Lisa baru saja keluar dari toilet ia bingung harus apa dengan baju yang sudah basah dan juga rambut yang acak-acakan, Ken juga sudah menunggu nya diluar.
"Gue harus gimana sekarang?" gumam Lisa.
"Lisa," Lisa tercekat, ia menoleh kearah sumber suara itu. "Rin?"
"Kamu gapapa?" tanya Rina melihat Lisa yang berantakan.
"Gak kok, kepeleset doang hehe," ujar Lisa.
"Kamu gak usah bohong Lis. Aku denger semuanya," ucap Rina.
"Lo denger semuanya?" Rina mengangguk, saat Lisa berlari ke toilet Rina mengikuti nya karena khawatir dengan Lisa. Rina pun tak sengaja mendengar percakapan Lisa dan Indri, Rina juga merekam suara Indri yang tengah mem-bully Lisa tadi.
"Aku bakal kasih rekaman ini sama Pak Kelvin," ucap Rina.
"Eh, jangan Rin. Gue udah kasih pelajaran kok sama tuh anak," ucap Lisa ia tak mau masalah ini menjadi besar nantinya.
"Tapi dia udah keterlaluan sama kamu Lisa," ucap Rina tak habis pikir.
Lisa pun bungkam, Rina mengajak Lisa untuk keluar. "Aku bakal tetap kasih bukti ini sama Pak Kelvin, aku gak suka kamu di tindas kaya gitu Lis," ucap Rina.
"Makasih Rin,"
***
Lisa menyiapkan mental untuk masuk kedalam mobil Ken, pasti pria itu akan mengomel seribu bahasa. Tau kan jika Ken itu tidak suka menunggu, Lisa menarik nafas dalam-dalam lalu mulai membuka pintu mobil dengan perlahan.
Lisa melihat Ken yang sudah bersedekap dad4 melirik nya tajam. Duh, mampvs deh!
"Maaf gue buat Lo nunggu, gue tadi ad--"
"Tunggu!" Ken memperhatikan penampilan Lisa yang tidak seperti saat mereka terakhir kali bertemu. "Lo habis kejebur dimana?" tanya Ken.
Ia memegang lengan baju Lisa yang sudah lembab. "Di Empang!"
"Gue serius, Lo kenapa basah gini?" tanya Ken.
"Tadi gue... Gue gak sengaja numpahin air, dan gue jatoh," bohong Lisa.
"Ketumpahan air?" Lisa mengangguk ragu.
"Lo kalau mau bohong pinteran dikit Napa, masa jatoh sampe kena rambut Lo semua?" ucap Ken curiga.
"Ya nama nya musibah, gue juga kaget tadi airnya kena gue semua," sewot Lisa.
Ken masih tak percaya dengan ucapan istrinya itu. "Udah ah, gue capek mau pulang. Gue pengen istirahat," ucap Lisa.
"Yaudah, kita pulang." Meski terlihat tenang namun Ken masih belum percaya jika itu semua karena ketidaksengajaan.
Akibat macet diperjalanan, mereka berdua sampai dirumah agak terlambat. Anita rupanya juga belum pulang dari butik, rumah sangat sepi, Anita juga belum mau mempekerjakan asisten rumah tangga.
"Lo mandi gih, habis itu kita makan keluar," ucap Ken menaruh kaca matanya di atas nakas.
"Kenapa gitu? Gak makan malam dirumah ajah?" tanya Lisa menaruh tasnya.
"Mama WhatsApp gue, katanya kita cari makan ajah diluar," Lisa manggut-manggut saja.
Lisa pun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sementara Ken membuka jas nya lalu duduk di meja kerjanya, ia membuka laptop nya memeriksa sedikit pekerjaan nya yang belum selesai.
Drttt
Handphone Ken bergetar, rupanya ada panggilan dari Kelvin, Ken segera mengangkat nya jika Kelvin menelepon pasti penting entah soal pekerjaan atau pun masalah lainnya. "Ya, halo? Ada apa Lo nelpon?" tanya Ken to the point.
"Saya hanya mau menanyakan apa istri anda baik-baik saja?" tanya Kelvin di seberang sana.
"Baik, kenapa emang? Lo khawatir sama istri gue?" tanya Ken bercanda.
"Bukan begitu, Lisa tidak menceritakan kepada anda jika dia habis di-bully oleh karyawan lain?"
"Apa?!" Rahang Ken mengeras mendengar ucapan Kelvin. "Kasih tau gue siapa orang nya!" ucap Ken.
Kelvin lalu menceritakan semua perihal Lisa yang ia dapatkan dari Rina dan Kelvin juga mengirimkan rekaman suara itu pada Ken.
"Kurang ajar!"
Ceklek
"Hah, seger nya," ucap Lisa dengan senang.
"Sa, sini." panggil Ken menyuruh istrinya untuk mendekat. Lisa yang tak tau apa-apa itu mendekat.
"Duduk," Lisa pun duduk di tepi ranj4ng, Ken menarik kursi dan duduk di depan Lisa.
"Kenapa?" tanya Lisa.
"Jujur sama gue, kenapa Lo basah kuyup tadi?" tanya Ken dengan tatapan intimidasi.
Lisa jadi gugup, apa Ken sudah tau semuanya. "Eum, kan tadi gue udah bilang kalau gue itu--"
"Di guyur?" Lisa terdiam, ah si4l. Rupanya Ken sudah tau semuanya. "Lo gak bisa bohong, gue udah tau dan denger semuanya dari rekaman itu." ucap Ken.
"Kenapa Lo gak cerita sama gue, Hem?" Lisa melirik wajah Ken yang memerah, ia tampak menyeramkan saat marah. "G-gue cuma gak pengen masalahnya jadi gede Ken. Gue udah buat pelajaran kok sama dia," ujar Lisa.
"Apa dengan Lo udah buat pelajaran dia bakal berhenti?" Lisa tertunduk.
Ken merem4s rambut nya sendiri. "Sa, dengerin gue. Gue suami Lo, inget. Kalau ada masalah apapun itu cerita sama gue, kalau misalnya ada apa-apa gue bisa tau. Plis anggap gue ada, Sa," ucap Ken.
Lisa mengangkat kepalanya, wajah Ken tampak kecewa. Lisa memegang kedua pipi Ken dengan lembut. "Maaf udah buat Lo khawatir, gue tau Lo bakal marah kaya gini. Maaf udah buat Lo kecewa lagi," lirih Lisa dengan mata berkaca-kaca.
"Gue lebih marah kalau sampe Lo kenapa-kenapa dan gue gak tau apa-apa, Sa. Plis apapun itu cerita sama gue," pinta Ken.
Lisa mengangguk paham. "Di maafin?" tanya gadis itu dengan suara lucu.
Ken tersenyum lalu mengangguk. "Tapi c1um dulu," Lisa memanyunkan bib1rnya. "
"Modus!""Gak mau? Kalau gitu sini gue ajah yang c1um!" Ken mendekatkan wajahnya dengan cepat namun Lisa malah mendorongnya pelan lalu berlari.
"Wle!" Ken terkekeh melihat tingkah lucu istrinya.
"Gue bakal urus tuh orang besok," batin Ken.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romance"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...