bab 39

158 4 0
                                    

"Kakak akan selalu ada untuk kamu, Sa," ucap Bara seraya tersenyum teduh menatap Lisa.

"Kakak janji?" ucap Lisa menggancungkan jari kelingking nya.

"Janji!"

***

Gadis berambut sebahu dengan baju putih dan rok biru sedang duduk didepan gerbang sekolah sembari memakan eskrim strawberry yang dipegangnya. Dia Lisa, gadis cantik itu seperti sedang menunggu seseorang.

Lisa masih duduk dengan tenang sambil menggoyang kan kakinya maju dan mundur. Tak lama sebuah motor sport berhenti didepannya. Lisa langsung berdiri dan melangkahkan kakinya menuju motor itu.

Seorang yang terlihat berbadan tegap itu membuka kaca helm nya. "Kakak lama yah?" tanya pria itu.

"Emang kak Bara tadi lagi latihan yah?" tanya Lisa dengan wajah polosnya.

"Iya nih, kamu udah nunggu lama yah?" tanya pria yang memakai baju putih dan celana abu-abu itu.

"Enggak kok, asalkan kakak gak lupa sama aku ajah," ucap Lisa.

Bara terkekeh kecil. "Gak mungkin lah, masa kakak bisa lupain sama gadis kecil secantik dan mengemas kan kaya kamu," ujar Bara.

Pipi Lisa langsung bersemu kala dipuji dengan sang pujaan hatinya. "Gombal Mulu,"

"Haha, yuk balik. Nanti kesorean loh," Lisa mengangguk dan naik keatas motor. Bara lalu menjalankan motornya menjauh dari sana.

***

Lisa duduk dibangku yang ada ditepi danau bersama Bara, Lisa banyak bicara tentang hari-hari nya selama disekolah. Bara, pria tampan itu terus memperhatikan wajah cantik Lisa yang sedang berbicara.

"Kak Bara dengerin aku gak sih?" tanya Lisa saat melihat Bara terus melihatnya sambil tersenyum-senyum.

"Kaka dengerin kok,"

"Boong, coba tadi aku bahas apa?" tanya Lisa.

"Ada anak baru yang sekarang jadi besti kamu?" ucap Bara.

"Iya, kirain kakak bengong,"

"Haha, lucu banget sih kamu," ucap Bara mencubit gemas hidung mancung Lisa.

***

"Kalau misalnya nanti kakak jadi suami aku, kita bakal punya anak berapa yah?"

"Haha, emang kamu mau punya anak berapa, Hem?"

"Kalau kembar pasti seru, Kak. Sekali hamil bisa dapat dua," ucapan Lisa membuat Bara tergelak.

"Fokus sekolah dulu, Sayang. Nilai kamu tuh kakak lihat-lihat makin turun?"

"Gimana mau fokus belajar, kalau pikiran aku semua isinya kakak," ucap Lisa cengengesan.

"Dasar, mulai pinter gombal sekarang yah?"

"Kan kakak yang ajarin," ucap Lisa, keduanya malah tertawa bersama.

***

"Kakak mau kemana?"

"Kakak harus pergi, Sa,"

"Kenapa kakak harus pergi? Kakak bakal tinggalin aku dong?" ucap Lisa dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Bara mengambil kedua tangan Lisa. "Kakak janji akan kembali, ini semua demi kebaikan kakak, Sayang," ucap Bara dengan pelan.

Lisa menghempaskan tangan nya dari genggaman Bara. "Kak Bara Bohong! Aku gak mau ketemu kak Bara lagi!" Lisa mengusap kadar air matanya lalu berbalik badan dan berlari menjauh dari Bara.

Pria itu menunduk, air matanya ikut turun kala melihat gadis kecilnya menangis karenanya.

"Maafkan kakak, Sa."

***

Lisa pulang dengan air mata yang masih mengalir dari sudut matanya.

"Kakak kok nangis?" tanya Aldi saat melihat kakaknya pulang dengan wajah sedih.

Bruk! Lisa menutup pintunya dengan agak keras. Gadis itu bersandar dibalik pintu kamarnya, Lisa masih saja menangis. "Katanya kakak gak bakal tinggalin aku, tapi sekarang malah kakak sendiri yang pergi," lirih Lisa.

"Aku sayang sama kakak, tapi kenapa kakak ninggalin aku,"

Gadis itu masih sedih dengan kepergian Bara yang tiba-tiba, pria yang selalu ada disampingnya saat ia sudah maupun senang, Bara harus pindah keluar negri karena urusan pekerjaan ayahnya, mau tidak mau Bara harus ikut pindah bersama keluarganya.

Lisa, gadis SMP yang menaruh hati pada seorang pria SMA yang selalu memberikan nya kasih sayang layak nya ayah nya sendiri. Kini juga ikut meninggalkan nya.

Lisa sangat kecewa dengan keputusan Bara untuk meninggalkan nya, dua orang yang saling mencintai itu harus berpisah karena urusan keluarga Bara. Tapi tak disangka jika Bara masih sering mencari tau kabar Lisa sampai saat ini.

***

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang