Bab 51

263 10 0
                                    

Pagi harinya Ken sudah terlebih dahulu bangun, membiarkan Lisa untuk tidur lebih lama. Tak tega juga membangun kan nya, gadis itu tampak nyenyak tidur nya sambil memeluk guling.

Sampai Ken selesai siap-siap pun Lisa masih tertidur. Ken duduk ditepi ranjang, Ken tersenyum melihat wajah istrinya, Ken menyelipkan anak rambut Lisa ke belakang telinga gadis itu.

"Tetep cantik," gumam Ken.

Ken kemudian beranjak menuju kemarin untuk mengambil jas nya, namun ia sedikit bingung untuk memasang dasi nya, ini lah susah nya jika tak mau belajar memasang dasi sendiri. Jika tidak ada Anita entah akan bagaimana dasi itu terlilit dileher nya.

"Mau minta tolong sama Mama, tapi malu ada bunda sama Aldi," ucap Ken.

Di kasur Lisa baru saja bangun, mengucek matanya dan melihat Ken yang berdiri membelakanginya. "Lo ngapain?" tanya Lisa dengan suara serak. Ken menoleh.

"Eh, udah bangun Lo?" tanya Ken, Lisa mengangguk pelan.

"Mau ke kantor yah?" tanya Lisa, ia memperhatikan Ken yang terus mengotak-atik dasi dilehernya.

"Iya, Lo istirahat ajah dirumah. Kan ada bunda juga, bunda pulang nya sore katanya," balas Ken.

Lisa turun dari kasur, ia berjalan mendekati Ken. Tepat di hadapan pria itu Lisa mengambil alih dasi yang Ken pegang. "Eh,"

"Dasinya tuh jangan dililit kaya gini, ntar Lo kecekek," ucap Lisa

"Hehe, gue kan gak tau," ucap Ken. Lisa memasang dengan telaten Ken terus memperhatikan wajah cantik istrinya, karena Lisa itu lebih pendek darinya jadi melihat gadis itu harus menunduk dulu. Tapi lisa itu tidak pendek-pendek amat, beda dengan Keyla yang pendek nya seperti botol Yakult ( kata Alvian ).

"Udah," ucap Lisa.

"Makasih,"

"Hem, gue udah gak masuk seminggu yah?" tanya Lisa.

"Iya, kenapa?"

"Lo gak masalah? Gue juga gak enak sama karyawan yang lain," ucap Lisa.

"Gak usah dipikirin, gue udah urus semua nya. Lo istirahat ajah, atau Lo mau resign?"

"Enggak, gue bakal masuk besok,"

"Tapi emang kondisi Lo udah membaik?"

"Iya, gue bisa kok. Gue juga gak mau lama-lama kaya gini,"

Ken tersenyum untung saja Lisa tidak lagi memikirkan musibah yang menimpa nya kemarin. "Yaudah, besok bareng sama gue," ucap Ken.

Lisa mengangguk. "Yaudah, turun yuk kita sarapan bareng yang lain," ajak Ken.

"Duluan ajah, gue mau cuci muka dulu." ucap Lisa.

"Iya, cuci muka yang bersih. Belekan tuh," ujar Ken.

"Paan sih Lo," ketus Lisa. "Tapi, emang ada?" tanya nya lagi. Ken terkekeh melihat ekspresi Lisa. "Gak kok, gue bercanda. Udah sana cepet, gue tunggu dibawah," ucap Ken.

Lisa pun berjalan masuk ke dalam kamar mandi, dan Ken ia sudah keluar kamar untuk sarapan bersama.

***

Dimeja makan, mereka semua sudah berkumpul untuk sarapan bersama. Lisa pun sudah duduk disebelah suami nya.

"Kamu udah baikan kan, Sayang?" tanya Anita perhatian.

"Iya, Ma. Lisa udah baikan kok," jawab Lisa.

"Lisa tuh gak lebay, Ma. Kan istri Ken," ucap Ken.

"Alah, apa hubungan nya sama kamu?" ucap Anita.

"Ada dong, Mah. Kan Ken itu gak takut sama apa pun," ucap Ken dengan percaya diri.

"Tapi kalau liat kucing kabur?" ujar Anita.

Bunda dan Aldi hanya tertawa kecil melihat keharmonisan ibu dan anak itu. "Bang Ken takut sama kucing?" tanya Aldi.

"He'em, coba deh kamu nanti kasih dia kucing. Tante yakin pasti langsung kabur dia," jawab Anita.

"Mama apaan sih, malah buka kartu," ucap Ken malu, apa lagi disana ada bunda yang tertawa mendengar kan aibnya. Kalau bukan Mama nya mungkin sudah Ken sumpal dengan ayam goreng mulut Anita itu.

"Sudahlah, kasihan Nak Ken," ucap bunda.

"Sesekali ajah kok, bunda." ucap Anita.

Sarapan pagi itu tampak menyenangkan sebab bisa mengobrol dan bertukar cerita. Sampai akhirnya Ken pun berangkat ke kantor.

"Gue berangkat dulu yah?" ucap Ken pada Lisa yang berdiri didepan nya, ada bunda dan Anita juga disana. Sementara Aldi sudah berada didalam mobil. Bocah itu juga sudah berpamitan terlebih dahulu.

"Iya, hati-hati," ucap Lisa, ia harus bersikap selayak nya seorang istri yang baik kepada suaminya.

"Kalau gitu Ken berangkat dulu, Ma, Bun." Kedua wanita itu mengangguk.

Cup
Cup

Satu kecvpan singkat dari Ken mendarat di kening dan bib1r Lisa, gadis itu jadi membeku akibat perlakuan Ken. Sementara bunda dan Anita malah senyum-senyum sendiri melihat kedua pasangan baru itu bermesraan didepan mereka.

"Dah, assalamualaikum," ucap Ken.

Dan Lisa wajah gadis itu sudah memerah seperti kepiting rebus. "Wa-waalaikumsalam," ucap Lisa.

"Tuh anak pen gue tampol, main nyosor-nyosor ajah," batin Lisa.

Ken pun masuk kedalam mobil, ia menjalankan mobilnya menjauh dari rumah bersama dengan Aldi, Ken memang akan mengantar Aldi terlebih dahulu.

***

Lisa kembali ke kamar, padahal ia ingin menemani Anita dan bunda yang sedang membuat kue untuk acara arisan Anita namun Anita malah menyuruh nya untuk istirahat saja. Lisa pun menurut dan kembali istirahat, ia merasa bosan. Tidak bisa juga bermain handphone karena hilang entah kemana.

Drtt drtt

Lisa menoleh melihat sebuah kotak hitam di atas nakas. Sumber suara getar itu berasal dari sana. Lisa mengulurkan tangannya untuk mengambil kotak itu

Ia membukanya, rupanya ada sebuah ponsel dengan merek yang mahal disana. Sebuah panggilan masuk dengan tulisan "My Husband" dilayar ponsel itu.

"Hp siapa nih," Lisa pun menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan masuk itu.

"H-halo?"

"Hai, gimana? Suka gak sama handphone yang gue kasih?" Ternyata itu Ken, dan handphone ini berarti milik lelaki itu.

"Maksudnya?" Lisa masih belum mengerti.

"Ck, lemot banget sih Lo Mak lampir. Ini handphone buat Lo, handphone Lo ilang kan? Jadi gue udah beliin yang baru supaya kita bisa tetep komunikasi," ucap Ken panjang lebar.

"Santai ajah dong, Ken Arok!"

"Hahah, iya-iya, yaudah gue lanjut dulu yah. Kerjaan gue numpuk," ujar Ken.

"Iya, tunggu,"

"Apa lagi?"

"M-makasih, aucap Lisa dengan nada malu-malu.

"Iya sama-sama, jangan lupa makan yah? Bay. Assalamualaikum," Ken langsung saja mematikan panggilan nya secara sepihak.

"Wa-waalaikumsalam,"

Sementara di kantor, Ken tersenyum manis kala mendengar suara malu-malu dari istrinya. Ia mematikan panggilan itu dengan cepat karena sudah tidak sanggup mendengar suara Lisa yang mode lembut seperti itu. "Arghh, sabar Ken. Tapi gak bisa ini terlalu lucu ya Allah," ucap Ken gemas sendiri.

****

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang