"Masuk yuk, udah larut banget ini," ucap Ken mengajak Aldi untuk masuk kedalam, udara dingin tidak baik untuk berdiam diri di luar.
Aldi mengangguk patuh, mereka berjalan berdua menuju pintu rumah Ken, namun langkah Ken terhenti saat ponsel Yang ada di saku celana nya berdering.
Tring
Ken merogoh kantong celananya lalu mengeluarkan handphone nya, Aldi ikut berhenti menunggu Ken mengangkat teleponnya.
Ken melihat layar handphone nya, nomor yang tidak ia kenal, dengan penasaran Ken menggeser tombol hijau itu lalu menaruh handphone nya di dekat telinga nya.
"Halo?" ucap Ken pelan.
"Ken, tolongin gue," suara lirih seorang gadis terdengar dari dalam ponselnya.
Mata Ken membulat, itu Lisa. Namun kenapa suara wanita itu sangat lemah. "Lis? Ini Lo? Lo dimana?" tanya Ken secara beruntun, ia sedikit merasa senang bisa mendengar suara istri nya lagi. Aldi juga ikut senang jika benar yang menelpon itu kakak nya.
"Udah cukup nanya nya, udah kangen yah sama istri kamu?" kini bukan lagi suara Lisa yang terdengar tapi suara seorang pria yang tidak asing di telinga Ken.
"Siapa Lo?!" tanya Ken.
"Haha, kamu tidak perlu tau siapa saya," ucap seseorang itu.
"Mana istri gue! Apa mau Lo, Ha!" sentak Ken.
"Tenang, saya tidak akan mencelakai istri anda,"
Ken geram dengan si penelepon itu. "Apa mau Lo nyulik istri gue ha?!" kesabaran Ken sudah menipis, sudah tiga hari Lisa belum juga ditemukan.
"Saya akan jaga Lisa dengan baik, kalau anda masih mau melihat dia, ceraikan dia! Karena Lisa hanya milik saya!"
"Bajing4n! Gue akan cari Lo sampe ketemu! Sampai kapan pun gue gak akan ceraikan Lisa!"
"Ohya? Lalu bagaimana jika saya membawa Lisa lebih jauh dari kota ini," ucap seseorang itu dengan tertawa sinis.
"Lo akan menyesal udah main-main sama gue! Lepasin istri gue atau Lo gak bakal bisa liat hari esok!" ucapan Ken tak main-main.
Aldi terus menyimak saat Ken sedang marah-marah dengan sang penelepon itu. Ia ikut khawatir jika kakak nya itu di culik.
"Saya tunggu surat cerai dari anda besok malam di jalan Cempaka no.7 dan ingat, jangan bawa siapapun,"
"Lo-"
Tut-tut panggilan itu terputus secara sepihak dari orang itu.
"Argh! Si4lan." Ken merem4s rambut nya dengan frustasi.
"Bang, kak Sasa gimana?" tanya Aldi.
Ken menatap Aldi yang melihat nya penuh harap. "Lisa di culik, Al. Dan orang itu minta Abang buat pisah sama Lisa," lirih Ken.
"Gak! Gak boleh bang! Abang harus selamatkan kak Sasa, jangan nyerah bang!" ucap Aldi.
"Kamu bener, Abang gak akan lepasin orang itu!"
"Kita cari kak Sasa Sama-sama bang," ucap Aldi menatap Ken.
Ken memandang bocah dihadapan nya itu, kemudian mengangguk. "Iya! Kita harus temuin kak Sasa, tapi kamu gak usah khawatir Al. Biar Abang yang selesaikan ini semua besok." ucap Ken.
***
Keesokan hari nya Ken pagi-pagi sekali sudah bangun dan keluar dari kamar nya, ia mau ketempat Lisa berada tapi pagi ini Kelvin menelpon sebab ada meeting penting dikantor dan jadwal nya pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romance"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...