Bab 25

195 7 0
                                    

Lisa dan Ken pulang saat setelah dari kantor polisi, polisi akan tetap mencari siapa pelaku utama kecelakaan itu. Ken tidak akan melepaskan orang yang telah membuatnya koma selama beberapa hari, untung saja cuma tiga hari kalau sampai sebulan atau bertahun-tahun seperti yang ada di film-film kan bisa heboh. Dan pasti ia akan dikhawatirkan oleh semua orang.

Pulang nya bukan lagi Lisa yang membawa motor tapi Ken. Pria itu malu masa cewek yang membawa motor, jadi ia memaksa Lisa untuk duduk saja dibelakang.

Mereka tak langsung pulang tapi singgah dulu di penjual es krim di pinggir jalan, sebab Lisa sangat menyukai es krim.

"Mau rasa apa? Biar gue yang traktir," ucap Ken.

"Iya lah Lo yang bayar, masa gue," ujar Lisa lalu melihat-lihat menu yang terpajang di sana.

"Vanila deh," akhirnya Lisa tertarik dengan eskrim rada vanila.

"Oke, mbak rasa Vanila nya dua yah?" ucap Ken pada penjual es krim itu. Pemilik es krim itu mengangguk lalu membuatkan pesanan mereka. Lisa berjalan ke tempat duduk yang ada disana untuk menunggu Ken memesankan eskrim nya.

Lisa melihat-lihat sekeliling, manik matanya tak sengaja melihat seekor anak kucing yang sedang mengeong tak jauh dari tempatnya duduk.

Hati Lisa tergerak untuk mengambil anak kucing itu, Lisa menggendong kucing itu dan mengelusnya. Gadis itu tersenyum, kucing kecil yang menggemaskan itu mengeluskan bulu nya pada Lisa.

"Gemes banget, induk kamu kemana?" tanya Lisa pada kucing itu. Kucing itu hanya mengeong saja. Sepertinya dia lapar.

Lisa berjalan menuju warung terdekat untuk membelikan Snack untuk kucing itu, gak mungkin kan di kasih uang terus tuh kucing disuruh beli sendiri.

Lisa kembali membawa kucing dan Snack yang ia beli dan duduk ditempat nya tadi. Lisa tersenyum melihat kucing itu makan dengan lahap.

"Laper ternyata," gumam Lisa.

"Eskrim datang," ucap Ken berjalan mendekati Lisa dengan dua eskrim Vanila di kedua tangannya.

Ken duduk disamping Lisa dan memberikan eskrim itu padanya. "Makasih," ucap Lisa menerima eskrim itu.

"Sama-sama, Lo lagi ngapain sih?" tanya Ken mulai memakan eskrim nya.

"Lagi kasih makan kucing," ucap Lisa memperlihatkan kucing gemas itu yang ada disebelahnya.

Ken terkejut dan langsung berdiri dari tempat duduk nya. "Lo kok gak bilang ada kucing disitu?" ucap Ken dengan wajah panik

"Lah? Kenapa, gemes tau kucing nya," ucap Lisa malah mengangkat anak kucing itu.

"Jangan mendekat!"

"Lo kenapa sih?"

"G-gue alergi sama bulu kucing," ujar Ken ketakutan.

Lisa melihat wajah ketakutan Ken lantas tersenyum miring, Lisa mengangkat anak kucing itu dan berdiri mendekati Ken. Pria itu mundur dengan perlahan.

"Lis, jangan Deket," ucap Ken memohon.

"Takut kucing yah?" tanya Lisa dengan senyum aneh.

Lisa tambah mendekat dan memegang kucing itu didepan wajah Ken dan..

Hacim
Hacim

Ken bersin akibat kucing itu. Lisa malah tertawa terbahak bahak. Ia sangat puas mengerjai Ken, pria itu juga sering mengerjainya jadi ini saat nya pembalasan.

"Lis, udah. Gue gak tahan. Buang kucingnya," ucap Ken memohon.

"Gemes gini kok dibuang sih? Gue mau pelihara deh, biar Lo bisa liat tiap hari," ucap Lisa kembali mengayunkan pelan kucing itu pada Ken.

Ken berlari ia tak kuat menahan bersinnya jika terlalu lama dekat dengan hewan berbulu itu. Lisa masih jahil terus mengejarnya tanpa henti.

"Kok kabur sih, kucingnya suka sama Lo Ken," ucap Lisa terus mengejar Ken.

"Lisa udah gue mohon," teriak Ken.

"Sini, kucing nya mau kenalan,"

"Lisa Bangs*at!" Teriak Ken.

***

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang