Bab 27

165 6 0
                                    

"Kamu serius?" tanya bunda memastikan.

Ken mengangguk mantap, ia ingin lama ingin meminta restu pada bunda kali ini ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan lagi.

"Iya bunda, Ken ingin melamar Lisa untuk jadi istrinya Ken." ucap Ken.

Lisa melongo ia langsung keluar kamar dan menghampiri Ken dan bunda nya.

"Lis? Kamu kenapa kesini lagi?" tanya bunda, Ken pun ikut menatap wanita itu.

"Em.. gak papa, Lisa cuma mau.."

"Mau apa?"

"Lisa mau dengerin jawaban bunda,"

"Kebetulan juga Lisa ada disini Bun," ucap Ken, pria itu kembali menghadap bunda. "Jadi? Apa bunda terima lamaran saya?"

Bunda menghela nafas pelan, ia beralih menatap putrinya. "Bunda tanya duku sama kamu, apa kamu mau menikah sama Ken?" tanya bunda.

Bukan nya menjawab gadis itu malah menatap Ken. Pria itu tersenyum manis lalu mengangguk pelan. "Aku, iya bunda. Lisa mau," ucap gadis itu lalu tertunduk.

Bunda tersenyum. "Jadi karena ini kamu waktu itu nanya soal nikah muda?" ucap bunda mengingat kembali perkataan Lisa.

"Iya bund, bunda gak setuju yah?"

"Kalau kamu bisa bahagia sama Ken, bunda setuju sayang." Ken merasa senang mendengarnya itu artinya ia sudah mendapat kan dua lampu hijau dari kedua orang tua mereka.

"Dan Ken, kamu harus jadi kepala rumah tangga yang baik dan bisa menjaga putri bunda," ucap bunda menatap pria itu.

"Siap bunda!" ucap Ken menegakkan badannya.

Bunda terkekeh. "Tapi tunggu dulu, apa kalian saling mencintai?" tanya bunda melihat mereka berdua secara bergantian.

Tanpa pikir panjang Ken berseru. "Iya bunda,"

Lisa melotot menatap tajam pria itu. "Bang*ke nih anak, semangat banget jawabnya," batin Lisa.

Ken malah tersenyum senyum di pandang seperti itu oleh Lisa. "Haha.. kalian udah akur? Bukannya kata Keyla kalian itu suka berantem yah?"

"Ngak bund, itu cuman seru-seruan ajah," ucap Ken.

"Seru-seruan apanya? Dia itu nyebelin banget bunda," cibir Lisa.

"Nyebelin gimana?" tanya Ken.

"Lo sering jailin gue!"

"Kapan?"

"Pura-pura lupa lagi!"

"Emang gak pernah," ucap Ken menjulurkan lidahnya.

"Tuh kan liat bund," adu Lisa.

"Sudah kalian ini, bagaimana bisa satu atap kalau masalah sepele saja jadi ribut?" tanya bunda tak habis pikir.

"Dia yang mulai,"

"Kok gue?"

"Emang Lo!"

"Enak ajah nyalahin gue,"

"Dasar Ken Arok!"

"Mak lampir Lo!"

"Sudah!" sentak bunda yang sudah pusing mendengar ocehan mereka berdua. Keduanya lantas terdiam.

"Mau kalian bunda kurung berdua digudang?" ancam bunda.

"Mau bunda," ucap Ken antusias, yaampun Ken. Bisa-bisanya pria itu masih bercanda saat bunda sedang serius begini.

Bunda jadi tepuk jidat dengan calon mantunya ini. Kenapa Ken bisa se-random ini coba?

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang