"Aku ikut..!" teriakku pada teman – temanku semua.
Untunglah mereka belum pergi , aku sama teman – temanku ingin pergi ke rumah Riri teman kelasku karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Sebenarnya aku sudah bilang tadi sama Riri bahwa aku tidak jadi pergi ke rumahnya karena ku kira aku akan rapat OSIS setelah pulang sekolah tetapi itu tidak jadi karena aku sudah rapat OSIS tadinya. Hehehe..! guru – guru semuanya lagi pergi, hanya segelincir guru yang mengajar jadi kami rapat OSIS dehh saat keluar main.
Aku duduk di bangku depan dan kamipun menuju kerumah Riri satu kelas perempuannya semua memakai mobil pete-pete.
"Rida, ada mau ku beritahukan sama kau" tanya salah satu teman kelasku yang duduk di belakang
"Ada apa?" tanyaku balik
"siapa yang kamu suka?" tanya temanku yang lain
"tidak ada" jawabku enteng
"kamu jangan cemburu yah" ucapnya
"Apa sih? Kamu membuatku penasaran saja"
"Lina tadi di tembak sama Arga!"
"hah..!" ucapku tak menyangka(0_0)
Astaga, rasanya ku tidak percaya. Gimana tidak , teman kelasku yang bernama Lina berpacaran dengan adik kelasku yang agak dekat denganku. Arga, itulah namanya. Aku sudah sangat dekat sama adik kelasku yang satu ini tetapi kenapa dia tidak pernah memberitahuku. Entah kenapa, aku merasa ada yang janggal dengan Arga ini karena bukannya aku kegeeran tapi aku merasa dia menyukaiku tapi kok begini. Hahahaha... mungkin perasaanku ajah kali yah tapi untuk apa Arga selalu mencari nomor Hpku (*_*)???Aku jadi pusing sendiri dehh,
Temanku itu melanjutkan perkataanya lagi.
"Rida, kamu tidak cemburu kan! Kau kan dekat sama Arga" tanyanya
"Untung apa ku cemburu. Aku kan tidak menyukainya" ucapku
"memang kapan Lina di tembak?" lanjutku menanya dan berbalik ke belakang yang tadinya wajahku melihat ke depan terus
"tadi siangnya , kau iya tidak ada tadi!"
"ehkk..!tadi ku kan rapat OSIS. Kalau saja aku ada waktu itu" ucapku pada semua temanku
Setelah percakapan itu, teman – temanku semua sibuk memperbincangkan Arga. Aku sungguh nggak menyangka sekali. Bisa ku dengar teman – temanku membicarakannya.
"Arga itu tampan sebenarnya tapi terlalu kurus"
"ehkk.. i Lina sudah move on sama Muhammad"
"Lina senyam senyum sendiri nih"
"Arga itu pintar kan?"
"Arga love Lina"
Gaduh di dalam mobil pete – pete karena semua temanku sibuk memuji Arga.O yah guys, nggak kenal maka nggak sayang . maka aku akan kenalin dulu yah namaku , namaku Ridatul Amidah. Bisa dipanggil Rida , Aku anak kelas 9A dan Arga itu kelas 8C. Aku sekolah di SMP 3 Makkasar, sekolah tervaforit di kotaku. Kalian tahu , aku sangat beruntung banget dehh sekolah disana karena itu sekolah RSBI ( rintisan sekolah berstandar international). Aku bisa kenalan dengan Arga karena dulu aku suka dikatai dengannya dengan sebutan Bebek dan aku suka mengurusinya .hishh.. ! andai saja aku ada disitu tapi sayangnya waktu Arga menembak Lina aku ada di ruang OSIS lagi rapat jadi nggak lihat deh.
Kalian mau tahu nggak gimana itu Lina! Hm... Lina itu cantik walau pesek tapi enak juga kalo dilihat mukanya and then Lina itu hitam tapi manislah. Pernah Nadia(mantan pacar Arga sekaligus adik kelasku) memberitahu aku bahwa Arga itu kegeeran kalo aku menyukainya . Huhuhu.... waktu Nadia memberitahuku tentang itu langsung ajah aku mengelak dan memberitahunya kalo aku itu kalo ada orang yang kusuka maka aku akan menjauhinya. Mau tahu kenapa aku melakukan itu, karena menurutku aku tidak pantas menyukai seseorang. Gimana tidak mukaku pas – pasan dengan hidung yang pesek , kulit nggak putih nggak hitam , tapi aku tuh juga tinggi loh!!! Hahay.. aku 5 bersaudara semuanya tinggi – tinggi karena Ayahkukan tinggi dan juga ayahku polisi. Aku dengan pipi yang gemuk tapi badanku bisa dibilang normalah sampai – sampai banyak temanku mengatakan kalau aku itu punya body bagus hanya saja pipiku itulohh. dan juga penyebab aku tidak mau pacaran karena aku sangat eksis di sekolah dengan laki – laki yang banyak mengataiku. Itulah penyebabnya ku tak mau pacaran karena kasihan nanti pacarku bisa – bisa dia di bilangin. Huhuhu....kasihan banget deh aku! Aku tak mau merasakan cinta dan tak mau merasakan dicintai (+__+) di tambah dalam kamusku tidak ada kata "PACARAN"^ 2 hari kemudian^
Aku bersama 2 temanku lagi duduk di taman dengan hembusan angin yang menerbangkan bunga yang layu di atas tanah disertai awan yang indah membuat hatiku gembira dan bisa melupakan mimpi anehku itu.
"subhanallah..!indah banget tuh awan!" gumamku sendiri yang tak henti terkagum – kagum pada awan itu
"Rida aku sudah mendengar kamu katakan itu 20 kali (^:^)! Bisakah ada yang kau katakan selain itu" Kesal Risa teman dudukku sekaligus sahabatku.
"yah...yah.. terserahlah kau!" sibukku masih terlena dengan keindahan awan itu
"hah.. kau itu(^'_^)" ucapnya. " o iya Rida kamu tidak cemburu tuhh kalo Arga pacaran dengan Lina. Ku kira kamu dekat sekali sama Arga?" lanjut Risa yang membuatku terhunyut menginggatkan mimpi anehku tadi malam.
"nggak lah! Ku tak punya rasa tuh dengan dia" Sewot aku.
"idihh..! benarkah, jangan bohong deh" Nyerumbuk Lia yang ikut dalam pembicaraan kami yang tadinya sibuk membaca novel.
Mungkinkah aku harus memberitahu mereka! Mimpi itu menghantuiku terus dehh. Ihh serem (<^_^) Hahahahaa.. lebih baik aku memberitahunya tentang mimpiku itu deh. Okayy.. lebih baik aku memberitahunya. benarkan teman – teman (#..#)????. " kau tahu. Kemarin aku mimpi anehloh tentang aku , Lina and Arga" curhatku pada 2 temanku ini. "woww.. ada apa? gimana ceritanya? Kenapa dengan Arga ?" tanya Lia dengan 3 pertanyaan sekaligus. Yeh.. aku jadi pusing deh yang mana duluan ku jawab %*)>*^%>?
Kesal aku melihat Lia"kalo nanya satu – satu dong. Ku kan jadi pusing yang mana mauku jawab dulu" lanjutku dengan kaki ku telengkup.
"sorry..sorry. so , gimana ceritanya?" tanya Lia dan akupun mulai menceritakan pada 2 temanku ini.
"ehm... ehm. gini..! aku bermimpi Arga itu menyukai Lina tetapi ada yang aneh dari itu"
"apanya yang aneh?" ucap Risa disusul Lia "yah..yah..! apanya yang aneh?"
"gini toh..!Arga menyukai Lina tetapi Arga lebih menyukaiku. Aku hanya berharap itu tidak menjadi kenyataan karena biasanya mimpikukan jadi kenyataan" dengan suara yang ku perkecil.
"hm..!" pikir Lia ("^")
"sudah ku tebak!" ucap Risa yang membuat alis kiriku terangkat naik karena bingung dengan apa yang di katakannya maupun Lia
"apa maksudmu???" jawab serentak aku dan Lia
"Rida. Tidak lihat kah kamu. Dari tatapan matanya dan tingkah lakunya kepadamu.!" ucap Risa lalu menghembuskan nafas dan melanjutkannya lagi " Arga itu menyukaimu Rida. Tak pernahkah kamu perhatikannya"
(^'_^')Dug..dug..dug. jantungku berdetak menentu. Gimana tidak, kalo Arga menyukaiku kenapa malah Lina yang dia tembak bukannya aku. Astaga.. semoga ini tidak benar dehh.
"Lia, gimana bisa Arga menyukaiku tetapi pacaran dengan Lina?" tanyaku
"Rida, kemungkinan saja Arga mempermainkan Lina. Biarlah Lina terbang dulu. Kita kan tahu semua bahwa sekarang Lina sudah bisa move on dari Muhammad!" ucap Lia santai
Sedikit info teman. Muhammad itu sama kelas dengan aku dengan hidung yang mancung dan kulit yang nggak hitam nggak putih. Lina itu sangat menyukai Muhammad. Ehh... bukan – bukan lebih tepat mencinta Muhammad (*^*). Lina itu sudah lebih 2 tahun menyukai Muhammad dan kasihannya Lina karena Muhammad tidak menyukainya. Tapi sekarang Lina sudah bisa melepaskan Muhammad dan memberikan hatinya kepada Arga. Mungkin karena Lina sudah capek dengan Muhammad (orang sontak udummss..)
Pembicaraan kami berhenti karena bel sudah berbunyi maka kami pun kembali ke kelas untuk menuntut ilmu mengejar masa depan dengan cemerlang.tetapi tak sedikitpun penjelasan guru yang masuk di otakku. Aishh.. meyebalkan banget dehh! Kalimat Lia mengelilingi otakku dan membuatku nggak fokus (&_&)
Entah kenapa, semenjak Arga berpacaran dengan Lina. Arga itu suka menjauhi aku. Aku bisa merasakannya dan aku juga merasa canggung dengan dia karena diakan sudah punya pacar tetapi kenapa ada yang aneh pada anak ini (^_^)???? Seperti tadi waktu aku di kantin>>>>
^1 minggu kemudian^
Ku berjalan sendiri menuju ke kantin untuk mengisi perutku yang keroncongan sejak tadi. Saat ku berjalan, mataku menangkap sosok Arga di samping kantin bersama sahabatnya yang selalu bersama yaitu Arya dengan muka china , kulit yang putih mulus, tinggi dan gendut. Huhh.. kalau dia kurus tuhh pasti banyak banget orang yang ngefans dehh sama Arya. Kebalik sama Arga, dia yang kurus banget , udah tinggi banget lagi dari semua temannya di dalam kelas dengan kulit putihlah(^_^) so ,gampang banget aku tahu itu Arga , Buelleseet dehh Sontak saja, ku langsung saja ke Arga walau perutku meminta makan.
"Arga.." panggilku yang sudah berada di belakangnya
"apa?" tanyanya berbalik ke aku yang jaraknya denganku kira – kira 20 cm.
" kau itu menyukai benar nggak Lina?" tanyaku langsung yang sudah tidak tahan dengan semuanya.
"aku suka kakak!" jawab Arga yang membuat jantungku berdetak tak menentu (#___#)Aku tidak tahu , apa mungkin ku salah dengar. maka aku ulang lagi pertanyaanku.
"Arga, kau suka benarkan Lina?" tanyaku ulang tak percaya tapi jawabannya itu tetap saja itu.
Ku mengulanginya sekali lagi tetapi itu juga jawabannya.
"kak, jangan tanya Lina yah dan aku minta nomor kakak?"
"aku tidak afal" jawabku dan menuju ke kelasku berada.
Ya allah , aku jadi nggak mood makan. Kalimat itu menari – mari di otakku. Astaga , mungkin aku salah dengar dehh tetapi tidak mungkin karena saat itu jarakku dengan Arga hanya 20 cm. So, Mana mungkin ku salah dengar. Gimana ini , kenapa ini bisa terjadi! Mimpiku itu benar. Apa yang harus ku lakukan. Kasihan banget Lina! aku tidak tahu apa lagi yang harus ku lakukan.Hari demi hari berjalan tidak seperti biasanya. Aku merasa seperti orang jahat di dunia ini , kenapa ini bisa terjadi dan kenapa harus aku yang dia suka. Aku yang pusing malah curhat sama rubikku yang setiap hari menemaniku. Rubikku itu punya kakakku dan di berikan kepadaku. Aku sangat menjaga rubikku ini dan benda itu adalah benda kesayanganku. Aku selalu membawa rubikku ke sekolah dan banyak adik kelas yang ingin meminjamnya saat di sekolah begitupun dengan Arga dan Arya.
2 minggu sudah berlalu setelah Arga resmi menjadi pacar Lina. Hari ini adalah hari Senin dan ku berada di kelas MTK dan di ujung belakang kelasku adalah kelas Bahasa Indonesia di mana Arga belajar disana. Hari senin adalah hari piketku maka ku membersikan kelas. Saat itu, ku membuka jendela dan ku lihat di teras kelas, Arga bersama teman-temannya lagi duduk – duduk.aku jadi teringat dengan janjiku pada Arga dan Arya bahwa aku akan meminjamkan rubikku, maka akupun mengambil rubikku di dalam tas dan menuju kembali ke jendela.
"Arga...!" teriakku dengan keras di balik tirai jendela yang sudah ku minggirkan. Tetapi ku lihat Arga pura – pura nggak dengar (^__^)
"menyebalkan banget nih Arga. Panggil ajah deh Arya" ucapku dalam hati
"Arya..!" teriakku lagi tapi dia juga sama sok pura – pura nggak dengar*^&*&^*^&
Aku sangat kesal dengan mereka berdua. Kemarin dulunya , mereka berdua mau pinjam rubikku tapi aku nggak bawah karena aku ganti tas tapi saat ada rubikku dan mau ku pinjamkan ehhkk dia malah...!(*_*)
Entah kenapa, aku yang udah capek berteriak jadi lompatin jendela dehh. Sialnya , saat ini ku hanya pake kaos kaki tanpa sepatu. Aku pun menjinjit dan menuju ke kelasnya dan memanggil mereka berdua. Sialnya, mereka berdua pura – pura nggak dengar lagi. Aku seperti orang tolol saja maka akupun kembali ke kelasku melewati pintu kelas
Horee...! Bell sudah berbunyi yang memberitahukan bahwa saatnya pulang. Ckckckck.... go back to home and after that i will eat? akupun berjalan melewati gerbang sekolah tetapi kakiku berhenti saat mendengar ada orang yang meneriakiku.
"kak Rida..!" teriaknya dan akupun berbalik ke belakang mencari asal suara itu dan akupun tersadar bahwa yang meneriaku itu adalah Arga dan Arya mengekor di belakang yang tergopoh – gopoh menuju ke aku.
" Apa?" tanyaku
"aku mau pinjam rubik kakak?" jawabnya
"kau menyebalkan baget. Tadi pagi , mau dipinjamin rubik kamu nggak mau tapi sekarang kok kamu mau sih??." risih Rida melihat perilaku Arga
"maaf kak!" ucapnya dan lanjut lagi "aku pinjam yah kak?"mintanya
Aku yang malas berbicara banyak sama Arga langsung saja meminjamkannya dan meninggalkannya karena aku ingin cepat – cepat sampai rumah.
Sial banget nih anak , sudah lebih 3 hari rubikku ditangannya. Aku kira dia hanya meminjamnya 1 hari , ingin rasanya ku tendang kakinya itu Aishh..!(*_*)teman – teman masih ingatkan!! Arga itukan sangat kurus jadi nggak susah kalo nendang dia dan jugakan aku selalu belajar karate melalui video yang ku download di internet. Huhh.. aku ingin sekali ikut les Karate tapi ku sudah kelas 3. Menyebalkan bangetkan (maaf numpangh curhat) ku tanya Arga tapi dia bilang bukan di tangannya. Astaga! Apa rubikku hilang yah??? .
udah lebih 1 minggu aku tidak melihat rubikku. tapi ku tidak tahu menahu dimana rubikku berada. saat keluar main , ku pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku dan saat di jalan ku lihat Arya sedang duduk – duduk dikursi sendiri tidak jauh dari perpustakaan. Aku pun menghampirinya.
" Arya" sapaku dengan kata lembut
"yah... ada apa?" tanyanya.
"Rubikku, ada di kamu kan?" tanyaku dengan wajah kusam
"bukan di aku kak. Rubik kakakan ada di Arga" jawabnya yang membuatku tak percaya.
" apa? Arga bilang rubiknya bukan di dia. Kamu jangan bohog Arya?" ucapku dengan nada tinggi
"aku nggak bohong. Waktu kakak meminjamkan rubiknya padaku aku dan Arga, aku hanya memakai sebentar dan Arga mengambil rubik itu lagi dan sampai sekarang masih ada di tangannya"
"astaga..! gimana ini?? Arya kamu beritahu yah Arga untuk mengembalikan rubikku" mohonku kepada Arya
"yah.. baiklah kak" janji Arya.
Menyebalkan banget deh Arga, dia bohong sama aku. Awas saja kalo aku ketemu dengannya. Aku akan menendang kakinya walaupun dia menangis!! Hehehe... khayalan apa itu. Arga kan nggak cengeng dan dia juga bukan bencong. Tapi gimana ini , sudah lebih 1 minggu dia belum mengembalikan rubikku.
Keesokan harinya, aku bersama Lina sama – sama menuju ke kelas dan aku berpikir lebih baik minta nomor HP Arga dehh karena Aku udah kangen banget sama rubikku itu.
"Lina, bisa ku minta nomor Arga?" tanyaku
"untuk apa?" tanyanya balik
"entahlah. Simpan – simpan nomor Hpnya saja" jawabku berbohong. Ingin ku katakan pada Lina bahwa aku lakukan ini untuk meminta rubikku pada Arga tapi aku tidak mau Lina curiga padaku.
"Rida, kamu tahu. Arga waktu hari senin sampai sekarang tidak pernah mengesmsku. Aku mau kamu tanya dia bilang apakah kamu suka smsan sama Lina mulai hari senin sampai sekarang. Kalo kamu mau membantuku aku akan memberikan nomornya padamu?" minta tolong Lina padaku
"baiklah" janji aku
"Okkay.! Nanti ku sms deh" jawab Lina dengan wajah ceria yang membuatku merasa tak tega melihatnya.
"gimana kalo Lina tahu yah!" ucapku dalam hati#bersambung