Bab 23

201 8 1
                                    

Pagi itu Ken masih dirumah sakit, sebenarnya ia sudah mau pulang namun dokter menyarankan agar tunggu sampai benar-benar pulih. Mau tak mau Ken menuruti sebab Anita pun melarangnya pulang dulu.

Jam delapan pagi Alvian beserta teman-temannya yang lain datang untuk menjenguknya, tapi tidak dengan Lisa. Gadis itu belum datang dari tadi pagi, disaat semua mengobrol dan mengajaknya berbicara Ken hanya ngangong-ngangong saja, ia tampak terus menatap pintu berharap Lisa datang dari sana.

"Woi! Diajak ngomong juga!" ucap Iqbal mengusap kasar wajah Ken.

"Apaan sih Lo! Ntar muka ganteng gue luntur gimana?" ucap Ken mengusap pelan wajahnya, dan kembali merapikan rambutnya.

"Narsis banget Lo, heran gue. Beda banget sama Tante Anita yang kalem," ucap Iqbal.

"Kan orang tuanya gak cuma Tante Anita, mungkin mirip bokapnya," ucap Alvian.

"Bener tuh," timpal Keyla.

"Kembar mana kak?" tanya Kheitya yang berdiri disamping Nata.

"Kembar lagi dirumah Mama, Kakak ada urusan tadi," jawab Keyla.

"Padahal gue mau main sama Rizka," ucap Alexa.

"Sama Rizky gak mau?" tanya Keyla.

"Rizky anaknya gak bisa diem, Rizka anaknya kalem jadi gue suka," ucap Alexa.

"Namanya juga bayi," ucap Nata.

"Ohiya, Lisa mana yah? Kok gak dateng-dateng?" tanya Keyla saat menyadari bahwa sahabatnya itu tidak ada disana.

"Iya yah, Lisa katanya mau dateng," ujar Alexa.

"Bentar lagi juga bakal dateng dia," ujar Ken.

Benar, setelah Ken mengatakan itu Lisa muncul dari balik pintu dengan pakaian rapi untuk kekantor seperti biasa.

"Hai guys," sapa Lisa tersenyum pada mereka semua. Ken tersenyum melihat Lisa yang baru datang.

"Hai kak," balas Kheitya.

"Hai, ada Kheitya juga ternyata," ucap Lisa tersenyum pada Kheitya.

"Rapi banget Lis," ucap Keyla.

"Iya tumben, dari mana emang?" tanya Nata.

Lisa melangkah mendekati teman-temannya, menaruh tas nya terlebih dahulu diatas meja disamping brankar Ken. "Gue dari kantor," Lisa mengeluarkan tumpukan Map biru lalu memberikan Map itu pada Ken yang duduk diatas brankar nya.

"Apa nih?" tanya Ken.

Tak lupa Lisa juga mengeluarkan sebuah pulpen dari tasnya. "Lo udah gak masuk ke kantor selama enam hari, dan banyak berkas yang harus Lo tanda tangani," ucap Lisa memberikan pulpen itu pada Ken.

"Kok? Kantor?" tanya Keyla binggung.

"Kalian sekantor?" tanya Iqbal.

"Iya, gue kerja di kantor ny--,"

"Kantornya Kendra Wilkinson," cela Ken dengan wajah tengil nya.

"Hah?" Mereka ternganga, Ken dan Lisa satu kantor? Bagaimana bisa? Kedua manusia yang sangat sulit akur itu bisa sekantor dan Ken pemilik perusahaan itu.

***

"Jadi Ken CEO dikantor Lo Lis?" tanya Keyla.

Lisa mengangguk. "Iya," ucap Lisa dengan malas.

Iqbal menepuk tangannya. "Buset.. serius? Keajaiban dunia ini mah," ucap Iqbal.

"Alay Lo," ketus Ken.

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang