Setelah selesai melakukan transplantasi d4rah, Lisa menunggu dan duduk disebelah Anita dengan tubuh lemas, mereka berdua sedari tadi diam. Lisa menutup matanya sembari berdoa di dalam hati untuk kesembuhan Ken.
Anita melirik kearah Lisa yang masih menutup matanya. Tidak ada terlihat sedikit pun kejahatan di wajah cantik wanita itu yang ada hanya ketulusan.
"Kak Sasa," panggil Aldi dari jauh.
Lisa membuka matanya dan menoleh pada adik nya itu. Aldi menghampiri Lisa yang masih duduk disana. "Kak Sasa ngapain disini? Aldi nyariin dari tadi," ucap Aldi.
"Em.. tadi kakak ada urusan sebentar," ujar Lisa.
"Kakak kenapa lemas gitu? Terus ngapain disini?" tanya Aldi lagi.
"Ken kecelakaan, Al." Aldi terkejut mendengar ucapan Lisa. "Jadi, yang ada didalam itu kak Ken?" ucap Aldi. Gadis itu mengangguk lemah.
"Ya Allah, kenapa bisa kak? Sekarang keadaannya gimana?"
"Lagi ditangani sama dokter, bantu doanya yah buat kesembuhan Ken," ucap Lisa.
Aldi mengangguk, ia pasti akan berdoa yang terbaik untuk Ken, selama ini pria itu selalu baik padanya dan bunda.
"Lisa," panggil Anita. Lisa menoleh pada Anita yang menghampiri dirinya, belum sempat menjawab Anita langsung memeluknya erat. Anita menangis di pelukan gadis itu.
"Maafkan Tante, sayang," ucap Anita disela Isak tangisnya.
Lisa dengan pelan membalas pelukan wanita itu. "Lisa sudah maafkan Tante," ucap Lisa tulus. Kedua nya berpelukan cukup lama.
Aldi hanya menyimak kedua wanita beda usia itu saat berpelukan. Anita perlahan melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya. "Kamu begitu tulus membantu Kendra, tapi Tante selalu saja menyalahkan kamu," ujar Anita menyesal.
"Lisa sebagai teman Ken pasti akan menolongnya Tante," ucap Lisa.
"Tante minta maaf soal sikap Tante yang mungkin membuat kamu tersinggung," ucap Anita.
"Saya sudah maafkan Tante, lagi pun ucapan Tante itu benar," kekeh Lisa.
Anita tersenyum dan mengelus pipi Lisa yang ia tampar tadi dengan lembut. "Terima kasih," ucap Anita, Lisa melengkungkan bibirnya keatas.
"Sama-sama Tante, kita doakan semoga Ken baik-baik saja," ucap Lisa.
Seandainya Ken mendengar dan melihat kedua orang yang ia cintai itu sudah berbaikan, pasti pria itu akan sangat senang.
***
"Gimana keadaan Ken, Lis?" tanya Alvian saat mendengar Ken kecelakaan ia langsung buru-buru kerumah sakit, bagaimana pun Ken adalah teman baiknya.
Lisa memberitahu mereka semua lewat grup WhatsApp yang terdiri dari, Alvian, Keyla, Iqbal, Alexa, Nata dan kheitya juga ikut dalam grup itu. Saat mendapat kabar itu mereka semua langsung kerumah sakit.
"Masih didalam, dokter belum juga keluar," jawab Lisa.
"Sabar yah Tante, pasti Ken akan baik-baik saja," ucap Iqbal pada Anita, Alvian dan Iqbal sudah mengenal Anita cukup lama karena pertemanan mereka yang dari bangku SMP.
"Mending kita berdoa untuk kesembuhan Ken," usul Nata, mereka semua mengangguk, lalu mendoakan yang terbaik untuk Ken.
***
Dua hari kemudian..
Ken sudah bisa dijenguk oleh keluarganya, namun sejak dua hari ini Ken belum juga sadarkan diri, Lisa masih setia menunggu dan menjaga Ken bergantian dengan Anita, sesekali teman-teman juga datang namun tak selama Lisa.
Rina dan Kelvin juga datang untuk melihat keadaan Ken, mereka datang berdua sepertinya kedua nya sudah berbaikan.
"Pak Kendra kok betah banget rebahan disitu," ucap Rina.
Kelvin melirik Rina dan menyenggol lengan nya. "Kamu kalau ngomong yang bener Rina," ujar Kelvin.
"Kan bener pak. Gak capek apa?" ada-ada saja pikiran Rina saat semua orang sedang bersedih menunggu Ken sadar.
Lisa terkekeh geli. "Kalau Pak Ken denger, gaji Lo bisa dipotong loh," ucap Lisa menggunakan embel-embel kata Pak jika didepan Rina dan Kelvin.
"Sudah saya potong gajinya," ucap Kelvin santai.
"Tega banget jadi atasan, saya gak mau lagi ngomong sama Bapak," ketus Rina melipat tangannya didepan d4danya.
"Dih, ngambek," Lisa menahan tawanya melihat kelakuan atasannya dan teman baru nya itu, sedikit mengurangi rasa kesepiannya saat Ken lagi koma seperti ini.
Tak lama kemudian Rina dan Kelvin pamit untuk kembali kekantor karena masih banyak yang harus diurus sebab tidak ada Ken, Kelvin jadi banyak pekerjaan yang menumpuk.
Diruangan itu hanya ada Lisa dan Ken yang terbaring lemah dengan kepala yang terbalut perban. Lisa menatap wajah tampan Ken, pria yang selalu mengganggunya itu kini hanya terbaring diam, Lisa merindukan Ken yang jahil dan cerewet, ia merasa ada yang kurang jika Ken tidak menggangu nya.
"Bangun dong Ken, Lo gak capek apa tiduran Mulu?" Lisa mengambil tangan Ken dan menggenggamnya. "Gue kangen sama Lo, bangun," lirih Lisa.
"Gue sayang sama Lo Ken," lirih Lisa menaruh tangan besar Ken dipipi nya, tak sadar air mata gadis itu jatuh mengenai tangan Ken.
Ken tidak merespon apa-apa, pria itu masih setia menutup matanya, namun Lisa masih akan menunggu Ken sampai pria itu sadar.
Meskipun menyebalkan Lisa juga menyayangi Ken, pria itu lah yang selalu sigap membantu nya, selalu menghibur saat ia sedih. Menjadi bos yang baik dan bijaksana, tingkah jahil Ken pun hanya untuk orang tertentu saja. Meskipun sering mengancam akan memotong gaji Lisa, itu hanya sebatas candaan nya saja, malah Lisa di beri bonus diam-diam oleh Ken, karena perkejaan Lisa yang memuaskan dan selalu semangat.
***
Setelah dari kamar Ken, Lisa pamit pulang sebentar pada Anita, Lisa juga harus melihat keadaan bunda nya dirumah. Anita mengiyakan kan bergantian untuk menjaga Ken.
Sesampainya dirumah Lisa melihat bunda nya ternyata sedang tidur di kamarnya, Lisa tersenyum melihat wajah teduh bundanya. Tak mau menganggu istirahat bundanya ia pun melangkahkan ke kamarnya.
Aldi belum pulang, jadi Lisa memilih untuk istirahat dulu dikamarnya.
***
"Bangun sayang, Mama minta maaf atas sikap mama ke kamu," ucap Anita melihat wajah Ken yang terbaring.
"Mama restui hubungan kamu dengan Lisa, kalau itu yang membuat kamu bahagia Mama restui sayang, jadi bangun lah. Kejar cinta mu Kendra," lirih Anita menangis. Ia tak mampu menahan air matanya, melihat anak semata wayangnya terbaring koma di rumah sakit.
"Mama gak mau kehilangan orang yang Mama sayangi untuk yang kedua kalinya, Mama mohon bangun Ken," Anita menangis sembari memeluk tubuh Ken yang terbaring.
"Bangun Nak, banyak yang khawatir sama kamu, Mama gak akan halangi lagi kemauan kamu. Bangun Ken,"
Cukup ia kehilangan ayah Ken, ia tak mau lagi kehilangan anaknya untuk kedua kalinya.
Jari Ken mulai bergerak, Anita mengusap air matanya menyadari tangan Ken mulai bergerak. Ia langsung memangil dokter, untuk melihat putranya.
"Dokter!" teriak Anita sembari memencet tombol di samping ranjang pasien Ken.
Dokter dengan cepat datang lalu memeriksa keadaan Ken, Anita di minta untuk keluar dulu saat dokter memeriksa keadaan Ken Anita berdoa semoga Ken segera sadar.
Ia sudah tak peduli dengan apa pun kecuali nyawa putra semata wayangnya.
Dokter keluar dari ruangan Ken. Anita mendekat lalu bertanya. "Gimana anak saya Dok?"
Dokter menghela nafas panjang. "Maaf..."
***
Gak tau mau bilang apa lagi...
Bayar parkir pokoknya, mau ku lemparkan duit??
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romansa"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...