Jam menunjukkan pukul setengah dua siang, meeting yang dilakukan oleh Ken dan para rekan bisnis nya yang lain kini telah selesai. Ken dan Bara keluar bersama, Ken mengantar Bara untuk keluar dari ruangan nya.
"Terima kasih sudah mau meluangkan waktu anda untuk datang melakukan meeting ini, Pak," ucap Ken menjabat tangan Bara.
Bara tersenyum. "Saya merasa senang bisa berkerja sama dengan perusahaan anda," ucap Bara.
"Sayang, apakah kamu sudah selesai?" tanya Niki menghampiri kedua pria itu.
Ken memutar bola matanya dengan malas. "Nih Kunti bogel, Napa ada di mana-mana sih?" batin Ken.
"Sudah sayang, maaf jika kau jadi menunggu lama," ucap Bara penuh kelembutan.
"Cih, kalau gue jadi Pak Bara, udah gue lempar keluar nih ondel-ondel," cibir Ken membatin, ia tak mau memperlihatkan sikap julid nya pada Bara.
"Baik, kalau begitu saya permisi duluan," ucap Bara pada Ken.
Pria itu mengangguk pelan. "Baik, mari saya antar," ajak Ken.
"Tidak usah, pasti anda masih banyak pekerjaan yang harus di kerjakan setelah ini," kekeh Bara.
"Haha, anda sangat perhatian," ujar Ken.
"Permisi," Lisa muncul dari belakang mereka bertiga, Bara, Ken dan juga Niki lantas berbalik.
Lisa mematung saat melihat Bara disana, sama dengan Bara, pria itu menatap Lisa cukup lama. "Eh, ada apa?" tanya Ken.
Lisa lalu menggeleng kan kepalanya pelan, ia mencoba menghindari kontak mata dengan Bara. "Saya kesini membawakan berkas yang harus bapak tanda tangani," ucap Lisa menatap Ken.
"Ohiya, terima kasih," ucap Ken.
"Apa kamu gak kangen sama kakak, Sa?" batin Bara.
"Baik, kalau begitu saya permisi," ucap Lisa saat sudah memberikan Map berisi berkas yang di minta Ken. Lisa sudah membalikkan badannya untuk kembali ke ruangan nya.
"Tunggu," cegah Bara, Lisa hendak melangkahkan kakinya jadi terhenti.
Ken melihat Bara yang memanggil istrinya, ada apa? Pikir Ken.
"Apa bisa saya bicara berdua sama kamu?" ucap Bara.
Lisa tak tak menoleh, gadis itu menoleh sedikit dan berkata. "Saya masih banyak pekerjaan, maaf. Saya permisi," ucap Lisa lalu berlalu dari sana.
"Lihat, sama sekali tidak punya sopan santun," cibir Niki.
"Apa anda tidak dengar dia bilang kalau dia sedang sibuk?" ujar Ken tak senang jika ada yang mengatai istrinya.
"Sudah, Nik, jangan seperti itu," tegur Bara.
"Ayo kita pergi," ajak Bara menarik pelan tangan Niki dan pergi dari depan ruangan Ken.
"Ada yang aneh, apa Bara kenal dengan Lisa yah?" gumam Ken.
Ken merasa ada yang tidak beres dengan sikap Lisa saat bertemu dengan Bara beberapa waktu lalu. Ken akan cari tau nanti, ia lalu kembali masuk kedalam ruangan pribadi nya.
***
Jam empat sore, semua karyawan sedang bersiap-siap untuk pulang kerumah mereka masing-masing, begitu juga dengan Lisa, gadis itu memasukan barang-barang nya kedalam tas. Namun wajah Lisa masih tampak masam.
"Kenapa gue harus ketemu kak Bara terus sih?" gumamnya.
Tok
TokLisa menolehkan kepalanya ke arah pintu, ada Ken disana, pria itu melangkahkan kakinya mendekati Lisa. "Udah beres?" tanya Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kesayangan Kendra
Romantizm"Aku tidak peduli latar belakang keluarga mu, bersama ku kita bersama menciptakan keluarga yang bahagia. Seperti impian mu, Sayang." Tak menyangka bahwa teman SMA nya yang sangat tidak akur bahkan justru menjadi suami nya dimasa depan, karena nikah...