FWB: 69

68 16 0
                                    

Jika orang bisa mendengar suara detak jantung, pasti mereka akan merasa ketakutan karena mendengar suara jantungnya yang tidak berdetak secara normal ini. Dadanya seperti dipukul-pukul dari dalam karena perasaan gugup yang berlebihan. Akhirnya hari yang ditunggu oleh Joy dan Alvian telah tiba, acara pernikahan kedua sahabat itu.

Sudah sejak pukul jam lima dini hari, Joy dibangunkan oleh Bunda untuk segera melaksanakan salat Subuh, dan mandi juga. Karena kata beliau para perias pengantin serta gaun yang dibuatkan oleh tante Hilda telah tiba di rumah. Padahal akad nikah baru akan dilaksanakan tepat pukul sembilan pagi.

Rumah Joy sudah dihias sedemikian rupa sehingga terlihat begitu cantik dan mewah untuk acara akad nikah hari ini. Sejak pingitan kemarin Joy hanya bisa bertukar pesan dengan Alvian, lelaki itu terus-terusan meyakinkannya untuk percaya . Iya kalau acara ini akan lancar dan Alvian akan melakukannya dengan sebaik-baik nya supaya tidak mengecewakan Joy dan keluarga mereka berdua.

"Joy kamu udah mandi kan?" tanya Bunda.

Bunda terlihat tergesa memasuki kamar Joy dan langsung menanyainya tepat begitu gadis itu sudah selesai mandi. Tiba-tiba dari belakang Bunda juga tiba beberapa perempuan membawa tas jinjing dan koper make up yang cukup besar.

"Aku udah waktunya di make up Bun?" tanya Jiy memyakinkan, karena ini masih terlalu pagi.

"Iya ini orangnya udah sampai. Hai kamu udah duduk aja biar disiapin sama mbak-mbak ini ya."

Joy hanya mengangguk patuh dan dan para petugas semua itu langsung melakukan rangkaian perawata. Sampai sampai membuat kamar yang yang awalnya rapi menjadi terlihat berantakan karena peralatan mereka yang begitu banyak disebar pada seluruh ruangan.

"Bun Alvian sama keluarganya gimana?" tanya Joy penasaran. Pasalnya ia tidak tahu apa-apa, ia hanya akan terima jadi dan mengikuti saja rangkaian acara hari ini.

"Aman kok, kita udah kontak-kontakan. Udah deh kamu fokus aja di makeup-in nggak usah banyak pikiran," tenang Bunda. Jujur saja jawaban tidak spesifik malah semakin jantung Joy berdisko.

"Kan cuma nanya aja Bun, terus Ayah sama Chandra?" lanjut lagi Joy bertanya.

"Mereka baru aja mandi."

"Oh, terus Kak Rehan sama Kak Mia?"

"Rehan mandi, dan Mia lagi ngurusin Risang. Mungkin habis itu Mia bakal ke sini ikuti kita yang lagi emayanquotes. juga sama kita."

Joy selalu merasa lucu ketika mengingat kembali momen ketika Rehan yang sangat kaget karena Joy dan Alvian tiba-tiba akan menikah.

Rehan memang sejak awal begitu setuju dengan hubungan antara Alvian dan Joy. Namun setelah ia lihat kedua sahabat itu seperti tidak memiliki perasaan satu sama lain. Tetapi pada hari itu Joy dan Alvian mengajaknya ketemuan secara pribadi dan memberitahukan berita yang begitu mengejutkan.

Mereka berdua akan menikah! tiba-tiba sekali?? Otak Rehan terus-terusan berpikir bagaimana dua sahabat menjadi sepasang suami istri.

Lihat, awalnya tidak percaya karena ia tahu sekali kalau jadi baru saja putus dengan Jefri. Bukankah terlalu cepat jika langsung memutuskan untuk menikah. Melihat tingkah laku Alvian, awalnya Rehan pikir lelaki itu tidak akan  pernah menikah. Aplagi sebelumnya tidak ada sedikitpun perasaan suka atau canggung diantara keduanya.

Namun dari penuturan dua sejoli itu, Rehan akhirnya harus menerima kenyataan itu dan untuk membalik keadaan Rehan menjadikan Alvian bulan-bulanan karena tidak bisa move on dari Joy sejak SMA.

Sekitar setengah jam Joy di make-up, suara ketukan pintu dari luar kamarnya terdengar. Lalu Bunda dengan tergesa membukakan pintu. Di balik sana telah ada Kak Mia menggendong Risang yang sudah di dandani dengan tampan.

"Eh Mia, ini loh abis Joy kamu ya yang di make up?" tanya Bunda dengan suara kerasnya.

"Ya Bunda, siap," balas

"Suami kamu udah siap kan? Oh iya, Chandra sama Ayah, kamu lihat mereka nggak tadi?"

"Kalau yang melihat tadi para laki-laki, udah siap kok Bun udah pakai baju adatnya juga."

"Syukurlah, mereka memang seharusnya bisa melakukannya sendiri. Bunda tuh capek ngurusin Ayah sama Chandra dibilangin gak bisa nurut.

Joy dan Mia hanya tertawa mendengar penuturan kesal dari bunda. Memang mengurus suami dan anak bontot sekaligus cukup sulit.

Untuk rangkaian acara hari ini hanya ada akad nikah di rumah Joy untuk selanjutnya acara resepsi akan dilakukan di gedung pemilik salah satu hotel terbesar yang ada di sana. Memang sengaja Joy dan Alvian membuat dua hari rangkaian acara karena mereka merasa kalau dijadikan satu akan membuat mereka kelelahan. Apalagi sehabis resepsi mereka akan langsung berangkat menuju destinasi bulan madu. Joy sudah membuat lengkap wishlist tempat yang akan mereka kunjungi nanti.

Tidak ada waktu lagi setelahnya karena Joy dan Alvian juga hanya mengambil cuti selama satu minggu. Maka dari itu tujuan bulan madu mereka hanyalah di Singapura yang notabene cukup dekat dengan Indonesia. Belanja di sana juga tidak buruk, Joy setidaknya masoh bisa pakai.

Lamat-lamat Joy memperhatikan wajahnya sendiri yang sudah dipoles apik oleh para penata rias. Dia tidak menyangka kalau wajahnya bisa secantik itu mungkin karena selama ini ia hanya melakukan memakai make up tipis natural. Bisa dilihat jika tanya semakin tajam, juga bibirnya merah merekah, juga pipinya selalu bersemur.

Jika saat ini make-up yang diberikan oleh penata rias bisa menutup segala kekurangan di wajahnya. Salah satunya adalah kantung mata, bedak yang begitu tebal. Telah diaplikasikan kepada wajahnya sehingga menutup segala bekas jerawat ataupun hanya tahi lalat.

Make up hari ini tidaklah selesai hanya di wajah namun, Ia juga masih ada penataan rambut untuk disanggul dan juga Paes. Pada akhirnya cek dan Alfian sepakat menggunakan ada jauh karena keduanya juga berasal dari adat yang sama.

"Untuk make up nya sudah selesai," ujar salah satu penata rias yang sepertinya menjadi ketuanya. Mereka begitu lega karena melihat hasilnya yang begitu bagus.

Joy jadi lebih cantik berkali lipat, uranya juga memancar lebih tarang. Gadis itu terlihat bahagia meski sedikit gugup. Namun, dengan adanya Bunda dan Kak Mia yang senantiasa menemani, membuatnya lega sedikit.

"Udah selesai? memang ada harga ada kualitas jadi kelihatan cantik banget ya Joy sampai pangling."

"Makasih Kak Mia."

"Alvian pasti langsung klepek-klepek lihat kamu yang kayak gini. Jarang -jarang kan kamu make up yang totalitas. Biasanya kamu itu terlalu natural, sampai kakak bingung itu kamu udah make up apa belum."

"Ih kakak, jangan gitu. Memang ni kan di make up profesional."

"Benar juga ya, berarti habis ini apa?"

"Sanggul kak, terus kebaya."

"Nggak sabar lihat kamu pakai kebaya. Pasti cantik."

Help! [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang