Sikap Manisnya?!

709 72 15
                                    

Kehidupan Mea mulai normal kembali. Setelah kejadian itu, semuanya benar-benar berubah seperti yang pernah Mea harapkan dari keluarganya untuk saling menyayangi tanpa ada rasa kebencian.

Mea kembali mendapatkan perhatiannya dari Fressa, sang ibu yang sangat Mea sayangi melebihi dari apapun kini wanita muda itu menyesali semua kesalahannya yang dulu tidak mau peduli pada anaknya sendiri. Mea pun mau memaafkannya, setidaknya Fressa menyadari semuanya. Dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi seperti yang sudah-sudah mengabaikannya.

Jovan juga tersenyum ramah, walau wajahnya dingin seperti Kevan tapi pria tampan gagah itu masih bisa bersikap hangat untuk Mea sebagai seorang ayah yang Mea inginkan sejak kecil. Lalu ada kedua saudaranya tirinya yang kadang banyak bertingkah tapi mereka juga mulai sadar.

Mea tidak pernah menyangka terbayang kalau dia akan menjadi bagian keluarga dengan dua cowok menyebalkan itu. Axel si cowok gondrong tampan yang pernah mempermainkannya, lalu ada Kevan si dingin yang ketus suka mengancam dirinya. Walaupun begitu Mea masih mau meanggap keburukan mereka tetap menjadi saudaranya sendiri.

Sekarang entah Kevan masih membencinya atau tidak, Mea tidak tahu bagaimana perasaan laki-laki itu, tapi rasanya tetap saja aneh kalau cowok dingin itu sekarang kini terlihat agak menghindarinya, dulunya Mea yang lebih sering menjaga jaraknya dari Kevan. Sedangkan Axel semakin ingin menempel pada dirinya. Axel juga sedikit lebih bermanja seperti biasanya bahkan kali ini lebih parah daripada yang dulu. Apa-apa Axel selalu masuk ke dalam kamarnya tanpa izin.

Dan semenjak itu juga, Mea yang pernah terlibat atas tindakan pidana, cewek jutek semakin jadi lebih pendiam. Untungnya Rendra masih tahan betah mau berada didekatnya walau tanpa sadar Mea sering marah tidak jelas padanya. Jujur Mea masih belum bisa melupakan kesalahannya yang hampir melukai nyawa orang lain. Mea benar-benar teringat akan hal itu dengan jelas. Sikap Mea juga sedikit berbeda dari yang dulu, ia menjadi sosok yang sedikit lebih dingin pada semua orang. Mea sangat malu akan dirinya dicap sebagai seorang pembunuh walau itu tidak disengaja. Sampai kapan pun itu masih membekas diingatannya.

Tapi semua itu telah berlalu secara perlahan. Mea harap yang pernah terjadi itu tidak akan lagi terulang kembali, cukup dirinya saja yang menerimanya. Jangan ada lagi orang lain yang harus merasakan penderitaannya. Setelah dituduh segala macam dengan sangat menyakitkan hingga membuat Mea hampir ingin mengakhiri hidupnya sendiri, karena sudah tidak sanggup lagi dengan beban berat yang ia tanggung atas dendam orang lain pada keluarganya itu.

"Mea Lo harus pakai sampo ini, gue saranin biar rambut Lo tetap indah, gue sengaja beli diluar negeri dengan harga mahal buat Lo, ini juga sampo yang bagus sering gue gunakan, tapi ini yang baru. Jangan lupa Lo pakai ya?" kata Axel saat ia menemui Mea di kamar cewek itu sambil menyodorkan sesuatu dari miliknya itu pada Mea.

"Heem... Iya." sahut Mea meangguk kecil. Axel ini lebih bawel dari siapapun, dia tidak akan pernah berhenti mengganggu Mea kalau cewek itu menjawabnya dengan singkat. Gimana Mea mau jadi orang jutek kalau Axel sering mengganggunya sampai membuat Mea berbicara sedikit lebih panjang baru Axel akan berhenti melakukannya.

"Awas kalau sampe lupa, gue borong semuanya satu pabrik terus dijadiin tempat penyimpanan dikamar Lo sendiri biar Lo puas sekalian!!" ucap Axel lagi. Cowok itu berdiri tengah menatap Mea secara saling berhadapan. Mea sedikit terpaksa mengangkat wajahnya untuk membalas cowok itu.

"Iya-iya aku pakai kok,," dengus Mea pelan. Axel menghela napasnya. Cowok gondrong itu hanya teringat rambut Mea yang sempat dijenggut kasar oleh Novie dengan beraninya hampir membuat rambut Mea rusak, Axel tidak suka karena wanita itu Mea menjadi jelek.

Bagian terindah yang paling Axel sukai dari cewek itu adalah rambut lurus Mea yang panjang berkilau itu selalu memikat matanya sejak Mea menggerai rambutnya. Ia tahu pasti cewek itu kesakitan, maka dari itu Axel perhatian memberikannya padanya agar Mea menjadi lebih cantik lagi dengan rambut indahnya itu.

MEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang