Lisa masih kepikiran dengan ucapan karyawan yang lain tentang dirinya dan Ken. Bisa saja mereka berpikiran yang aneh-aneh tentang keduanya. Lisa menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan dengan kasar.
"Ayo Lisa, jangan dengerin omongan orang," ucap Lisa meremat rambutnya.
Tok!
Tok!Lisa menoleh ke pintu, itu Kelvin. Pria itu berjalan masuk dengan beberapa berkas yang ia bawa. "Ada apa pak?" tanya Lisa.
"Saya butuh bantuan kamu untuk mengerjakan berkas ini," ucap Kelvin.
"Baik, akan saya kerjakan," ucap Lisa menerima berkas itu.
"Ya, setelah selesai kamu bawakan ke ruangan saya secepatnya," ucap Kelvin.
"Siap pak,"
Kelvin mengangguk. "Kalau begitu saya permisi," Lisa tersenyum lalu Kelvin berjalan keluar ruangannya.
"Huftt, banyak banget gila, yang ini belum selesai dateng lagi yang baru," gumam Lisa.
Namun ia tetap mengerjakan pekerjaan dengan baik, sampai akhirnya tiga puluh menit berlalu dan Lisa sudah selesai mengerjakan tugas yang Kelvin berikan.
"Lis,"
"Eh, Rin. Masuk,"
Rina berjalan masuk dengan secangkir kopi susu yang ia bawa, Lisa meminta tolong pada Rina untuk membuatkan nya kopi, karena sepertinya gadis itu akan lembur.
Rina menaruh gelas itu diatas nakas. "Makasih yah Rin, maaf ngerepotin Lo," ujar Lisa.
"Santai ajah kali, kan udah tugas gue,"
"Masih banyak kah pekerjaannya?" tanya Rina melihat tumpukan Map dimeja Lisa.
"Iya nih, kaya nya mesti lembur gue," jawab Lisa lalu menyeruput kopi susu buatan Rina.
"Pantesan pak Kelvin suka sama kopi buatan Lo, rasanya pas gini," ujar Lisa.
"Paan sih, yang lain juga buatin kopi yang sama kaya aku," ucap Rina.
"Emang beda tau, buatan yang lain kadang kemanisan atau tawar tapi buatan Lo pas," ucap Lisa jujur seyuyur-yuyur nya.
"Iya deh, makasih,"
"Ohiya Rin,"
"Apa?"
"Gue bisa minta tolong gak?"
"Minta tolong apa tuh? Kalau bantuin Lo kerjain ini gue gak bisa Lis, mana paham gue yang kaya ginian," ucap Rina.
"Bukan, gue cuman mau minta tolong anterin berkas ini keruangan nya pak Kelvin," ucap Lisa memperlihatkan berkas nya pada Rina.
"Gimana yah Lis,"
"Ayo lah, bantuin gue yah? Masih banyak nih kerjaan gue. Kalau anterin ini pasti buang waktu lagi," ucap Lisa memelas.
"Huft. Iya deh, mana sini," ucap Rina dengan malas, Lisa dengan senang memberikan berkas itu pada Rina.
"Makasih yah Rina ku yang cantik," kalau ada mau nya saja baru memuji orang, pikir Rina.
Rina hanya membalas dengan senyuman lalu berjalan dengan malas membawakan berkas itu menuju ruangan Kelvin. Jika bukan Lisa yang meminta mana mau Rina bertemu dengan Kelvin.
Tok!
"Masuk," Rina membuka pintu, Kelvin yang duduk disana lalu mengarahkan pandangan nya pada Rina.
"Kamu ngapain disini?" tanya Kelvin.
"Saya membawakan berkas yang bapak berikan pada Lisa untuk dikerjakan," ujar Rina.
Kelvin mengambil satu map itu lalu memakai kaca matanya, ia memeriksa apakah Lisa mengerjakan nya dengan baik atau tidak. Kelvin tersenyum puas dengan pekerjaan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Roman d'amour"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...