Indahnya Cinta

4 2 0
                                    

Pagi yang cerah, dengan bersemangat Dera berangkat sekolah. Tak lupa dia berpamitan dengan orangtuanya.
"Ma, pa.. Dera berangkat dulu ya" ucapnya sambil mencium tangan kedua orangtuanya.
"Hati-hati ya" ucap mamanya.
"Siap, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Sekarang ia sudah sampai di sekolahnya. Seperti biasa Dera menghampiri sahabatnya, Via.

"Pagi sahabatku"
"Pagi Dera, lebay lo" balasnya dengan ketus.
"Haha biarin"
"Eh emm dia udah datang belum?"
"Gue udah duga, pasti itu yang pertama lo tanya. Dari tadi juga si Dani udah datang" Jawabnya.
"Yeh lo tahu aja, mana orangnya?"
"Tadi sih gue lihat di perpus"
"Makasih ya infonya, gue tinggal dulu"
Dengan wajah ceria, gadis kelas satu SMA ini langsung menuju ke perpustakaan untuk menghampiri Dani, pacarnya yang baru jadian sekitar 2 bulan yang lalu.

Sesampainya di sana Dera menyapa pacarnya.
"Hai sayang, bacanya serius amat" rayunya.
"Iya nih hari ini kan ada ulangan."
"Iya sih, emang semalam kamu gak ngapalin ya?"
"Semalam aku ketiduran, jadi gak sempet deh"
"Oh gitu ya? ya udah aku pergi dulu ya, takut ganggu"
"Iya, makasih udah mau ngertiin aku. Love you"
"Love you too. Aku pergi dulu ya"
"Oke"

Waktu cepat berlalu, akhirnya bel pulang berbunyi. Semua murid mulai meninggalkan sekolah. Terlihat Dera sedang berbincang-bincang dengan Via.
"Vi gue balik bareng Dani ya"
"Ye lo pake izin sama gue, terserah lo lah."
"Ya udah gue balik dulu ya?"
"Iya Deraku"
Di gerbang sudah menunggu pria yang selama ini menemani harinya, ditemani motor ninjanya.
"Hey sayang, ayo" Ajak Dera.
"Oh iya, ayo sayang"

Tiba-tiba hujan turun dengan deras, Dera sangat kedinginan. Tubuhnya terasa lemas, kepalanya pusing serasa mau pingsan. "Sayang.. udah nyampe, sayang sayang.. kamu kenapa?" tanya Dani. Dera tidak bisa menahan sakit kepalanya, memang selama ini Dera selalu sakit-sakitan. Daya tahan tubuhnya sangat lemah. Tanpa banyak bicara Dani langsung menelepon dokter pribadinya. "Sayang ayo kita cepet ke dalam," Dani terlihat khawatir, dia memanggil orangtua Dera.

"Tante, Dera sakit tante"
"Dera kamu kenapa? sini Dan biar tante bawa ke kamar"
"Saya udah panggil dokter tan, bentar lagi ke sini"
Akhirnya dokter yang ditunggu datang, lalu ia memeriksa keadaan Dera.
"Gimana dok keadaan Dera?" tanya Dani.
"Alhamdulilah, ini cuma demam bisa kok"
"Alhamdulillah" ucap Dani secara berbarengan dengan mama Dera.

Sikap Dani kepada Dera membuatnya yakin bahwa cinta Dani untuknya begitu tulus.
"Sayang makasih, udah perhatian sama aku, khawatir sama aku. Aku yakin kamu emang pria terbaik untukku."
"Ya sama-sama, wajarlah aku khawatir, kamu kan sangat berarti untukku."
Karena kemesraan mereka sampai-sampai Dera tak menyadari keberadaan mamanya. Melihat tingkah putrinya itu dia tertawa. Sungguh dia tak menyangka Dera sudah bisa mengeluarkan kata-kata itu. Ternyata Dera sudah tumbuh dewasa.

"Ih Mama kok ketawa sih?"
"Lucu abisnya, hahaha.."
Akhirnya mereka tertawa bersama. Saat ini Dera berharap hubungannya dengan Dani bisa bertahan lama.

CERPEN (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang