Alih-alih meminta dipeluk, pada akhirnya Lisa mengalah juga, tapi bukan peluk sih, Lisa hanya mengijinkan Ken untuk memeluk lengan nya saja. Sembari meminta istrinya untuk mengusap-usap kepalanya.
Pagi pun tiba, Lisa kini sudah bangun terlebih dahulu. Ia pun sudah selesai mandi dan kini tengah membangunkan suaminya yang masih bermalas-malasan di atas kasur.
"Ken ayo bangun, udah pagi masih molor mulu," ucap Lisa sembari menepuk-nepuk pipi Ken yang masih tertidur pulas.
"Eugh... Lima menit lagi yah?" ujar Ken dengan suara serak.
"Gak ada, lima menit nanti kebablasan,"
"Yaudah, sejam deh," itu menawar atau apa, bukan nya berkurang malah bertambah.
"Ngelunjak nih anak, ayo bangun Ken," Lisa tak menyerah, gadis itu menarik kedua tangan Ken hingga pria itu terduduk. Dengan mata yang masih tertutup Ken terduduk diatas kasur.
"Ayo cepet mandi, gue gak mau telat," ucap Lisa.
Ken membuka matanya perlahan, menoleh ke arah istrinya. Cantik, itulah yang Ken lihat pertama kali di pagi hari ini, Lisa sudah cantik dan wangi. Ken tersenyum membuat lihat bingung. "Lo kenapa? Pagi-pagi udah nyengir-nyengir," ucap Lisa.
Ken menggeleng lalu menyibak selimut nya dan turun perlahan, Ken berjalan sempoyongan menuju kamar mandi. Namun manik matanya melihat jam bulat yang tertempel di dinding. Ken menyipitkan matanya, matanya seketika melebar. Disana jam baru menunjukkan pukul setengah enam pagi. "Oi, Mak Lampir! Lo bangunin gue sepagi ini?" tanya Ken berbalik badan menatap Lisa
"Sepagi apa nya? Ini kan emang udah pagi,"
"Astaghfirullah Lisa! Masih setengah enam loh, kita ajah masuk nya jam tujuh coba," ujar Ken. Yang bener ajah bangun sepagi ini untuk mandi padahal masih bisa bermalas-malasan diatas kasur. Yang bener ajah, rugi dong.
"Apa salah nya sih? Kan biar bisa siap-siap dari sekarang, dan Lo jangan lupa yah, kalau ngebangunin Lo itu butuh effort yang besar." ucap Lisa.
"Cih, pinter banget nyari alesan," Ken pun akhirnya masuk kedalam kamar mandi.
Setelah kurang lebih lima belas menit Ken keluar dengan wajah yang lebih segar. Ken mencari dimana keberadaan Lisa, namun gadis itu tidak ada didalam kamar.
Ken berjalan menuju lemari, terdapat baju dan jas abu-abu nya yang terlah tergantung rapi didepan lemari. Pria itu tersenyum pasti Lisa yang telah menyiapkan pakaian nya itu.
Ken lalu menggunakan baju nya disana, saat sedang mengancingkan kemeja nya pintu kamar terbuka, pria itu menoleh. Ada Lisa disana, gadis itu masuk lalu mendekati Ken.
Lisa tau kalau ini saat nya Ken memakai dasi, jadi ia datang untuk memakainya pada pria itu. "Mana dasi nya?" tanya Lisa, Ken lalu memberikan dasi yang berwarna serasi dengan jas nya. Lisa menerima dasi itu.
"Tundukan dikit," ucap Lisa, Ken menurut karena Lisa itu lebih pendek dari nya.
Lisa mulai mengalungkan dasi itu ke leher Ken. Lisa yang sedang fokus dengan dasi itu sementara Ken malah salah fokus dengan wajah Lisa yang begitu dekat dengan nya.
"Kalau dari Deket gini, Lisa jadi tambah cantik," batin Ken.
"Udah," Ken lalu kembali menegakkan badannya.
"Dari mana tadi? Gue cariin Lo gak ada dikamar," ucap Ken.
"Abis bantuin Mama masak," jawab Lisa.
"Ututu, rajin banget sih istri gue," ucap ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romance"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...