Happy Reading! Maaf kalau ketemu typo's!!
Setelah bel jam pulang berbunyi nyaring beberapa saat lalu, Mea kali ini pulang dipaksa oleh Rendra untuk ikut bersamanya. Axel dan Kevan hanya mendengus dan mengiyakan dengan berat pulang lebih dulu.
Tapi sebelumnya, Mea bertemu Shinta diluar koridor kelas, hanya mereka tertinggal bertiga. Ada dirinya, Rendra dan Shinta berjalan beriringan bersama saat masih berada di sekolah yang menunjukkan hari sudah mulai semakin sore.
"Ayo Mea pulang bareng gue! Ntar gue diomelin Axel kalau nggak tepat janji sama Lo," Rendra mencoba mengajak gadis itu.
Shinta sedikit cemberut melihatnya, "Mea nya nggak mau dipaksa Ren. Biar sama aku aja yah? Aku mau kok,"
"Apaan sih Lo, gue lagi ngebujuk Mea. Lo gak usah ikutan." sentak Rendra.
Mea pusing mendengarnya sedari tadi Rendra tak berhenti mengganggu dirinya. Ditambah Shinta yang selalu mendekati cowok itu. Mea menarik napas kasarnya. Ia tetap terus berjalan ingin meninggalkan mereka berdua.
Saat Mea hendak melangkah kakinya lebih jauh, kedua bola matanya tak sengaja melihat sosok laki-laki yang terlihat seperti mencari seseorang. Mea menelan ludahnya sukar. Mea masih tidak sanggup untuk bertatap muka dengan orang itu. Kakinya yang sempat berhenti lebih dulu pun terdiam. Didekatnya masih ditemani Rendra dan Shinta.
Demi apapun Mea enggan bertemu dengan orang itu. Ia mendadak gugup setengah mati saat orang itu menuju ke arah sini dan belum menyadari dirinya masih berpijak membeku. Mea langsung memalingkan wajahnya dengan cepat.
Astaga dia mau apa sih?! Aku nggak mau ketemu sama dia! batin Mea.
Dengan gerakan cepat Mea pun menarik kerah baju seragam Rendra dan membalikkan tubuh cowok itu menghadap ke arahnya dengan posisi punggung Mea yang sedikit terbentur menyandar pada dinding terdekat itu. Rendra terkejut dengan gerakan Mea yang tiba-tiba mendekatkan dirinya menghimpit tubuh gadis itu sendiri.
Mea sempat meremas seragam atasnya dengan perasaan cemas hingga tanpa sadar membuat kancing bajunya itu mulai terbuka dengan sendirinya. Rendra melototkan matanya tak percaya dan menelan ludahnya sedikit. "Me-mea Lo mau ngapain?!" tanya laki-laki yang bertopi terbalik kebelakang itu menatap sedikit tidak keruan pada gadis di depannya saat ini.
Lo mau godain gue ya Mea?! OMG!! Mea kita bisa melakukannya ditempat lain jangan disekolah sini, ntar beritanya menggembirakan, kasihan pacar lo nangis sampe kehabisan air mata kalau tahu gosip kita berdua tersebar! batin lelaki itu terpekik dan sedikit girang.
Mea semakin menarik Rendra maju mendekatkan wajah tampannya itu pada Mea. Ia pun mendaratkan ciuman pada bibir merah lelaki itu. Rendra mulai menegang keras. Lelaki itu masih tak mempercayai hal barusan apa yang terjadi padanya kalau Mea sendiri yang ternyata melakukan hal itu.
Kini sekarang terlihat seperti Rendra yang sedang memojokkan gadis itu yang berada dibawah setinggi dagunya, dengan sebelah tangan Rendra yang sudah terangkat mengurungnya. Mea tidak melakukan gerakan apapun. Hanya menempelkan bibirnya saja sebentar. Gadis itu pun sama terkejutnya tanpa sadar menginginkan hal ini...
Rendra menyeringai lebar sesaat, terlihat tatapan mata lelaki itu seakan menuntut sesuatu yang lebih pada gadis itu.
Rendra sendiri menggunakan kesempatan emas itu untuk dirinya yang merasa beruntung mendapatkannya. Ia mulai melumat bibir indah milik Mea dengan gerakan pelan dan lembut sarat akan gairah didalam dirinya. Jantung Mea berdetak sangat keras ketika Rendra menguasai dirinya.
Shinta terbeliak sendiri melihatnya. Ia mematung berdiri melihat dua lawan jenis itu saling menyatukan wajah dan bibir mereka berdua didepan kepala matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Novela JuvenilDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...