Bab 67 || Ketahuan||

236 12 0
                                    

Keesokan harinya, tepat jam sembilan pagi. Ken dan Lisa tengah memasukan barang-barang mereka kedalam mobil, di bantu oleh pak Tejo dan Bu Minah, dan dimana Marni? Gadis itu sudah berangkat sekolah, jadi tidak bisa membantu pasutri itu untuk pulang.

Brak!

Ken menutup bagasi mobil nya, seluruh barang mereka sudah masuk dan tak ada yang tertinggal lagi.

"Sudah tidak ada yang ketinggalan, Nak Ken?" tanya pak Tejo.

"Ah, tidak ada. Barang kami sudah lengkap semua," jawab Ken seraya tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu, apa kalian mau jalan sekarang?" tanya pak Tejo lagi.

Ken mengangguk kecil. "Iya, kalau jam segini mungkin sampai nya sore, kami sebenarnya masih mau berlama-lama disini. Tapi sayang nya waktu kamu sudah habis," ucap Ken.

"Tidak apa-apa, jika kalian mau kalian bisa liburan lagi kesini," ucap Bu Minah.

"Kami pasti akan merindukan suasana disini dan masakan Bu Minah," ucap Lisa tersenyum manis.

"Haha, nak Lisa ini bisa saja. Ohiya Marni menitipkan ini buat kamu, katanya sebagai permintaan maaf soal yang kemarin," ucap Bu Minah sembari menyodorkan plastik yang entah apa isinya.

Lisa menerima nya dengan ragu, takut saja jika Marni mengerjai nya. "Memang nya ini apa Bu?" tanya Lisa penasaran, Ken juga ikut penasaran apa isi plastik hitam itu.

"Oh itu, Marni sangat suka dengan buah jambu, jadi pagi tadi dia memetika nya untuk kalian sebelum pergi sekolah," ucap Bu Minah menjelaskan.

"Bilangin makasih yah, Bu? Kami juga sudah memaafkan nya," ucap Lisa.

Ken tersenyum melihat Lisa yang sudah tidak menyimpan marah untuk Marni. Ia memaklumi jika Lisa sangat marah kemarin.

"Iya, kalian jalan lah, nanti keburu siang." ucap pak Tejo.

"Ahiya, yuk kita jalan. Kalau begitu kami pamit," ucap Ken dengan sopan.

Lisa membungkuk kan tubuhnya pelan, ia tersenyum saat pamit pada pasangan paruh baya itu. Mobil Ken pun berjalan meninggalkan villa itu.

***

Di perjalanan pulang Lisa mengambil plastik hitam yang Marni berikan padanya. Buah jambu yang ukuran nya besar-besar dan terlihat segar.

"Beneran jambu isinya?" tanya Ken menoleh sekilas kearah Lisa.

"He'eum, Lo berharap apa?"

"Ya gue kira bakal di isiin uler,"

"Suuzon Mulu Lo, heran gue,"

"Bukan gitu, siapa tau dia masih jengkel sama Lo, terus bikin kejutan pake apa gitu," ujar Ken.

"Otak Lo tuh yang licik, gue rasa dia udah tau kesalahan nya," ucap Lisa.

"Hooh, bagus lah."

"Btw, gue laper. Kita nanti cari tempat makan yah?" ucap Lisa, karena pagi tadi hanya sarapan roti saja. Mana kenyang jika makan hanya di isi dengan roti saja.

"Ya, nanti kita cari tempat makan yang enak," balas Ken.

Perjalanan yang cukup panjang itu, membuat Ken cukup lelah, mereka pun sudah singgah untuk makan. Lisa bahkan tertidur akibat perjalanan mereka yang terjebak macet. Ken juga sudah mengabari Anita kalau mereka sudah dalam perjalanan pulang.

***

Setelah menempuh perjalanan selama lima jam, di hadapan nya sudah terlihat gerbang rumah milik nya, Lisa pun sudah bangun. Ken memasuki pekarangan rumah nya.

Namun ia melihat ada mobil yang cukup familiar untuk nya, dan sebuah motor sport yang terparkir di sebelah mobil itu.

"Itu kaya mobil nya Alvian?" tanya Lisa, sepertinya Lisa juga menyadari nya.

"Iya, ngapain mereka kerumah," gumam Ken.

"Terus gimana? Mereka pasti curiga kalau gue ikut masuk nanti," ucap Lisa panik.

"Tenang, kita liat ajah kenapa mereka dateng kerumah," ucap Ken berusaha tenang.

Mobil Ken terparkir di belakang mobil milik Alvian.

Di dalam rumah Ken, Anita sudah menyiapkan mereka semua minum, Alvian bersama teman-temannya datang untuk menemui Ken, pria itu sudah jarang berkumpul bersama mereka.

"Tante gak tau kalau kalian gak di undang sama Ken, apa mereka lupa yah?" ucap Anita.

"Kenapa juga tuh kunyuk gak ngundang kita, pake rahasia-rahasiaan lagi," ujar Iqbal.

"Lisa tega banget gak ngasih tau gue,"  lirih Keyla, ia kecewa pada sahabat nya itu.

Apa Lisa berniat balas dendam karena dulu ia pun merahasiakan pernikahan nya pada mereka semua, namun Keyla punya alasan saat itu.

"Mungkin mereka punya alesan, kita tanyain ajah nanti sama dia," ucap Alexa.

"Bener, mereka pulang hari ini kan Tante?" tanya Alvian pada Anita.

"Iya, mereka juga katanya udah Deket kok," ucap Anita. "Tante kalian yang gak bisa datang, Alvian juga kan sibuk karena sudah ada kembar," ucap Anita.

"Iya Tante, tapi kalau pun Ken bilang, gak mungkin Alvian sama temen-temen yang lain gak dateng," ucap Alvian.

"Itu suara mobil? Apa mungkin itu mobil nya Ken?" ucap Alexa.

"Iya deh, ayo kita samperin mereka," ucap Iqbal, bisa-bisa nya sohibnya itu mengecewakan nya, sudah cukup Alvian tapi kenapa Ken juga malah ikut-ikutan.

***

"Ken gimana dong?" tanya Lisa cemas.

Ken menggenggam erat tangan Lisa, mereka berdua sudah turun dari mobil. "Gue rasa gak ada salah nya mereka tau pernikahan kita," ucap Ken.

"Lo lupa apa? Pernikahan kita cuma sebatas kontrak, Kendra," ucap Lisa menoleh kearah suaminya.

"Yaudah lepasin kontrak itu, kita bisa kok jalanin pernikahan ini. Gue sayang sama Lo, dan gue bakal buat Lo selalu bahagia," ucap Ken serius.

Lisa tau jika Ken sangat tulus padanya, benih cinta juga sudah muncul dari dalam hatinya. Perhatian dan rasa nyaman yang Ken berikan padanya mampu membuat nya luluh, namun ia takut jika pernikahan nya akan berakhir seperti rumah tangga bunda dan ayah nya.

Prok! Prok!

Ken dan Lisa menoleh kearah pintu, Iqbal bertepuk tangan menatap mereka berdua. Lisa tampak gugup saat melihat Keyla bersama dengan Alvian juga Alexa yang berada di belakang Iqbal.

"Widih, pasutri baru udah balik nih," sinis Iqbal.

"Key?" Wajah Keyla tampak kecewa.

"Gimana honeymoon nya? Seru yah?" tanya Iqbal dengan senyum sinis.

***

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang