#TERJERAT_CINTA_CEO_NYEBELIN
#Bab79 || Positif ||Ken pulang membawa alat tes kehamilan yang ia beli dari apotek. Sesampainya di kamar ia melihat Lisa yang sedang duduk bersandar diatas kasur.
Anita bangkit lalu menghampiri Ken. "Kamu bawakan?" tanya Anita.
"Iya Mah, Lisa gimana? Udah mendingan?" tanya Ken.
"Udah, tapi masih mual dikit," ucap Anita.
Ken menghela nafas pelan, pria itu berjalan mendekati Lisa. Ken duduk ditepi r4njang, ia menempelkan punggung tangan nya kearah dahi istrinya.
"Gue gak demam," ujar Lisa menyingkirkan tangan Ken.
"Ngecek doang, udah makan belum?" tanya Ken dengan penuh perhatian.
"Udah,"
Anita menghampiri Lisa dan Ken. "Sayang, Mamah boleh ngomongin sesuatu sama kamu?" ucap Anita.
"Boleh Mah, ada apa?"
"Gini Sayang, Mamah liat kamu mual-mual kaya tadi itu Mamah rasa kamu itu hamil Sayang," ucap Anita dengan hati-hati.
Degh
"H-hamil?" Lisa melirik Ken disebelah nya.
Ken memegang erat tangan Lisa. "Kita belum tau pasti, makanya gue beli ini," Ken mengeluarkan alat tes kehamilan itu lalu memberikan nya pada Lisa.
"Gimana kalau gue hamil?" tanya Lisa panik.
"Loh. Bagus lah sayang, kenapa muka kamu khawatir gitu?" tanya Anita dengan lembut.
"Coba dulu yah? Biar kita tau hasil nya," ucap Ken mengelus tangan Lisa dengan ibu jarinya.
Lisa pun mengangguk lalu mengambil alat tes kehamilan itu dan membawanya ke dalam kamar mandi. Di bantu dengan Ken untuk berjalan dengan perlahan.
"Mau gue temenin ke dalem?" ucap Ken.
"Enggak," elak Lisa cepat.
"Kamu ini, Lisa bisa sendiri kok. Bisa kan Lis?" Lisa mengangguk pelan.
Gadis itu pun masuk, setelah selesai menampung air seni nya kedalam wadah kecil. Dengan tangan gemetar Lisa memasukan ujung testpack itu kedalam wadah.
Lisa melipat b1bir nya kedalam, ia menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkan nya dengan perlahan.
Lisa mengangkat testpack itu lalu melihat hasil nya. Terdapat dua garis biru yang begitu jelas.
"P-positif?" gumam Lisa dengan netra yang sudah berkaca-kaca.
Di luar Ken merasa gugup dengan hasil yang akan istrinya perlihatkan padanya nanti.
"Kok lama banget sih, Mah. Lisa gapapa kan?" tanya Ken khawatir.
"Sabar, bentar lagi keluar kok,"
Ceklek.
Lisa keluar dengan wajahnya yang terlihat sedih. Ken dengan cepat menghampiri istrinya.
"Sa. Gimana? Kok sedih gitu? Positif yah?" tanya Ken.
Lisa mengangkat kepalanya menatap Sang suami yang khawatir dengan nya.
Lisa memberikan testpack itu pada Ken. Ken menerima alat tes kehamilan itu, Anita juga ikut penasaran wanita itu mendekat pada Ken untuk melihat hasil nya.
"Positif," ucap Anita dengan senang.
Ken melirik istrinya yang tertunduk. "Selamat Sayang," Anita memeluk Lisa dengan sayang.
Namun Lisa malah menangis. "Loh, kenapa nangis? Terharu yah?" tanya Anita tersenyum mengusap air mata menantu nya.
Lisa malah tambah menangis, Anita jadi panik. "Loh kok tambah kenceng nangis nya?"
"Mah, boleh tinggalin kami berdua dulu?" ucap Ken.
"Hem... Yaudah deh, Mamah keluar yah? Kamu tenangkan istri mu," ucap Anita menepuk pundak Ken.
"Iya Mah," Anita pun keluar dari kamar lalu mengunci nya.
Ken menarik Lisa dalam pelukan nya.
"Sa," panggil Ken.
"Gue gak mau H4mil, Ken.." lirih Lisa.
"Udah-udah, tenangin hati Lo dulu," ucap Ken mengusap kepala Lisa.
Lisa melepaskan pelukannya menatap wajah Ken dihadapannya. "Ini semua salah Lo! Gara-gara Lo gue hamil," ucap Lisa lalu kembali menangis.
Ken terus saja di salahkan. Untung saja Ken sabar menghadapi istrinya ini. "Iya-iya, gue salah. Gue minta maaf yah? Sini istirahat yuk," ajak Ken.
"Gue gak mau, gue gak mau hamil," ucap Lisa sesugukan, Ken menghembuskan nafas panjang.
Ken memegang kedua pundak Lisa. "Liat gue, gue tau Lo belum bisa terima ini semua sekarang. Tapi anak ini gak salah Sa, kita bisa lewatin ini bareng oke?" ucap Ken mencoba menenangkan Lisa.
"Ta-tapi... Kalau gue gak bisa gimana?" Lirih Lisa.
Lisa belum siap dengan semua itu, ia takut jika nanti nya tidak bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak mereka.
Ken kembali memeluk istrinya dengan erat. "Gue bantu, Lo gak akan sendirian. Tenang yah? Jangan mikir yang macem-macem," ucap Ken.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romance"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...