Setelah lama berkeliling mencari menu apa yang akan mereka pilih untuk makan siang hari ini, kedua pasangan itu memilih untuk makan disalah satu restoran yang ada didalam mall.
Ken dan Kelvin duduk dan memesan makanan untuk Lisa dan Rina. Sementara kedua wanita itu sedang pergi ke toilet, Ken sudah tau selera Lisa seperti apa jadi tidak perlu menanyakan apa yang bumil itu mau.
Sementara Kelvin juga tengah melihat-lihat menu makanan yang akan ia pilih untuknya dan Rina.
Didalam toilet Lisa dan Rina berdiri didepan cermin besar yang ada dihadapan mereka.
"Lis," panggil Rina.
"Ya?" sahut Lisa.
"Aku mau nanya sesuatu boleh?" Lisa menghentikan kegiatannya yang sedang merapikan rambutnya.
Lisa melirik Rina dari pantulan cermin. "Nanya ajah, mau nanya apa emangnya?"
"Kamu bahagia nggak selama nikah sama Pak Kendra?"
Lisa tampak berpikir. "Hemm... Awalnya sih enggak, tapi seiring berjalannya waktu gue rasa nikah sama Ken itu anugerah dari Tuhan deh, Hahaha," ucap Lisa membuat Rina ikut tertawa kecil.
"Aku serius Lis,"
"Gue juga serius, Rin. Gue tuh waktu nikah kontrak sama Ken dulu sama sekali nggak ada cinta bahkan gue rasa pernikahan kami itu musibah. Karena dulu waktu SMA gue sama Ken itu musuhan, takdir ajah yang menyatukan kita berdua, gue juga bingung kenapa bisa cinta sama Ken," ucap Lisa mengingat-ingat kembali kenangan masa awal-awal mereka menikah dulu.
Lisa tersenyum geli mengingat kalau Ken adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya saat ini. "Mungkin ini semua karena gue sama Ken udah jodoh, tuhan ngirim si kecil juga ditengah-tengah pernikahan kami," ucap Lisa mengelusi perut buncitnya.
Rina kagum dengan cerita cinta temannya itu, apakah kisah cintanya akan berakhir bahagia juga?
"Makanya Lo harus yakin kalau suatu saat nanti, Pak Kelvin itu bisa buat Lo bahagia," ujar Lisa mensupport Rina.
Rina terkekeh kecil, ia juga ikut senang melihat Lisa bahagia atas kehadiran si kecil. "Doakan aku juga yah Lis, semoga keputusan aku terima lamaran Pak Kelvin itu benar," ucap Rina.
"Pasti!"
***
"Gimana udah puas makannya?"
Lisa mengangguk sambil tersenyum senang, makanan yang mereka pesan kini telah habis tak tersisa. Lisa sangat senang diajak jalan-jalan plus makan enak hari ini, ia jadi tak jenuh hanya berduduk diam dirumah seharian.
Rina memakan es krim rasa mangga sebagai makanan penutupnya. Kelvin melirik wanitanya, Rina makan dengan pelan namun tetap saja ada lelehan eskrim disudut b1birnya.
Kelvin mengambil tisu lalu mengelap eskrim yang ada dib1bir Rina, gadis itu membeku saat mendapat perlakuan manis dari calon suaminya.
"Padahal kamu sudah makan dengan pelan, tapi tetap saja belepotan," ujar Kelvin.
Rina menunduk malu, pipinya memerah. Lisa dan Ken tersenyum mengejek melihat Kelvin dan Rina.
"Aelah, Lo berdua kayak ABG baru jatuh cinta ajah deh," ucap Ken.
"Jangan diledekin Ken!"
"Aku nggak ngeledekin, Sayang."
"Tolong jangan buat calon istri saya ini malu yah, kami juga ingin menikmati waktu pacaran ini," ucap Kelvin merangkul pundak Rina, hal itu membuat Ken tercengang.
Ucapan Kelvin membuat jantung Rina berdegup kencang.
"Jangan kaya gitu, aku malu," bisik Rina.
Kelvin tersenyum tipis. "Nggak apa-apa, kamu juga nanti akan terbiasa. Ini baru permulaan, jika kamu sudah jadi istri saya, saya pastikan jantung kamu akan berdetak kencang terus setiap hari," bisik Kelvin.
Degh! Degh!
Jantung Rina tidak aman sekarang, Kelvin sudah mampu mendobrak pintu hatinya. "Apa dia mendengarkan suara jantung ku?" batin Rina.
"Bucin ajah terus, tapi lo harus janji yah jaga si Rina baik-baik," ucap Ken.
"Iya tau," ketus Kelvin.
"Nanti kalian cepet-cepet punya anak juga yah, biar anak kita nanti bisa jadi besti, iya gak Rin?" ucap Lisa antusias.
Rina mengangguk ragu, apa nanti ia akan cepat mempunyai anak? Menikah dengan Kelvin pun bagai mimpi bagi Rina.
"Tenang Sa. Pasti banyak kok yang mau jadi temennya si kecil, Papanya ganteng gini," ucap Ken.
"Saya heran kenapa kamu bisa mau menerima mahkluk seperti ini, Lisa?" ucap Kelvin dengan datar.
"Enak ajah ajah Lo yah, Lisa terima gue karena gue punya aura positif," ucap Ken membuat Lisa dan Rina tertawa.
Kedua pasangan itu saling bertukar cerita dan tertawa bersama, Kelvin juga jadi lebih banyak bicara. Rina suka melihat suasana itu.
"Ohiya, apa kalian sudah tau jenis kelamin anak kalian?" tanya Rina penasaran.
Ken dan Lisa saling melirik, keduanya mengeleng. "Belum cek ke dokter?"
"Nanti ajah lah, biar surprise." ucap Ken.
"Memangnya kamu pengen anak perempuan apa laki-laki Lis?"
"Cowok,"
"Loh beneran kamu mau anak cowok, Sa?"
"Iya,"
"Tumben banget, biasanya ibu hamil ingin anaknya perempuan," timpal Kelvin.
"Iya, aku malah pengen anak cewek, biar cantiknya kaya kamu," ucap Ken menaik turunkan alisnya.
Plak
"Aduh! Sa, kok digeplak sih?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romance"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...