi hamil Sa." jawab Ken.
"Eum.. kayak nya kalau di kuncir lucu deh." ucap Lisa mengumpulkan rambut Ken keatas.
"Bentar aku ambilin sesuatu," Lisa memutar badannya lalu berjalan ke arah meja rias nya.
"Ngambil apa sih, Sa?" tanya Ken penasaran.
Lisa berjalan kembali pada Ken. Ia rupanya mengambil beberapa karet kecil yang berwarna-warni ditangannya.
"Buat apa itu?" tanya Ken.
"Buat rambut kamu, pasti lucu." ucap Lisa tersenyum.
"Ah gak mau. Masa rambut aku mau di kuncir warna-warni sih," ucap Ken protes ia langsung berdiri tegap.
"Bagus tau Ken, dua ajah deh. Yah?" Lisa terus membujuk
"Gak mau Sa. Malu tau, aku mau ngantor bukan mau ngebadut," ujar Ken, pria itu lalu berjalan kearah cermin untuk berkaca dan merapikan rambutnya sendiri.
Ucapan Ken sedikit ketus, hal itu membuat Lisa kecewa. Ia lalu duduk dan menundukkan kepalanya, Ken menoleh.
"Duh, kambuh lagi tuh anak." batin Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romantik"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...