Setelah kurang lebih satu jam memilih gaun yang cocok akhirnya Rina memilih gaun berwarna putih dengan hiasan yang tak begitu mencolok mata.
Gaun yang sederhana namun tetap terlihat elegan untuknya, Kelvin setuju dengan pilihan wanitanya itu.
"Padahal yang biru tadi itu bagus loh, Rin." ucap Lisa karena pilihannya berbeda dengan Rina.
"Terlalu mewah untuk aku, Lis." ucap Rina tersenyum.
Itulah yang Kelvin suka dari sosok Rina, gadis yang cantik dan sederhana yang mampu membuat seorang Kelvin jatuh hati.
"Itu juga nggak begitu buruk kok, tetap cantik," ucap Kelvin membuat Rina menunduk malu, pipinya memerah seperti tomat.
"Halah, gaya lo Vin, tau kok calon bini Lo itu cakep," ujar Ken, selalu saja pria itu menjulit.
"Memang kenapa? Lo iri?"
"Cih, sorry yah! Istri gue tetap paling cantik, iyakan Sayang?" Ken tersenyum manis merangkul pundak Lisa.
Lisa mendorong pelan tubuh suaminya itu. "Ish, kamu tuh yah! Jangan rese deh. Mau matamu aku colok?" ancam Lisa.
Ken mundur kembali kesamping Kelvin, Rina terkekeh geli melihat tingkah abstrak Bos-nya yang satu ini, ternyata Ken itu tidak sekalem yang ia kira. Dikantor saja terlihat berwibawa berbeda jika sudah kenal lama dengan pria itu.
Setelah dari fitting baju tentu saja perut mereka meronta-ronta untuk di isi. Apalagi Lisa yang saat ini tengah hamil, ia jadi mudah lapar dan mudah juga kenyang nya.
Seperti saat sebulan yang lalu, Lisa banyak meminta makan ini dan itu. Untung saja Ken itu sangat sayang padanya, apapun yang wanita itu mau akan dituruti.
Flashback on
"Ayam bakar kemangi Pak Yono yang didepan komplek itu kayanya enak deh, Ken."
Ken melirik istrinya sekilas, ia menutup laptopnya lalu menaruhnya diatas meja.
"Kamu mau, Hem?"
Lisa menyengir, menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Mau, boleh?"
"Boleh, lagian kita juga belum makan malam kan?"
"Iya,"
"Bentar, aku pesankan." Ken mengambil handphone-nya hendak memesan makanan menggunakan aplikasi.
"Ken.."
"Apa Sayang?" sahut Ken tanpa menoleh.
"Aku maunya kamu yang beli.." ucap Lisa pelan.
Ken menghela nafas panjang, saat sedang bersantai seperti ini ia malah harus keluar membeli makan untuk bumil satu ini.
"Nggak mau kah?"
"Ah, mau kok, bentar yah. Aku ambil jaket dulu,"
Mana bisa Ken menolak permintaan istri kesayangannya itu.
Karena Ken akan keluar menggunakan motor, ia pergi kekamar untuk mengambil jaket kulit miliknya, karena udara malam yang dingin diluar.
Ken pun pergi, namun tak sendirian. Ken meminta Aldi untuk ikut dengan-nya, Aldi pun mau diajak untuk membeli makanan.
Saat sampai di warung makan yang cukup ramai, warung makan itu memang cukup terkenal dengan menunya yang enak-enak.
"Rame banget," ucap Ken membuka helmnya.
"Katanya disini makanannya enak-enak Bang," ujar Aldi.
"Yaudah yuk masuk, nanti keburu panjang antriannya." ajak Ken, Aldi pun mengekori Abang iparnya itu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Roman d'amour"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...