Syarat dari mereka berdua

988 78 12
                                    

Mea bingung bagaimana caranya agar bisa berdamai dengan kedua saudara tirinya itu? Cukup lama Mea merasakan aura permusuhan yang selalu ditunjukkan oleh mereka. Tak bersahabat dan rasa kekeluargaan pun terasa asing.

Mea tahu dan sadar dirinya mempunyai masalah dengan dua orang itu. Axel dan Kevan yang tentu terlibat masa lalu tidak menyenangkan dengannya. Apa Mea harus meminta maaf? Tentu. Tapi sudah ia lakukan berulang kali dan hasilnya tetap sama. Tidak digubris sama sekali. Seolah Mea tidak pernah ada diantara mereka. Pokoknya ia harus mendapatkan cara untuk bisa membuat saudara-saudaranya itu menerima dirinya sebagai anggota baru keluarga mereka.

Mea pun bangkit berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Axel dan Kevan yang baru saja turun dari tangga. Mea sudah mempersiapkan dirinya untuk berani mengatakan sesuatu pada mereka.

"Engh... A-aku ingin menjadi bagian keluarga baru ini, bersama kalian. Aku mohon... Apa yang harus aku lakukan agar kalian mau menerima kehadiranku di rumah ini?" ucap Mea memelas dengan wajahnya yang memohon kepada dua saudara tirinya itu. Sudah cukup gadis itu merasa diacuhkan dan tak dianggap oleh mereka.

"Gak ada yang perlu diomongin! Gue tetap gak akan pernah bisa lupain kejadian memalukan itu! Ingat gua gak terima dan gak akan pernah sudi jadi saudari tiri Lo!" ketus Axel masih saja tetap mengungkit masa lalunya itu. Mea sedikit terperanjat mendengar nada bicara Axel yang meninggi.

"Gue juga gak mau punya keluarga tiri macam Lo!!" desis Kevan. "Bisanya cuma numpang doang di rumah bokap gue! Bentar lagi lo juga bakalan jadi gelandangan!!" lanjutnya mencibir. Axel menoleh ke arah samping Kevan. Agak tersindir sendiri saat mendengarnya ketika Kevan mengatakan kata 'numpang di rumah bokap' memang Axel selama ini tinggal di rumah ibunya mantan istri ayahnya dulu saat masih kecil.

"Plis! Aku mohon jangan lakuin itu! Aku nggak mau sampai Mamah sama ayah kalian bercerai." Mea langsung panik saat membayangkan hal itu sebelum benar-benar terjadi. Mea tidak sanggup jika Fressa akan kembali berubah seperti dulu suka mencari lelaki lain. "Aku mohon demi apapun, aku rela akan melakukan apa saja yang kalian inginkan!! Aku janji akan mengikutinya." Mea menunduk sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Tanpa sadar gadis itu mengatakan semuanya dan membuat perjanjian sendiri dengan kedua iblis jelmaan manusia yang menjadi saudara tirinya itu.

Axel menangakat alisnya sejenak dan ia tertarik mendengarnya. Kevan sudah menyeringai. Penawaran yang menggiurkan untuk sebagai pembalasan dendam mereka berdua pada gadis itu sendiri.

"Lo yakin mau mengikuti semua perintah kita?" Axel membuka suaranya menatap gadis itu sesaat.

"Lo nggak akan nolak 'kan kalau gue mau minta ini itu?" usul Kevan.

"Eh?!" detik berikutnya Mea langsung menutup rapat mulutnya dan melebarkan kedua bola matanya. Mea baru tersadar atas apa yang dia ucapkan tadi. Itu sama saja menyerahkan dirinya sendiri atas kemauan mereka berdua. Axel mengulum senyum anehnya, Kevan semakin memasang seringai culas diwajahnya itu.

Mereka berdua sempat bertukar pandang sekilas ke arah gadis itu yang sendirian sedang menahan kegugupannya yang luar biasa saat ini berdiri di depan saudara tirinya itu. Mea yakin mereka mulai merencanakan sesuatu yang buruk untuk dirinya.

"M-maksudku nggak semuanya juga, anu itu... A-aku akan usahain semampuku saat kalian meminta sesuatu dariku,," Mea berusaha memutar otaknya mencari alasan yang tepat agar dirinya tidak akan terjebak oleh permainan dari mereka nanti, tapi sepertinya hal itu sia-sia, Mea sudah memasukkan kakinya ke dalam lingkaran mereka.

Axel menukik tajam, meski ia cukup membenci Mea, tapi ia masih mempertimbangkan ucapan gadis itu sebentar. Ia pun akhirnya menarik kesimpulannya. "Gak usah ngeles Mea! Tadi Lo udah ngomong bakalan ngelakuin apa saja. Fix! Gue terima Lo jadi sodara, tapi...." cowok itu dengan sengaja menggantungkan kalimat terakhirnya sembari menoleh ke arah Kevan dengan kode matanya.

MEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang