Bab 21

207 10 0
                                    

"Maaf.."

"Kenapa Dok? Apa yang terjadi sama anak saya," tanya Anita khawatir.

"Apa disini ada yang bernama Lisa?" tanya dokter.

Anita mengeleng. "Memang nya ada apa dok?"

Dokter itu menatap Anita lalu berkata. "Anak ibu sudah sadar, tapi dia terus memanggil nama seseorang Bu," ucap dokter itu.

Anita mengerutkan keningnya. "Siapa Dok?"

"Lisa, Bu. Dia meminta bertemu dengan Lisa," ucap dokter.

Anita menghela nafas pelan. Ia kira apa yang terjadi ternyata Ken hanya ingin bertemu Lisa. Jantung Anita sudah mau copot saat menunggu jawaban dokter tadi, bukannya mencari ibunya ini malah mencari pujaan hatinya.

"Kalau bisa orang yang bernama Lisa itu dibawa kehadapan nya, Bu. Pas tadi saya mau periksa anak ibu terus memberontak dan memanggil nama itu," ucap dokter.

"I--iya dok, maaf kan kelakuan anak saya," ucap Anita tersenyum paksa.

"Baik kalau begitu, ibu sudah bisa melihat anaknya dan tolong cepat hubungi Lisa itu yah?" Anita mengangguk patuh, dokter itu lalu meninggalkan Anita. Wanita paruh baya itu lalu masuk kedalam untuk melihat putra nya.

Anita masuk dan melihat Ken yang sedang duduk santai, dengan kepala yang masih terbalut perban dan sedikit lecet dipipinya. Pria itu duduk dengan semangkuk bubur dihadapannya, Ken menyuapkan satu sendok masuk kedalam mulutnya.

"Kendra?" Pria itu menoleh kearah Anita.

"Eh? Mama?"

"Kamu ngapain?"

"Nyangkul, yah makan lah Mah." ucap Ken.

"Bukan itu maksudnya, Mama juga tau kalau kamu lagi makan," Anita mendekat lalu duduk disebelah Ken, menatap putranya yang makan dengan lahap. "Kamu itu baru sadar main langsung makan ajah, terus kamu sadar gak sih? Yang kamu makan itu bubur Ken," ucap Anita.

Ken sangat tidak menyukai bubur, tekstur nya yang  lembek membuatnya geli. "Terpaksa Mah, Ken laper banget," ucap Ken.

Anita menempelkan punggung tangan nya ke kening Ken. "Kamu gak kenapa-napa kan gara-gara kecelakaan itu? Gak amnesia kan?"

"Paan sih Mah, Ken masih sadar kali makan nih barang," ujar Ken kembali menyuapkan sesendok bubur kemulutnya.

Anita membiarkan Ken makan sendiri. "Kepala Ken pusing banget, terus laper banget. Kenapa yah?" tanya Ken setelah selesai makan dan menaruh mangkuk itu keatas nakas.

"Gimana gak laper, kamu baru sadar setelah tiga hari," ucap Anita.

"Hah?" Ken melongo.

"Mama serius? Masa Ken gak bangun tiga hari?" ucap Ken.

"Menurut kamu Mama boong gitu? Kamu bikin kita semu khawatir tau," ujar Anita.

"Kendra kan orangnya ngangenin, semua orang pasti khawatir kalau aku kenapa-napa," ucap Ken dengan wajah tengilnya.

"Narsis banget kamu, anaknya siapa sih?" ucap Anita tak habis pikir.

Ken hanya cengengesan. "Ohiya, Lisa mana mah?"

"Kamu kenapa malah nyari Lisa? Kamu gak kangen sama Mamah?" ucap Anita.

"Yah, kan Ken udah ketemu Mama, sekarang nyari Lisa,"

"Dokter sampe bilang kamu tuh berontak pas mau diperiksa, pas mama masuk kamu malah asik makan," ketus Anita.

"Heheh.. Namanya laper mah," ucap Ken nyengir memperlihatkan deretan gigi nya yang putih.

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang