Bab 80 🔞🔞

575 15 3
                                    

🔞 Ada wloewloe nya 🔞

Bayar parkir nya! Dilarang plagiat...

***

Tangan kekar Ken memegang pinggang ramping milik istrinya, Lisa masih juga berada diatas p4ha Ken.

Ken melvmat bib1r Lisa dengan lembut, ia tak mau grasak-grusuk untuk memberikan rasa nyaman pada Lisa.

Lisa menutup matanya mencoba mengimbangi permainan Ken, ia belum cukup mahir dalam hal itu. Tangan Ken pun tak tinggal diam, tangan kekar nya mulai meraba keseluruh tubvh Lisa.

"Eugh.." satu lenguhan panjang keluar dari mulut Lisa.

Ken melepaskan c1uman nya, Lisa sampai terengah-engah dibuat nya. Ken terkekeh geli melihat ekspresi wajah Lisa. "Kasian, sampe ngos-ngosan gitu," ujar Ken tersenyum, Lisa menunduk malu. Tangan Ken menyelipkan anak rambut Lisa yang menutupi wajah cantiknya.

"Mau lanjut?" tanya Ken.

Lisa menganggukkan kepalanya pelan. "Aku gak bakal ngasih kesempatan kamu buat nolak nanti yah. Jadi pikirin dulu mau lanjut apa enggak," Ken masih memberi toleransi, jika Lisa berubah pikiran yah ia akan menyelesaikan sendiri urusan pribadinya itu.

"Gue kan udah bilang iya," lirih Lisa, sebenarnya ia sangat malu melakukan ini pad Ken.

"Yaudah gas keun! Aku gak bakal berhenti, kamu udah bangunin Pikachu aku jadi kamu juga yang harus buat di tidur lagi," ucap Ken dengan wajah m3sum nya.

Mampvs Lisa! Gak bakal bisa lepas kalau Ken udah kaya gini.

Ken kembali menempelkan bibirnya pada Lisa, kecvpan demi kecvpan ia berikan, sampai Ken mulai melvmat kembali Banda kenyal itu. "Ahh.." mendengar des4han istrinya membuat Ken tambah bersemangat.

C1uman Ken turun Ke leher jenjang milik Lisa, tak lupa juga memberikan tanda kepemilikan nya disana.

"K-ken.. jangan dimerahin," lirih Lisa.

"Biarin," Ken malah melanjutkan aksi nya.

Lingerie hitam dengan tali tipis itu perlahan mulai turun, tvbuh polos Lisa terekspos jelas dihadapan suami sah nya.

Lisa menahan tvbuh Ken yang masih menggunakan kemeja putih nya saja. "M-malu," cicit Lisa menutup matanya.

Ken mengigit b1bir bawahnya, Lisa sudah membuat nya g1la. Wajah malu-malu itu lagi, rasanya ia tak mau melepaskan istrinya itu sekejap saja. "Gak usah malu, aku udah pernah liat semuanya." ucap Ken.

Lisa terdiam, Ken menarik pinggang Lisa agar berdekatan dengan nya. "Gak usah takut. Aku bakal main lembut kok," bisik Ken.

Lisa meremang, Ken membuatnya tegang saja. Ken tersenyum manis lalu merebahkan tvbuh Lisa dengan perlahan, Lisa menatap wajah tampan suaminya.

Kini Ken berada diatas sementara Lisa terbaring dalam Kungkungan suaminya. "I love you, Sa." lirih Ken.

Perlahan Ken mendekatkan kembali wajah nya. Menc1um kedua pipi mulus istrinya.

"Aku mulai yah?" Lisa mengangguk pelan, ia tidak bisa berbicara apa-apa lagi. Ken sangat berbeda malam ini.

"Euhm!"

"Ahh.. Sayang!"

Ken melepaskan kancing kemeja putih nya satu persatu. Cahaya yang lampu yang terang membuat Lisa bisa melihat perut kotak-kotak milik Ken.

"K-ken,"

"Yes, Moan my name," ucap Ken disela-sela aktivitas nya.

Ucapan Ken benar jika ia bermain dengan sangat lembut, ia tak mau membuat istrinya itu kesakitan dan merasa tidak nyaman.

