Dalam keadaan Kacau?!

1K 75 12
                                    

Happy Reading!! Maaf kalau ketemu typo's!!

"Lo masih setia 'kan sama Dewa?!" tanya Shinta pada Mea saat di luar koridor kelasnya, cewek itu menarik tangan Mea dengan sentakan tak santai.

"Shin aku bisa jelasin! Aku terpaksa melakukannya." ucap Mea gugup merasa sangat bersalah. Harusnya ia sadar mengingat tentang hal itu kalau sahabatnya itu sangat menyukai Rendra. Tapi apa yang Mea lakukan malah sebaliknya menyakiti perasaan cewek itu dan memberi harapan pada palsu pada lelaki itu juga.

"Jelasin apa lagi sih?! Itu udah lebih dari cukup jelas, kalau lo mau rebut Rendra dari gue! Gue itu udah lama suka sama dia! Kenapa dengan gampangnya Lo nyium cowok gue heh, didepan mata gue?! Lo itu orang macam apa sih?! Hargai dikit dong perasaan orang lain!! Lo itu masih sama Dewa jangan lupa hal itu!!" tekan Shinta menatap sinis. Ia benar-benar kecewa apa yang sudah gadis itu lakukan kemarin.

Mea berusaha menyangkal tapi, ia tidak bisa untuk terus berbohong dan menyembunyikannya lagi. Mea bingung mau bagaimana menjelaskan masalahnya agar bisa diselesaikan dengan cepat dan butuh pengertian dari cewek itu? Begitu runyam saat melihat raut wajah marah Shinta yang kini memendam sorot kebenciannya pada gadis itu. Mea merutuki kebodohannya berkali-kali..

"Mulai sekarang Lo bukan sahabat gue lagi! Lo itu ternyata suka main-main dibelakang gue!! Gue benci sama Lo!!" tukas Shinta menatap sengit sarat akan permusuhannya pada Mea. T

idak ada lagi persahabatan yang harus terjaga seperti dulu. Semuanya hancur begitu saja. Mea menyesalinya. Cewek itu kemudian melenggang pergi berlalu dari hadapan Mea yang enggan untuk melihat wajahnya.

"Maaf Shin aku salah..." lirih Mea tertunduk bersalah.

"Ada apa Mea kok Lo sama Shinta kayak lagi berantem gitu?" tanya Sharon yang baru datang sempat melihat perdebatan kedua gadis itu tadi. Ia menatap Mea yang terdiam cukup lama.

"Aku mohon Sharon tolong sampaikan salam maafku pada Shinta. Bujuk dia masih agar mau temananan lagi sama aku." pinta Mea memelas.

"Hah? Jadi kalian beneran bertengkar? Serius?! Sejak kapan? Kok gue baru tahu sih?!" kaget Sharon menatap tak percaya.

"Ceritanya rumit Ron. Plis kamu hibur dia ya..." kata Mea. Sharon yang masih bingung terpaksa harus meanggukkan kepalanya dan berlari mengejar Shinta yang sempat menahan tangisnya sebelum berlari cepat.

****

Sebelum Fressa dan Jovan akan bersiap berangkat ke luar negeri hanya tinggal beberapa hari lagi untuk harus mengurus paspor terlebih dahulu, dan segala keperluan yang lainnya, seperti rencananya yang ingin menghabiskan waktu berdua cukup lama disana.

Mereka baru saja bisa melakukan bulan madunya, setelah melewati kendala yang cukup banyak sekali, akhirnya selesai juga mengurus pekerjaannya lebih dulu dan baru bisa bersenang-senang ingin menikmati waktu luang mereka sebagai pasangan suami istri.

Axel dan Kevan hanya duduk terdiam di sofa panjang. Jovan menatap intens kedua putranya itu secara bergantian. Sedangkan Fressa sedari tadi menunggu kepulangan Mea yang belum juga datang kembali kerumah setelah dari sekolah hingga sampai sekarang. Malam ini itu cukup terasa aneh menurut mereka, tak seperti biasanya Mea akan pulang ke rumah dengan seragam sekolah pada jam yang sudah melewati batasnya. 

"Axel Kevan kok kalian pulang sekolah nggak barengan sama Mea?! Kalian tahu dimana dia sekarang?!" tanya Jovan menatap tajam pada dua anak lelaki itu. Axel menggelengkan kepalanya. Kevan memasang wajah datarnya sambil bersidekap dada dengan tenang.

"Kita gak tahu Pah." jawab Axel. "tadi sih, kita udah lama nungguin Mea tapi dia nggak juga balik-balik. Yaudah kita tinggalin aja,"

"Kamu gimana sih?! Gak sabar banget nungguin saudari kamu?! Kalau dia kenapa-kenapa gimana hah? Tega kalian main tinggalin anak Papah juga hah!!" bentak Jovan sengit. Axel tersentak. Kevan mendengus mendengarnya. Mulai deh! batinnya.

MEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang