Pagi hari nya, pukul setengah enam pagi Lisa bangun. Ia membuka matanya perlahan kepalanya terasa pusing, Lisa menoleh keatas menghadap wajah Ken yang tertidur pulas sembari memeluk tvbuh nya dengan erat.
Lisa berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi semalam, kenapa kepalanya sangat pusing dan, ia baru menyadari kalau Ken kini tengah bertel4njang d4da. Lisa melihat ke dalam selimut, matanya membola saat mengetahui jika ia juga tak menggunakan busana.
"Aaa!" Lisa berteriak dengan keras sampai membuat Ken terbangun.
"Kenapa? Kenapa?" tanya Ken dengan panik.
Lisa menutup tvbuh polos nya dengan selimut. "Lo apain gue semalem, Hah?!" sentak Lisa.
"G-gue,"
"Keluar!" teriak Lisa.
"Tenang Lis, gue bisa jelasin semua nya," ucap Ken mencoba mendekat namun Lisa mencegahnya dengan cepat.
"Keluar," Lisa tampak terisak, gadis itu menangis.
"Oke, gue bakal keluar. Lo tenangin diri Lo yah?" ujar Ken pelan.
Lisa tak menjawab, ia memeluk dirinya yang dibaluti dengan selimut tebal itu. Ken menghela nafas panjang, ia tau ini semua akan terjadi, Lisa pasti akan marah besar padanya. Pria itu lalu turun dari ranj4ng, Ken sudah menggunakan celana sebab ia merasa lengket semalam dan membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Pintu tertutup, Lisa menatap pintu itu. Pikiran nya berkecamuk ia bingung apa yang telah terjadi, mengapa mereka bisa melakukan itu. Lisa juga merasakan sakit di area sensit1f nya.
"Kenapa gue gak sadar," batin Lisa merem4s rambut nya.
***
Ken kembali membersihkan dirinya di kamar atas, pria itu turun dengan baju kaos putih dan celana hitam pendek selutut milik nya.
Pria itu telah membersihkan semua kekacauan yang ia dan Lisa buat di ruang tamu villa, tidak enak jika Bu Minah yang harus membersihkan nya nanti.
Ken pergi ke dapur untuk membuatkan sarapan untuk nya dan Lisa. Ken masih terpikirkan dengan kejadian semalam, dan ia juga merasa bersalah karena tidak bisa menahan h4wa n4fsu nya semalam.
"B0doh banget sih gue!" batin Ken.
Tak lama Bu Minah datang bersama pak Tejo, Ken akan bertanya pada kedua orang itu tentang minuman alkohol yang ada di dalam kulkas, bisa-bisa nya mereka lalai menaruh minuman h4ram itu.
Ken menemui pak Tejo di taman kecil yang ada di depan villa.
"Pak Tejo, ada yang mau saya tanya kan pada bapak," ucap Ken.
"A-apa itu Nak Kendra?" tanya pak Tejo dengan gugup, seperti nya pria muda yang ada di hadapan nya itu akan menanyakan hal yang ia pikirkan saat ini.
"Apa pak Tejo tau, minuman alkohol siapa yang ada di dalam kulkas?" tanya Ken.
"Emm, itu.."
"Apa punya pak Tejo?" tanya Ken dengan suara dingin.
Pak Tejo menunduk tak berani menatap mata Ken. "Maafkan saya, saya tidak sengaja menaruh nya disana dan lupa untuk membawa nya kembali, Nak Kendra," ujar pak Tejo.
Ken menutup matanya dan menghela nafas kasar. "Kenapa bisa pak Tejo lalai seperti itu? Istri saya meminumnya semalam," ucap Ken kesal.
"M-maaf kan saya,"
Ken mengangguk kecil. "Tidak apa-apa pak, lain kali jangan ceroboh seperti itu, untung istri saya yang meminum nya bagaimana jika orang lain?" cecar Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
عاطفية"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...