Bab 36

171 4 0
                                    

"Gue dimana," gumam Lisa, dirinya melihat sekeliling tempat itu ia merasa tidak asing dengan tempat nya. Lisa melihat danau yang ada dihadapannya.

"Kok gue ada disini?" tanya Lisa dengan bingung.

"Sasa," Lisa mendengar ada yang memanggil namanya, sebutan 'Sasa' hanya untuk orang yang sudah lama kenal dengan nya.

"K-kak Bara?" ucap Lisa pelan saat mengetahui orang yang memanggilnya adalah Bara.

"Maaf yah, Kaka telat. Pasti kamu udah nunggu lama," ucap pria itu sembari tersenyum manis.

Lisa mengerutkan keningnya. "Kenapa aku bisa ada disini? D-dan kenapa kak Bara bisa disini?"

"Kamu gak seneng ketemu Kaka lagi?" tanya Bara.

Lisa menatap pria itu. Bara, Cinta pertama Lisa termasuk cinta monyet nya dulu. "Kenapa Kakak datang lagi?" tanya Lisa menatap sinis Bara.

"Kakak kangen sama kamu Sa, maafkan kakak waktu itu ninggalin kamu," ujar bara.

"Dengan semua yang udah kakak janjikan ke aku? Kakak bohong! Gak bisa tepati janjinya,' ujar Lisa.

"Maaf," lirih bara, hanya kata maaf yang bisa ia ucapkan.

"Sekarang aku gak mau liat kakak lagi, aku udah punya kehidupan baru," ucap Lisa datar.

"Tapi kakak selama ini cariin kamu Sa, dan sekarang kakak senang bisa ketemu kamu lagi," ujar bara mengambil tangan Lisa dan menggenggamnya erat.

"Lepasin! Aku mau pulang,"

"Gak akan! Kamu milik kakak, kakak bakal rebut hati kamu kembali!" ucap Bara dengan senyuman aneh, membuat Lisa takut. Itu bukan seperti Bara yang ia kenal.

"Lepas!"

"Lepas!"

Lisa terus merancau. "Hei, Lis. Bangun,"

"Lis," Ken dengan kesal menutup hidung Lisa agar bangun.

Lisa akhirnya membuka matanya. Nafasnya memburu seperti orang yang berlari dikejar anj1ng.

"Lo kenapa? Mimpi buruk yah?" tanya Ken lalu menyodorkan gelas berisi air putih.

Lisa meminum nya dengan cepat. "Pelan-pelan, gak ada yang minta kok," ucap Ken.

"Udah?" Lisa mengangguk pelan.

"Kenapa tadi? Mimpi buruk yah?" tanya Ken lembut.

"Hem," Lisa mengangguk kan kepala nya lagi.

"Mau cerita? Siapa tau bisa buat Lo lebih tenang,'

"Enggak, gue udah mendingan," ujar Lisa, ia tak mau menceritakan tentang Nara pada Ken, dan seperti nya Ken mengenal pria itu juga.

"Yaudah, tidurnya lanjut di kasur ajah. Kayanya pengaruh tidur di sofa deh jadi mimpi buruk gitu," ujar Ken.

"Gue gak mau tidur bareng Lo, ntar Lo macem-macem lagi,"

"Enggak, gue yang tidur disini. Udah sana lanjut tidurnya, pagi masih lama," ucap Ken, Lisa melihat jam dinding disana jarum jam masih menunjukan jam satu dini hari.

Lisa lalu berjalan dan naik keatas kasur, ia melihat Ken yang sudah merebahkan dirinya diatas sofa panjang itu. "Tidur, jangan liatin gue Mulu. Gue tau kok gue ganteng nya gak ketulungan," ujar Ken.

"Dih, narsis," ucap Lisa lalu menarik selimut dan mencoba menutup matanya kembali.

Tak lama Lisa kembali tidur dengan tenang tanpa terganggu dengan mimpi Bara lagi.

***

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang