1

17.6K 793 98
                                    

Yang aku rasakan saat ini hanyalah rasa sakit. Perih, dan seperti berdenyut nyeri di bagian tubuh yang terpelanting keras. Aku awalnya terduduk di aspal. Tapi lama-kelamaan karena sakit yang mendera akupun merebahkan diri sembarangan di tengah aspal jalanan.

Terserah! Aku tak peduli jika aku akan tertabrak lagi disini!

Yang jelas aku sudah mulai merasa linglung, tidak kuat lagi mempertahankan posisi dudukku dan rasa sakit ini sangat menyiksa tubuhku.

Ketika aku ambruk. Mataku mulai merabun. Dan didalam gambar blur yang tertangkap oleh indra pengelihatanku orang-orang asing mengerumuniku, mereka berteriak dan ada beberapa yang mulai mengambil tindakan lebih dari sekedar berteriak histeris dan melihatku dengan tatapan nalar, sosok diriku yang terkulai tak berdaya.

Didetik itu juga aku merasa melayang, tubuhku yang tak seberapa ini serasa diangkat oleh seseorang. Samar-samar aku melihat sosok pria berseragam polisi lalu lintas yang mengangkat tubuhku.

Wajah pria itu begitu tenang, sebelum aku pingsan dia sempat melihat penuh kearahku dan berucap 'Bertahanlah... Ambulance akan segera datang' itu rasanya kata-kata yang aku dengar darinya dan bisa aku tangkap dari gerak mimik bibirnya.

'Terimakasih' batinku dan semuanya pun gelap.

End POV.

///////
///////

Normal POV

Suara nyaring dari sirine mobil ambulance sepertinya telah membuat seorang wanita yang awalnya pingsan akibat kecelakan yang ia alami, jadi kembali siuman dengan cepat.

Selang infuse telah terpasang di atas punggung tangannya. Ia terbaring lemah diatas brankar lipat dan sekarang tubuhnya yang terluka itu akan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lanjutan yang lebih intensif.

"Bertahanlah... Kita akan segera sampai di rumah sakit"

Sebuah suara serak, sontak membuat wanita itu menoleh ke arah kanan. Dirinya yang masih terbaring lengkap dengan balutan selimut hanya mampu mengangguk lemah dan meringis menahan sakit.

Setelahnya, hanya ada kecanggungan, wanita itu tak bicara, ia hanya memejamkan mata dan menggigit bibirnya menahan sakit. Sedangkan lelaki yang menemaninya di dalam kabin ambulance juga diam. Hanya ada suara sirine yang menggema dan laju mobil putih yang membawa mereka semakin mengencang.

"Sakit..." akhirnya karena sudah tidak kuat wanita itupun bergumam. Dan menyatakan diri jika ia merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

"Semoga lukamu tidak parah" hibur lelaki berseragam polisi tersebut. Tubuhnya yang jakung terkesan tinggi, dipaksa menunduk rendah saat menemani wanita, korban dari sebuah tabrakan mobil itu didalam ambulance.

"Apa hanya aku yang terluka?" Akhirnya wanita itu bertanya. Ia menatap wajah tenang nan kalem dari polisi pendampingnya.

"Iya, kau satu-satunya korban di kecelakan tadi" jawab lelaki itu seadanya.

"Jadi benar hanya aku yang ditabrak oleh mobil itu?"

"Iya benar, menurut saksi... Mobil yang menabrakmu itu melaju sangat kencang. Saat kau ingin menyebrang ke sisi jalan, sepertinya si-pengemudi tak bisa mengerem atau menghindar lagi. Dan akhirnya dia menabrak bagian belakang motormu hingga kau terpelanting jatuh jauh kedepan"

Penjelasan sang polisi begitu runtut tanpa celah. Dan memang benar, seperti itulah kejadian menggemparkan yang terjadi didepan sekolah elit SMA internasional pagi ini.

Insiden yang tak diinginkan, dimana pagi ini seorang guru dari SMA Internasional mengalami kecelakan. Guru tersebut ditabrak oleh seorang pengemudi mobil sedan mewah dari arah belakang. Beruntung tak ada korban jiwa atas kejadian itu. Tetapi guru yang ditabrak tersebut mengalami luka yang cukup parah.

Little Title For Us #Wattys2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang