Jangan lihat orang dari tampangnya, tampang itu menipu.
-Struggle
*****"ALATHA!"
Gadis bernama lengkap Alatha Zoya Adelia itu menoleh ke arah suara itu berasal. Dia memperlambat laju langkah kakinya begitu melihat cewek berambut pendek sebahu kini terlihat melambaikan tangannya dan berlari kecil ke arahnya. Alatha hanya bisa memutar kedua bola matanya ke atas. Sudah tahu apa yang akan dibicarakan teman satu kelasnya itu kepadanya.Alatha mendecakkan lidahnya kesal lalu berkata, "apa lagi Ann? Gue sibuk banget ini, udah ditungguin sama Kak Leon sama yang lain di ruang OSIS, berkas-berkasnya ada di gue soalnya. Lo ke kantin duluan aja bareng Nela deh ya? Gue gak bisa sumpah."
"Aaahh Tha, plisss banget sekali ini aja, lo tau gue lagi marahan kan sama Nela? Cuma lo doang yang bisa nengahin Tha. Lo gak tau kan tadi gue dicuekin abis-abisan sama Nela di kelas? Palingan juga dia sekarang udah duluan ke kantin ninggalin gue." Tukas gadis bernama Anna itu pada Alatha.
"Ya lagian kalian kebiasaan sih, hal sepele aja dijadiin masalah. Udah gini aja nanti gue suruh Nadin ke kelas buat nemenin lo ke kantin ya? Dia udah di ruang OSIS juga kayaknya, paling cuma duduk-duduk doang tuh anak soalnya tadi sih dia bilang lagi males ikut rapat." Putus Alatha akhirnya.
Anna yang mendengarnya hanya bisa menghela napas pasrah, "ya udah tapi cepetan ya? Gue laper banget sumpah, jangan sampe pas bel istirahat udah selesai baru dateng tuh si Nadin."
"Iya, eh tapi tadi gue sama Nadin udah lo izinin kan gak ikut pelajarannya Pak Moko? Lo bilang kan kalo sekarang lagi ada rapat OSIS?" Tanya Alatha baru ingat sesuatu.
"Iya udah gue izinin ko. Emang ya kalian tuh orang-orang sibuk tau gak." Cibir Anna pada Alatha. Alatha terkekeh mendengarnya.
"Ya gitu deh, ya udah gue duluan ya udah telat banget nih." Tukas Alatha sambil membenarkan binder bersampul bening berisi berkas-berkas yang ada di tangannya lalu beranjak pergi dari sana. Anna hanya mengangguk kecil lalu ikut beranjak kembali menuju kelasnya. Rasanya memang tidak enak kalau sedang bertengkar dengan teman dekat, kita jadi tidak tahu harus bagaimana jika sedang bertengkar dengan mereka.
"Permisi." Setelah mengetuk pintu dengan tulisan ruang OSIS di depan pintunya, Alatha mencicit pelan sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan.
Sudah ada beberapa orang berkumpul di sana dan itu membuat Alatha sedikit tidak enak. Sepertinya cuma dia saja yang belum datang. Harusnya dia sudah ada di sini sejak setengah jam yang lalu tapi karena dia harus mengambil berkas-berkas yang ketinggalan di rumahnya dia jadi sedikit terlambat. Padahal dia tahu kalau hari ini akan ada rapat OSIS.
"Kak ini berkas-berkasnya, maaf banget ya saya teledor sampai lupa bawa berkas yang Kakak suruh kemarin." Sesal Alatha pada Leon -ketua OSIS SMA Pancasila 01-
"Gimana sih Tha, lama banget, capek tau nungguinnya." Sahut salah satu anggota OSIS lainnya bernama Bima.
"Tau lo Tha, lain kali kalo udah tau mau ada rapat dan bahan-bahannya ada di lo itu disiapin dari malem, jadi gak buang-buang waktu gini kan." Sahut salah satu anggota OSIS lain bernama Indira.
"Eh udah, udah jangan pada nyalah-nyalahin orang gitu. Namanya juga manusia, lupa ya dimaklumin. Yang penting nanti gak diulangin lagi, benarkan Alatha?" Leon angkat suara, ditatapnya Alatha dengan pandangan teduh. Seperti biasanya dia memandang gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
Novela Juvenil[TAMAT] Dia dingin, posesif, sulit ditebak seperti cuaca dan terkesan angkuh. Dunianya begitu abu-abu, sampai akhirnya dia menemukan seseorang yang membuat dunianya menjadi lebih hidup. Alatha. Seorang gadis yang ternyata mampu menaklukan hatinya ya...