Aku, Dia Dan Sahabat

3 2 0
                                        

Dalam kesendirian aku merenungi dalam perkataan seorang penyair sekaligus pecinta aktor Hollywood dalam mengikuti proses belajar di ruangan kuliah yang membahas soal Cinta dengan pertanyaan Apa itu Cinta? di serial filmnya yang ia menjawabnya kalau "CINTA BERAWAL DARI PERSAHABATAN." Sang penyair itu menjelaskan arti Cinta sangatlah sederhana yaitu Cinta berawal dari persahabatan, dalam penjabarannya ia pun mengatakan apabila dia tidak mencintaiku berarti ia bukanlah sahabatku.

Begitu pun sebaliknya, apabila ia mencintaiku berarti dia adalah sahabatku. Dalam kutipan cerita yang sederhana ini, menurut aku sangatlah menarik jika aku ceritakan tentang pengalaman yang aku saksikan sekaligus sebagai pelaku pemain antagonis dalam kisah Cinta yang sederhana ini.

Pada saat Himpunan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Batuatas mengadakan arisan keluarga HIKPERMATAS yang diadakan di Pantai Nambo, pantas saja lumayan banyak mata yang memperhatikan aku padahal kan aku tidak bertingkah lebih dari mereka. Mereka mencurigai aku sebagai penghalangnya dalam proses mereka mendekatkan diri dengan Si Ayang sang pemilik hatinya, kata mereka.

Aku heran ketika mendengar cerita dari sahabat yang belum lama aku kenal namanya Si Miun yang menganggap kalau akulah perebut hati Si Ayang padahal kan aku biasa saja dalam menanggapinya tidak lebih yang Si Miun kirakan hahaha. Terkadang aku gelih tertawa sendiri kalau aku memikirkan kisah yang cukup menyentuh kalbu ini. Segala perhatian Si Miun telah ditunjukan kepada Si Ayang tetapi mungkin belum menyentuh perasaanya dalam pikiranku.

Ternyata bukan saja Si Miun yang mengharapkan hati Si Ayang, tetapi masih ada lagi Si Miun yang lain, tidak lain siapa lagi kalau bukan anaknya sang konglomerat yang ada di kota Kendari, namanya Si Rames. Segala bentuk perhatian juga Si Rames berikan kepada Si Ayang begitu pun sang ayahanda, sahabat, serta sanak family sangat mensupport Si Rames dalam mengejar Cinta Si Ayang. Sang ayahanda Si Rames memanggil Si Ayang dengan panggilan yang sangat mesra menurut aku yaitu "Kalambe'u."

Terakhir aku dengar rumor yang berkembang di kalangan HIKPERMATAS kalau Si Ayang dan Si Rames agar cepat-cepat di pelaminan agar Si Ayang dapat membantu adik-adiknya yang konon katanya masih membutuhkan sentuhan dana untuk pendidikan. Dalam hati aku tertawa hmm ternyata zaman Siti Nurbaya masih berlaku yah sekarang nih, kan Siti Nurbaya ceritanya hampir juga kayak gini juga waktu dipersunting oleh Datoek Maringgi. Inikan lucu hehehe.

Dalam renungan aku membayangkan, iya mereka memiliki segalanya untuk menghidupi Si Ayang, kebutuhan Si Ayang mereka bisa penuhi. Misalnya Si Rames yang latar belakangnya anak kantoran yang pendapatanya lumayan banyak ya mungkinkah juga lebih untuk kebutuhan sekunder apalagi primer sehari-hari ditambah lagi dukungan dari sang Ayahanda dan Ibunda Si Rames yang merupakan seorang pegawai Sekolah Negeri yang ada di Kota Kendari. Sangat luar biasa pikirku.

Begitu pun kalau Si Miun, ia adalah salah satu anak konglomerat yang dikenal di daerahnya. Memang sih Si Miun anak kuliahan tetapi ia memiliki rekening gendut yang mungkin orang tidak percaya akan hal itu. Si Miun baru-baru ini membeli sebuah motor yang harga nominalnya saja tidak sanggup aku bayangkan. Si Miun memang anak kuliahan yang baru semester V di salah Universitas ternama di Kendari yang tidak lain dan tidak salah lagi ia mahasiswa Universitas Halu Oleo.

Sementara aku yang hidupnya melarat dan hanya ditampung oleh sahabat yang baik hati dan sahabat yang sangat familiar. Pokoknya orangnya terbaik deh, ribet pikir itu hehehe. Entahlah namanya juga perasaan yang tidak bisa dilihat oleh siapapun kecuali mereka pelaku rasa yang menggunakan perasaan yang akan merasakannya. Tetapi yang masih mengganjal dalam hati mengapa mereka memposisikan aku sebagai aktor dalam persaingan untuk memperebutkan tahta di kerajaan hati Si Ayang.

Seharusnya janganlah mencurigai aku, tetapi curigailah yang pantas dicurigai akhirnya aku sendiri yang terjebak hati di dalam rasa di sang penguasa hati wanita yang mereka ciptakan sendiri. Seringkali aku berpikir mungkin aku yang bodoh ataukah mereka yang menggila karena asmara. Manakah yang benar dan pantas cara bersaingnya mereka antara perasaan dengan memamerkan barang-barang mewah yang mereka tunjukan? Ngeri aku membayangkannya hmm!!!

CERPEN (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang