Sang Pujaan Hati

8 4 0
                                    

Dimulai dari sebuah pertemuan singkat yang terjadi pada hari minggu di taman rindang terlihat seorang gadis yang sedang berjalan dengan kekasihnya. Mereka terlihat sangat bahagia, bercanda dan saling terbuai kisah asmara di saat yang sama Hamdan memperhatikan sang gadis yang begitu memikat hatinya. Tanpa sengaja pun sang gadis juga sekilas menatap lembut ke arahnya. Hamdan berlalu meninggalkan tempat yang menjadi pijakan dalam kekagumannya pada pujaan hati yang baru saja ia temui. Kini Hamdan pulang dengan sangat bahagia walaupun ia tahu bahwa sang gadis telah memiliki seorang kekasih. Hamdan begitu merindukan gadis yang pernah ditemuinya dahulu, ia pun memutuskan untuk pergi ke taman yang pernah menjadi tempat ia bertemu dengan gadis yang telah membuat gundah hatinya.

Dari kejauhan tampak seorang gadis yang sedang duduk sendiri, gadis itu menangis, Hamdan berdiri di sisinya berharap untuk membuat gadis itu terhibur dengan keberadaannya. Sang gadis perlahan menceritakan apa yang terjadi padanya, dalam pembicaraan itu Hamdan mencoba menenangkan kegundahan yang sedang dialami oleh sang gadis. Singkat cerita gadis itu kini berteman teman baik dengan Hamdan, tanpa sang gadis tahu bahwa Hamdan memiliki rasa kepadanya. Tiap pagi Hamdan selalu ceria karena pujaan hati yang dulu ia impikan kini telah ada di depan mata tanpa harus memberitahu bahwa gadis itu menjadi wanita yang sangat ia sayangi lebih dari dirinya sendiri tiap hari ia bangun pagi untuk memberinya masakan yang paling enak untuk sang kekasih dan selalu memberi waktu untuk sang gadis. Dia begitu penting bagi Hamdan.

Satiap saat setiap waktu Hamdan mencoba untuk selalu ada untuk sang gadis. Sang gadis tidak pernah tahu jika Hamdan bagitu menyayanginya karena sang gadis masih mengisi hatinya untuk kekasihnya (mantan). Seiring berjalannya waktu Hamdan mencoba untuk menyatakan apa yang ia rasakan kepada sang gadis lalu sang gadis menerimanya. Hamdan begitu senang kini gadis itu tidak hanya menjadi teman dan sahabatnya sekaligus menjadi tempat untuk memberikan kasih sayang yang lebih untuknya. Hamdan selalu menyisihkan uang hasil kerja kerasnya untuk membelikan sang gadis sebuah gaun yang sangat diidolakan oleh sang gadis itu, walaupun Hamdan harus berpuasa menahan lapar. Namun, Hamdan begitu senang dengan apa yang ia rasakan.

Tibalah waktu Hamdan memberikan sang gadis gaun yang begitu indah dengan semangat Hamdan tergesa-gesa untuk melihat wajah bahagia sang gadis. Ketika Hamdan sampai di samping kamar sang gadis, Hamdan berniat untuk memberi kejutan. Dari jendela terlihat sang gadis sedang menangis terbaring memeluk sebuah foto yang begitu jelas bukan dirinya (Hamdan) tetapi foto seorang kekasih sang gadis dahulu. Hamdan pun pergi dan meninggalkan gaun di bawah jendela tanpa sepetah kata, Hamdan berjalan dengan hati yang kecewa.

Keesokan harinya sang gadis melihat sebuah kado yang tampak bagus, di dalamnya ada sebuah gaun yang sangat indah dan sepucuk surat yang berisi, "Walaupun aku tidak bisa memilikimu tetapi kau sudah memiliki hatiku sepenuhnya, terserah kau apakan hatiku ini, itu sudah milikmu. Kini aku malu telah memaksamu untuk menyayangiku. Aku pergi bukan untuk meninggalkanmu tapi agar kau leluasa mengisi hatimu dengan untuk orang lain, jaga selalu dirimu. Terima kasih telah menjadi sahabatku, semoga bahagia dan sehat selalu." Itulah kisah Hamdan dan sang gadis pujaan hatinya dan kalian tahu kenapa aku tidak menyebutkan nama gadis itu? Ya, karena akulah "Hamdan" dan biarlah aku menyimpan namanya dan rasa ini di hatiku.




Jangan lupa vote dan komen

CERPEN (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang