Hembusan udara sejuk dipagi itu membuat butiran-butiran bening di daun keladi menjadi bersatu layaknya magnet yang menarik benda-benda besi di sekitarnya. Adzan subuh yang telah berkumandang sedari tadi, belum juga membuat darah belia itu bangun dari mimpi indahnya. Tomboy, cuek dan sedikit berantakan, mungkin itulah gambaran yang cocok dilukiskan untuk gadis berdarah asli palembang jawa tersebut. Memiliki nama lengkap zahra dwi azila, nama yang menggambarkan perempuan tulen, namun ketika memandang, tak ada tingkah yang menggambarkan kalau zahra benar-benar seorang perempuan. Mungkin ia merasa menjadi jiwa laki-laki yang terjebak di tubuh perempuan. Memang aneh, namun itulah kenyataannya. Zahra yang tengah duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah pertama, kini tengah sibuk-sibuknya mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ujian nasional.
Kriinggg, kriiinggg... begitulah bunyi jam weker yang telah dipasang sebelum tidur oleh sang pemiliknya.
"hoaamm haa..."
Sembari tangannya meraih jam weker yang tidak jauh dari tempat tidurnya, pikiran yang awalnya masih ada di alam mimpi, dalam sekejap ia langsung sadar secepat kilat, matanya melirik waktu yang sudah menunjukan pukul 06.00 wib pagi, ia berlari secepat kilat untuk menuju kamar mandi sekaligus untuk mengambil wudhu untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Setelah melaksanakan sholat subuh dan selesai berkemas, zahra pun bergegas menuju ke lantai bawah untuk sarapan dan segera berpamitan kepada kedua orangtuanya."zahra berangkat dulu ya bu, ayah" ia berpamitan sembari mencium tangan kedua orang tuanya.
"hati-hati di jalan ya nak" sang ibu mengingatkan,
"iya bu, assalamu'alaikum"
"walaikumsalam" kedua orangtuanya menjawab dengan serempak.Seperti biasa, dengan cekatan zahra langsung memacu motor kesayangannya, hingga tak berapa lama kemudian zahra sudah tiba di gerbang sekolahnya. setelah memarkirkan motor, ia langsung berjalan menuju kelasnya.
"zahraaa?!!!" terdengar seseorang yang memanggil namanya, dengan refleks ia pun menoleh kan kepalanya untuk mencari dari mana sumber suara yang memanggil namanya.
"eh, kamu?! aku kirain siapa.." ujar zahra.
"hehehe.. emank kamu pikir aku siapa? hayo.." ledek salsa dengan usil.
"yah, bu bukan siapa-siapa kok..!" jawab zahra gugup.
"bukan siapa-siapa, tapi kenapa kamu gugup gitu ara? hihihi"
Kali ini salsa benar-benar menggodanya dengan berbagai ocehan yang sangat usil.
"udah ah, ngomong sama kamu bikin aku mati kutu..!!" jawab zahra dengan sedikit kesal sembari ia mempercepat langkahnya.
"hehehe jangan gitu dong ara, gitu aja udah ngambek, jelek tau." pujuk salsaTeng, teng, teng, lonceng tanda seluruh siswa harus memasuki kelas telah berbunyi.
"iya, iya nggak apa-apa kok, udah lonceng tuh, kita masuk yuk..!!" ajak zahra
"iya neng zahra..!! hehehe" salsa kembali nyengir kuda saat mengiyakan ajakan sahabatnya. Setelah berapa lama, bergulat dengan pelajaran yang cukup menguras tenaga dan pikiran kami semua.Teng, teng, teng lonceng istirahat pertama kembali berbunyi, zahra dengan secepat kilat berjalan menuju kantin sekolah, namun di tengah perjalanannya menuju kantin, perhatiannya seakan tersita, ketika mendengar suara seorang laki-laki yang begitu merdu sedang melantunkan ayat suci al-qur'an. Zahra pun menghentikan perjalanannya menuju kantin, dan mendengarkan dengan seksama sang laki-laki yang tidak asing baginya. Seketika ia langsung ingat bahwa yang tengah berada di mushollah sekolah tersebut merupakan kakak kelas yang dari dulu telah dikaguminya semenjak pertama kali memasuki SMA cendrawasih bandung, jawa barat tersebut. Dari pertama masa orientasi siswa. Fadlan febriansyah adalah kakak senior yang menyita banyak perhatian calon siswi SMA cendrawasih, karena wajah tampannya yang begitu bercahaya karena selalu dibasahi oleh air wudhu. Fadlan memanglah seorang laki-laki yang benar-benar sholeh di antara teman-temannya yang lain, karena ia hampir tidak pernah melewatkan kesempatan untuk melaksanakan sholat sunah ataupun wajib selagi ia berada di sekolah. Selain tampan dan sholeh, fadlan juga merupakan ketua osis di sekolah dengan segudang prestasi akademiknya yang membuat ia banyak digilai oleh kaum hawa yang ada di sekolahnya, termasuk menyita perhatian zahra, seorang gadis berjilbab dengan sikap cuek yang tidak pernah memikirkan hal semacam itu.
