Bab 18

194 8 0
                                    

Setelah Alvian dan Keyla pulang Ken juga akhirnya pamit, meskipun sedari tadi Rizka sangat tidak mau lepas dari gendongan Aldi. Bukan nya tak mau berlama-lama tapi Alvian ada urusan jadi harus cepat pulang.

Ken pun juga pamit pulang karena ada urusan yang harus ia tuntaskan, pria itu akan membongkar semua kebusukan Niki yang ia lihat tadi direstoran. Ken tadi sempat memotret Niki yang sedang berpelukan dengan pria itu.

Ken tak sabar ingin menunjukan bahwa wanita yang selama ini selalu dipujinya adalah salah. Sampai dirumah ia langsung mencari Anita.

"Mah! Mamah," teriak Ken menggema seluruh rumah.

"Apa sih Kendra? Teriak-teriak gitu," ucap Anita keluar dari arah dapur.

"Mama harus lihat apa yang dilakukan cewek ondel-ondel itu," ucap Ken mengeluarkan handphone nya.

"Maksud kamu Niki? Yang bener dong sebut nama nya Kendra," ujar Anita.

Ken tidak peduli dengan nama wanita itu. "Ini, mama lihat kelakuan cewek itu," ucap Ken memberikan handphone nya pada Anita.

Anita tampak agak terkejut melihatnya. "Bisa saja itu papanya kan Ken?" ucap Anita masih tak percaya.

"Papah nya gimana? Orang bapak-bapak jelek itu bilang kalau si ondel-ondel itu pacarnya," ucap Ken, ucapannya memang tidak pernah di filter saat mengejek orang.

"Mama gak percaya, nanti mama tanya sendiri sama Niki," ucap Anita. Masih saja membela Niki.

"Terserah Mama! Dengan itu semua Ken jadi tambah yakin buat tidak terima perjodohan itu," ucap Ken.

"Kamu belum cukup bukti, buat nyalahin Niki. Mama akan selidiki dulu masalah ini," ujar Anita.

"Mama kenapa sih? Apa sih kurang nya Lisa mah? Dia cantik, pintar dan perempuan yang mandiri, itu yang Ken suka dari dia," ucap Ken.

"Niki juga sama seperti cewek kamu itu, tetap mama tidak akan setuju dengan gadis itu. Dia beda kasta dengan keluarga kita Kendra!" Tegas Anita.

"Ken gak peduli dengan masalah itu semua, kalau mama gak restui kami, Ken juga gak akan menikah sampai kapan pun," ucap Ken lalu berjalan meninggalkan Anita, dan pergi ke kamarnya.

Anita tidak mau percaya begitu saja, ia langsung menelpon nomor Niki.

***

Keesokan harinya Lisa masih juga tak mau dulu masuk ke kantor, ia masih mau menemani bunda nya dulu. Bunda sebenarnya sudah bisa pulang besok.

"Kamu jangan sering bolos Lis," ucap bunda.

"Gak bolos Bun, Lisa cuma mau istirahat sebentar doang," ucap Lisa.

"Adik kamu sudah berangkat?"

"Sudah, tadi Lisa yang antar," balas gadis itu. Lisa lalu mengambil bubur yang ada dimeja lalu menyuapi bunda untuk sarapan.

***

"Ken berangkat mah," ucap Ken berjalan turun dari tangga sembari membenahi dasinya.

"Itu dasinya belum bener Ken, sini Mama bantu pasangin," ucap Anita menghampiri anaknya itu.

Anita mengambil alih dasi Ken, pria itu terdiam dan menatap Anita. Perasaan bersalah terbesit di kepalannya, sebab kemarin membantah permintaan Anita.

"Maaf," lirih Ken.

"Untuk apa?"

"Ken gak bermaksud membantah Mama semalam," ucap Ken pelan.

Anita tersenyum dan selesai membenarkan dasi Ken. "Mama tau kalau semalam kamu kesal, Mama maklumi sayang," ujar Anita.

"Makasih," Ken tersenyum. "Kalau gitu Ken berangkat dulu," ucap nya menyalimi tangan Anita.

Ken pun berangkat ke kantor dengan mobilnya.

***

Sesampainya di kantor Ken mencari-cari keberadaan Lisa, namun sepertinya gadis itu tidak masuk lagi. Ken menghela nafas panjang lalu melangkahkan kakinya untuk masuk keruangan nya.

Saat hendak masuk kedalam Ken melihat Kelvin dan Rina yang sedang berbicara didepan ruangan milik Kelvin.

"Bapak kenapa sih gangguin saya terus?" ucap Rina kesal.

"Siapa yang gangguin kamu? Bukan nya kamu yang kerja nya tidak becus," ucap Kelvin.

"Pak Kelvin menyebalkan!" teriak Rina lalu menghentakkan kakinya dan berjalan menjauh dari Kelvin.

"Pak Kelvin?" panggil Ken.
Kelvin menoleh pada Ken dibelakangnya.

"Eh, pak Kendra," Kelvin sedikit membungkukkan badannya.

"Ada apa dengan perempuan itu? Bukan nya dia teman dekat nya Lisa," ucap Ken.

Kelvin mengangguk. "Bukan apa-apa Pak Kendra. Cuma ada kesalahpahaman sedikit," ucap Kelvin tersenyum tipis.

"Baiklah,"

"Bagaimana dengan Lisa Pak Kendra?" tanya Kelvin.

Ken menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. "Ada masalah dengan Mama saya dan Lisa," ucap Ken. "Doakan saja semoga semua berjalan lancar," ucap Ken.

"Semoga Pak," Kelvin menepuk pelan pundak atasannya itu. "Cinta memang harus diperjuangkan. Pak Kendra," ujar Kelvin.

"Kalau begitu saya permisi," ucap Kelvin lalu berjalan masuk kedalam ruangan nya.

"Benar kata Kelvin, gue harus perjuangkan cinta gue," batin Ken.

***

Disebuah caffe Anita sedang duduk sendirian dan menunggu seseorang, Anita sudah meminta Niki untuk berbicara empat mata dengan nya. Tak lama orang yang Anita tunggu datang juga, Niki tersenyum saat mendekat pada Anita. Anita menyambut nya dengan baik karena ia masih menyukai gadis itu.

"Apa kabar Tante?" ucap Niki basa basi.

"Baik, kamu gimana? Kok jarang datang kerumah?" tanya Anita.

"Saya sibuk Tante," bohong Niki.

"Tante mau bicara serius dengan kamu Nik," ucap Anita serius.

Niki menelan ludah kasar. "A-apa Tante?" gugup nya.

"Apa Kendra udah bongkar semuanya?" batin Niki.

Anita mengeluarkan ponselnya lalu memperlihatkan foto yang di berikan oleh Kendra semalam. "Tolong jelaskan siapa laki-laki ini Niki!" ucap Anita.

Wajah Niki seketika panik, benar dugaan nya jika Ken memang sudah membongkar perbuatan nya kemarin.

"I-itu.."

"Honey, kamu sedang apa disini?" tanya seseorang yang datang menghampiri mereka. Anita menoleh pada seorang pria tua yang datang menghampiri mereka.

Wajah Niki seketika pucat, kenapa pria itu bisa ada disini? Pikirnya. Niki dan Anita berdiri.

"Anda siapa yah?" tanya Anita.

"Saya kekasih Niki, bukan nya kamu bilang sedang ada urusan diluar kota?" ucap pria itu menatap Niki.

"Apa maksudnya ini semua Niki?" tanya Anita ia masih bingung dengan semua yang dia lihat.

"Tante Niki bisa jelasin semua ini," ucap Niki hendak menggapai tangan Anita. Namun Anita mengangkat tangannya. "Jangan sentuh saya! Kamu sekarang jujur,  siapa laki-laki ini!" sentak Anita, benar kata Ken Niki bukan lah wanita yang baik. Untung ia belum mengadakan pertunangan dengan Ken dan wanita itu.

"Apa anda tidak dengar? Niki ini kekasih saya," ucap pria itu. Niki hanya terdiam bagai batu.

"Saya ngak nyangka dengan perbuatan kamu Niki! Perjodohan ini batal!" Anita dengan marah pergi meninggalkan Niki dari caffe itu.

"Argh.." teriak Niki, rencananya untuk menguasai semua kekayaan keluarga Anita jadi gagal karena keburu ketahuan oleh Ken.

"Gue bakal balas dendam sama Lo Kendra," gumam Niki mengepalkan kedua tangannya.

***

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang