Seperti yang sudah Ken rencanakan, sepulang dari kantor ia langsung pergi ke kantor polisi. Ken tak sendirian ia ditemani oleh Kelvin.
Kedua pria itu masuk ke dalam kantor polisi, Ken langsung duduk di hadapan Pak polisi. "Saya kesini ingin melaporkan bahwa istri saya hilang, Pak," ujar Ken.
"Baik, boleh saya tanya kapan istri anda hilang?" tanya polisi berperut buncit itu.
"Sejak kemarin istri saya belum juga pulang, dan ini sudah dua puluh empat jam, Pak," ucap Ken.
"Istri anda baru kemarin tak pulang?" tanya pak polisi, Ken menganguk. "Itu belum bisa di katakan hilang Pak, kecuali istri bapak belum pulang dua kali dua puluh empat jam," ucap pak polisi itu.
"Tapi istri saya tidak ada kabar Pak!"
"Kami hanya mengikuti prosedur saja pak, mungkin saja istri anda sedang kerumah kerabat nya?"
"Kalau saya tidak mencari ke semua kerabat istri saya, tidak mungkin saya kesini pak!" geram Ken.
"Sabar Pak Kendra, anda tidak boleh gegabah," peringat Kelvin.
Ken mendengkus kesal, percuma saja ia kesini kalau begitu. "Baik, saya akan kembali lagi besok, jika istri saya belum juga kembali," ucap Ken datar.
Ken berdiri dan langsung keluar begitu saja, Kelvin pun ikut berdiri. "Kalau begitu kami permisi, Pak," ucap Kelvin.
"Silahkan,"
Kelvin lalu ikut keluar dan menghampiri atasan nya itu, Ken masuk kedalam mobil dengan wajah kesal. Ia pikir mendatangi polisi akan bisa membantu, namun nyatanya tidak.
***
Mobil Ken memasuki gerbang rumah nya ia tiba pukul delapan malam, untuk berkeliling mencari Lisa. Ken melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah nya, dan disambut dengan Anita yang sedang mengobrol dengan seseorang.
Ken menghentikan langkahnya saat melihat siapa yang Anita ajak mengobrol itu.
"B-bunda?"
Anita dan bunda juga Aldi menoleh ke arah Ken. "Eh, Nak, Ken rupanya sudah pulang yah?" tanya bunda tersenyum hangat.
"Sini Ken," panggil Anita.
Ken perlahan berjalan mendekati Anita. Aldi menatap Ken dengan tatapan yang sulit di artikan. Kemudian Ken duduk disebelah Anita.
"Kok sendirian Nak? Lisa mana?" tanya bunda.
"Bunda kok kesini gak bilang sama Ken dulu, kan bisa Ken jemput," ucap Ken.
Bunda tersenyum lalu menoleh ke arah Aldi yang duduk di samping nya. "Ini, Aldi tadi tiba-tiba ingin ketemu kakak nya, katanya perasaannya gak enak. Padahal kangen tuh," goda bunda.
Aldi tersenyum tipis. "Mana kak Sasa?" tanya Aldi.
Ken terdiam, ia menunduk kan kepalanya. "Maaf bunda," lirih Ken.
"Kenapa minta maaf Nak?"
Anita menghembuskan nafas panjang, ia tau jika Ken pasti merasa bersalah pada bunda sebab tidak bisa menjaga Lisa sampai gadis itu belum juga pulang dari kemarin.
"Begini bunda nya Lisa, saya dan Ken saat ini tidak tau dimana Lisa berada. Karena sejak kemari sore Lisa belum juga pulang kerumah," ucap Anita menatap bunda.
Degh
Jadi benar tentang firasat Aldi sedari kemarin saat Ken menanyakan Lisa lewat telepon, saat itu perasaan Aldi jadi tidak enak.
"Jadi kak Sasa hilang?" tanya Aldi menatap Ken.
Ken mengangkat kepalanya menatap adik ipar nya itu. "Maaf, tapi Abang udah cari Lisa kemana-mana tapi Lisa juga gak ketemu, Al," lirih Ken.
"Abang udah janji buat jagain kak Sasa, tapi sekarang kenapa sampe kakak aku hilang!" ujar Aldi.
"Aldi, jangan seperti itu Nak, jaga sikap kamu," tegur bunda.
"Enggak bunda, Ken emang salah. Kalau Ken jadi Aldi juga pasti akan sangat khawatir," ujar Ken.
"Sekarang gimana? Apa Lisa belum ada kabar?" tanya Anita.
"Belum, Mama. Ken sudah ke kantor polisi tapi harus tunggu besok lagi,"
"Kalau begitu kita tunggu besok saja, bunda sama Aldi bisa menginap disini dulu ya?" ucap Anita.
Bunda mengangguk, sementara Aldi diam saja. Ken menatap Aldi dengan rasa bersalah, ia telah mengecewakan anak itu.
"Maafin Abang, Al," batin Ken.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romance"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...