Keduanya bermain sampai jam dua dini hari, Ken sangat bersemangat. Setelah itu mereka pun tertidur dengan saling berpelukan, Ken memeluk tvbuh Lisa yang dengan sayang.

Ia menc1um kening Lisa lalu ikut tertidur pulas.

***

Pagi harinya, Lisa menggeliat merasakan tangan besar suaminya itu bertengker dipinggang nya.

Lisa mendongak melirik Ken yang masih tertidur. Tampan, itulah yang Lisa lihat. Ah, pagi-pagi sudah disuguhi dengan pemandangan seindah itu.

Pipi nya tiba-tiba memerah kala mengingat kejadian semalam. Malu sekali!

Lisa mengarahkan tangan nya untuk menyentuh pipi suaminya. Wajah Ken terlihat kelelahan, tidur Ken terusik. Tangan Lisa tiba-tiba dipegang oleh Ken.

"Ngapain Hem?" tanya Ken dengan suara serak khas bangun tidur.

"E-enggak." ujar Lisa kemudian menyembunyikan wajah nya dibalik selimut.

"Kok sembunyi? Semalem siapa yah, yang minta nambah terus?" Pagi-pagi Ken sudah menggoda Lisa dengan ucapannya

"Diem!"

"Hahaha, sini." Ken mendekat lalu memeluk tvbuh polos milik istrinya.

"Lepasin Ken, gue gak bisa napas!"

Ken melonggarkan sedikit pelukan nya, namun tetap memeluk Lisa. "Diem bentar, aku masih pengen pelukan," ucap Ken, suara khas bangun tidur nya yang serak membuat Lisa tersipu.

"Ken.." rengek Lisa dalam pelukan pria itu.

"Kenapa sih? Di peluk doang coba," ucap Ken sambil kembali menutup matanya.

Ia menaruh dagu nya diatas kepala Lisa, Ken bisa menghirup aroma shampo yang Lisa pakai. Hah! Wangi nya.

"Lepasin, ah. Gue mau mandi," ucap Lisa.

Ken melepaskan pelukannya perlahan. Melirik wajah Lisa yang cemberut. "Kenapa cemberut gitu? Mau b1bir mu ku sosor?"

Lisa refleks menutup mulut nya, bisa-bisa nanti b1bir nya bengkak. "Jangan macem-macem yah!"

Ken malah tertawa. "Bunda nya si  kecil kok tambah gemes sih!" Lantaran gemas Ken mencubit pipi Lisa cukup keras.

"Akh! Sakit!" rengek Lisa mengelus pipi nya yang terkena cubitan Ken.

"Utututuu, sini-sini. Maaf yah?" Ken mengelus rambut Lisa.

"Gue lengket, mau mandi," ucap Lisa.

"Eum boleh, sini aku bantuin," ujar Ken lalu berubah ke posisi duduk. Ia pun merasakan hal yang sama, akibat pertempuran semalam sampai tidak sempat membersihkan diri.

Lisa duduk dengan selimut yang masih ia pegang erat-erat menutupi tvbuh polosnya.

Ken lalu beranjak dari kasur, ia terlebih dahulu menggunakan kembali boxer nya. "Sini," Lisa pun mendekat.

Ken pun mengendong Lisa ala bridal style. "Gue berat gak?" tanya Lisa mengalungkan tangannya dileher Ken.

"Dikit,"

"Hah? Beneran?" Apa berat badan nya naik saat ia hamil?

"Hahaha, bercanda. Ringan gini kok, kamu kan sekarang udah jarang jajan, pokoknya nanti harus makan yang banyak,"

"Kalau gue gendut gimana?"

"Yah gapapa sih, tapi jangan berlebihan ajah."

Ken pun sampai didepan pintu kamar mandi. "Sampe disini ajah," ucap Lisa.

"Siapa bilang, orang kita mau mandi bareng kok," ucap Ken dengan enteng nya.

Mata Lisa melebar. "Heh. Gak mau! Mau mandi sendiri ajah Ken.."

"Gak boleh, pokonya mandi bareng. Kamu masih dihukum yah,"

"Hukum? Emang gue ngapain?"

Lisa jadi panik, bisa-bisa kejadian semalam terulang kembali. "Gak mau denger penolakan, Ayuk mandi!"

"Kendra! Turunin!"

***

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang