Pesan ditengah malam?!

2.2K 133 9
                                    

Sedangkan Kevan, ia tidak suka berbasa basi. Ia lebih suka langsung ke intinya saja, dominan dengan cara kekerasan memaksa gadis itu, saat waktu dulu.
Mea diseret oleh Kevan ke tempat lebih sepi jauh dari koridor kelas yang berada di ujung lorong mendekati gudang tak terpakai tersebut.

"Ka-kamu jangan macam-macam sama aku!!" Mea berusaha memberontak dirinya yang masih dipegang oleh Kevan yang tak mau melepaskannya. Kevan tak jatuh cinta, justru kebalikannya membenci gadis itu. Ia mendekati hanya ingin sedikit bermain dengannya.

"Suka suka gue mau ngapain Lo Mea. Lo emang menarik di mata gue." seringai lancip Kevan mengembang sembari menatap gadis itu dengan tatapan berbeda penuh gairah yang dirasakannya. Mea menelan ludahnnya kesulitan, ditambah keringat dinginnya keluar membasahinya. Tubuh Mea bergetar takut sekarang.

"Gue tahu lo akan nolak ajakan gue. Gak ada salahnya, makanya gue melakukan cara kasar buat maksa dapetin lo sekarang!!" jelas Kevan dengan sinis sambil tersenyum penuh kemenangan melihat raut putih wajah Mea yang memucat pasi.

"Aku gak mau! Lepasin!!" pinta Mea dengan air matanya yang ia tahan kuat sedari tadi. Ia tidak boleh lemah di hadapan Kevan. Cowok brengsek itu pasti akan semakin menjadi-jadi padanya.

"Oh Oke, setelah gue selesai, puas mainnya sama lo! Bakalan gue turutin." bulu kuduk Mea meremang saat mendengar ucapan maut yang keluar dari mulut sadis Kevan pada dirinya.

"Gak! Hemmpt---!!" Seketika mata Mea melebar saat dirinya ingin berteriak langsung dibekap oleh telapak tangan Kevan yang lebih dulu membungkam mulutnya.

"Ssttt! Nanti orang akan mengetahui perbuatan kita sayang."

Neny menggelengkan kepalanya. Kevan mendorong tubuh mungil Mea hingga punggungnya membentur keras pada tembok itu. Lalu mengurungnya dengan kedua tangan kokohnya sambil ikut sedikit menundukkan wajahnya untuk menatap Mea yang memejamkan matanya takut.

Kevan meangangkat dagu Mea ke atas agar gadis itu membalas matanya. "Lihat gue Beby! Segitunya lo nggak mau ngeliat gue?!" tekan Kevan memaksakan wajah Mea semakin mendekat ke wajahnya. Mea meneguk kasar ludahnya. Napasnya sedikit memburu dikarenakan degup jantungnya tak karuan.

Mea berusaha menahan tubuhnya dengan kedua tangannya yang dibawah meraba tembok kebelakang menyangga dirinya yang mulai merosot turun, saat dirasa kedua kakinya terasa kebas sedikit kurang kuat menopang tubuhnya berdiri di hadapan Kevan namun cowok itu masih memegangi dagunya paksa dengan jari-jari itu.

"Aku mohon lepasin aku sekarang. Aku mau pulang." kata Mea memelas dengan matanya yang mulai memanas. Kevan terkekeh sebentar tanpa suara.

"Jangan sekarang Mea. Kita baru memulainya. Nikmatin aja dulu gue yakin lo akan menyukainya." kata Kevan melembut namun tersirat menuntut keinginannya pada gadis depan matanya itu.

Baru saja Kevan ingin menghirup aroma tubuh Mea di atas leher gadis itu, tiba-tiba saja tanpa di duga Mea langsung menendang pangkal paha Kevan dengan sekuat tenaganya yang ia kerahkan untuk lelaki itu. Kevan langsung mundur begitu merasakan ngilu di area kedua pangkal pahanya.

"Bangsat Lo!!" ringis Kevan kesakitan sambil memegangi aset berharganya.

Mea tidak lagi memperdulikan wajah Kevan yang mengerang nyeri karena dirinya tepat sekali mengenai pusat millik cowok itu. Yang Mea lakukan adalah berlari dan kabur dari Kevan yang mencoba mengejar dirinya namun tidak bisa. Meninggalkan Kevan di dalam sana mengumpat kasar berkali-kali atas kepergian gadis itu.

"Mea! Jangan tinggalin gue pas lagi sange-sangenya, disiksa kayak gini!!" teriak Kevan menggeram murka.

Mea hampir melumpuh masa depannya yang berdiri tegak itu. Kevan tidak siap akan hal itu kehilangan kesenangannya saat kebutuhan khususnya tidak bisa lagi berfungsi terpenuhi karena perbuatan gadis itu. Mengingat tragedi di dalam gudang itu membuat Kevan nyut-nyutan sendiri. Sakitnya tak terbayangkan. Agak sedikit trauma Kevan kalau ingin mengulanginya lagi dengan gadis yang sama pasti akan menjadi mimpi buruk baginya untuk kedua kali.

MEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang