"Ken?" Pria itu berjalan masuk dengan wajah datar, apa yang di bawa Ken? Coklat? Makanan? Bukan! Yang dibawa pria itu adalah setumpuk berkas yang akan diberikan pada Lisa.
Bruk
Seru tumpukan kertas ber Map itu telah ada diatas meja. "Apa nih, maksudnya?" tanya Lisa.
"Ya itu semua pekerjaan Lo yang numpuk selama Lo gak masuk," ujar Ken dengan enteng.
"Loh katanya udah Lo urusin kerjaan gue. Kok sekarang malah bawain segunung gini," ucap Lisa protes.
"Kapan gue bilang kaya gitu? Hem?" ucap Ken mengangkat satu alisnya.
Lisa melirik tajam ke arah suaminya yang memasang wajah tengil. "Nyebelin banget sih Lo, Ken Arok," ujar Lisa kesal.
"Bodo amat! Pokoknya gue mau ini semua.." Ken menunjuk kearah tumpukan berkas itu dari atas sampai bawah dengan telunjuk nya. "Beres hari ini juga," ujar Ken.
"Tapi ini banyak banget Ken! Mikir dong, masa hari ini juga selesai nya. Lo mau buat gu--"
"Ets, sttt!" Ken mengarahkan telunjuknya ke depan b1bir Lisa. "Gak ada penolakan! Gue gak mau denger alasan apapun itu," ucap Ken.
"Ck, gue adu-in Lo sama Mama!"
"Emang berani? Cepu banget, haha," Ken memutar badannya di barengi dengan tawa renyah nya. Pria itu berjalan menuju pintu lalu keluar dari sana.
"Dasar orang stres!" ketus Lisa, ia kembali melihat setumpuk berkas itu. Kepala jadi tambah pusing melihat nya.
Mau protes juga tidak bisa, yah pada akhirnya di kerjakan juga.
***
Lisa terus mengerjakan tugas yang diberikan Ken beberapa waktu lalu. Sampai waktu jam makan siang, matanya sampai lelah mengerjakan setengah dari tugas nya.
"Arghh, capek!" Gerutu Lisa.
Kryukk..
"Aduh, laper," Lisa memegang perut nya yang terasa lapar.
"Makan dulu deh," gadis itu hendak mengangkat bokong nya, berinisiatif untuk pergi makan dan mengajak Rina.
Namun handphone nya malah berbunyi. Tertera nama Ken disana, Lisa merotasi kedua bola matanya. Dengan malas ia mengangkat telepon itu.
"Halo? Kenapa?" ketus Lisa.
"Keruangan gue sekarang,"
"Ngapain? Ini lagi jam makan siang, gue mau makan,"
"Gue tau kok, makanya Lo dateng kesini. SEKARANG!" sambungan telepon itu terputus secara sepihak.
Lisa menatap handphone nya dengan wajah kesal. "Enak banget nyuruh-nyuruh gue, Lo pikir Lo siapa," Lisa tak memperdulikan ucapan Ken barusan.
Lisa berjalan menuju keluar ruangan nya, ia masih kesal dengan pekerjaan yang di berikan Ken tadi, dan sekarang pria itu malah menyuruh nya untuk menghadap. Mana mau Lisa.
Di ruangan yang berbeda, tepat nya ruangan pribadi milik Kendra. Pria itu tengah duduk sendirian menunggu Lisa sedari tadi.
Namun sudah hampir jam makan siang selesai Lisa belum juga kelihatan batang hidungnya, kemana gadis itu. Apa dia tersesat?
"Tuh anak kemana sih? Gue udah mau lumutan disini," gerutu Ken yang terus menekan tombol telepon di handphone nya, untuk menghubungi Lisa namun tidak aktif.
Padahal rencananya Ken itu mau mengajak Lisa untuk makan siang bersama, pria itu sudah banyak memesan makanan kesukaan gadis itu. Soal berkas setumpuk itu, itu hanya bercanda saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romance"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...