My Happy Ending

2 1 0
                                    

Saat pertama melihatnya, aku begitu terpesona. Matanya bersinar jenaka, bibirnya melemparkan senyum hangat kepadaku. Dan pada saat itu juga, rasanya seluruh dunia berhenti berputar dan hanya dirinya yang kulihat. Pertama aku bertemu dengannya saat cup di sekolahku dan sekolahnya ikut bertanding. Selesai pertandingan yang dimenangkan oleh sekolahnya, seorang temannya menanyakan pin bb ku. Ternyata setelah aku melihat foto profile orang tersebut, itu adalah dia. Namanya Kevin.

Aku lupa siapa atau apa yang pertama kali kita bicarakan saat chat di bbm. Tapi sejak itu kita selalu chat setiap hari, membicarakan segala hal. Bersamanya, aku merasa seperti di dongeng, dia membuatku merasa spesial. Seperti hal yang dia perdulikan hanya aku. Dia membuatku melayang dengan segala perhatiannya. Dia membuatku seolah olah aku adalah satu satunya. Seolah olah aku sangat berarti untuknya. Seperti dia tidak perduli dengan yang lain, dan hanya aku. Saat itu aku berpikir mungkin aku menemukan happy ending ku. Mungkin aku akhirnya menemukan prince charming ku. Setelah disakiti oleh mantan terakhirku, aku akhirnya menemukan kebahagiaanku.

Tapi aku salah. Setelah 1 bulan kami dekat dia mulai sibuk, dengan kejuaraan sepakbola, sibuk dengan sekolahnya, dengan keluarganya, dan dengan Emily. Emily adalah adik salah seorang temannya. Dia sering pergi bersama Kevin dan teman temannya. Dari situlah mereka bisa dekat, aku tidak pernah suka bersaing. Tapi aku merasa ini belum saatnya untuk mundur, aku merasa Kevin yang berhak menentukan.

Saat dia mulai sibuk, hal ini datang, suatu hal yang menyakitkan dan menguras waktu, tenaga, emosi, juga persediaan air mata, namanya rindu. Dan aku merasa sangat tidak adil, aku sangat merindukannya disini dan harus puas hanya dengan mendengar kabar darinya sehari sekali, atau bahkan dua hari sekali. Tapi Emily, dia bisa bertemu Kevin dua sampai tiga kali seminggu. Satu bulan yang lalu aku berpikir mungkin akhirnya aku bisa bahagia, bersama Kevin, cowok idamanku. Tapi setelah 2 minggunya yang sibuk atau entah itu karangan dia, aku harus menerima kenyataan. Aku melihat dia update di social media. 'in relationship with Emily Avilia' dilambungkannya tinggi harapanku selama ini, tapi aku harus menerima kenyataan pahit, dia lebih memilih Emily. Maybe I just haven't get my happy ending yet. Maybe I still have a long journey to go.

CERPEN (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang