Kunci kamarnya?!

1.2K 72 7
                                        

Happy Reading!! Maaf kalau ketemu typo's!!

Rendra memikirkan keras perkataan Kevan dan Axel saat mereka sempatnya membicarakan hal yang menarik tentang gadis yang masih dia sukai.

"Dia juga pernah mabuk berat loh pulang larut malam bukannya diem dirumah aja kayak perempuan baik-baik, eh malah gitu deh...." jedanya. "yakin Lo bilang dia masih polosan?"

Rendra terdiam, ia sedikit cukup terkejut saat tahu Mea bisa mabuk juga? Pasti kedua lelaki bersaudara itu berusaha sengaja ingin menjauhkan dirinya untuk mendekati gadis itu kan?

"Gak mungkin lah Mea bisa mabuk-mabukan gak jelas kayak Lo Kev." balas Rendra sengit tak percaya.

"Dih dibilangin gak percaya." Kevan berdecih pelan.

"Lebih baik Lo kencani aja tuh anak SD berseragam merah itu sana, dia lebih polos dibandingkan Mea, gue jamin Lo akan suka!!" lanjutnya sambil menunjuk ada beberapa anak gadis kecil yang mungkin sedikit bandel sengaja telat untuk pulang kembali kerumah, mereka terlihat tengah asik bermain dilapangan hijau di sana seperti mencari sesuatu yang liar...

Yang Kevan maksud mungkin adalah sesuatu hal yang lain, ada dibalik seragam SD dari gadis kecil itu. Axel sudah hapal betul kemana arah pikiran absurd Kevan yang rada mesum, sengaja membayangkannya membuat Axel sedikit khilaf jadi ikutan terbayang sendiri, dan menggelengkan kepalanya cukup keras, lalu menoyor Kevan kemudian.

"Eh Kev Lo jangan macam-macam ya pengaruhi otaknya si Rendra, ntar kalau dia beneran jadi om Pedofil termuda gimana? Ingat! siap-siap aja lihat anak Lo sendiri kalau lahirannya cewek bakalan dia incar juga sampai mampus lo!!" bisik Axel memperingatkan Kevan agar tidak semakin membuat pikiran Rendra lebih kacau lagi. Saat ini Rendra terlihat galau sejak kedua teman cowoknya itu memberitahukan perihal Mea adalah pernah menjadi mantannya Jordan. Hati Rendra cukup tercabik mengingatnya.

Kevan mendelik tajam pada Axel. Mungkin ada benarnya juga. Ia tidak boleh membuat Rendra tambah pusing mendengarnya. Kevan pun menatap sedikit prihatin bagaimana keadaan Rendra yang tak bersemangat dengan wajah murungnya itu.

"Eh Lo mau tau nggak seberapa besar ukuran bentuk dadanya Mea hm?" celetuk Axel menggoda cowok galau itu dengan seraya menyeringai kecil sebentar. Air muka Rendra langsung sedikit berubah mengeras, sepertinya ia berhasil menarik lebih perhatian Rendra kembali.

"Anjing! Jangan sok tau Lo!!" desis Rendra dengan nada tak suka, ia sedikit terpancing mendengar hal itu, terlalu sensitif menurutnya sebagai anak lelaki yang normal.

"Kita serius lah! Ngapain juga bohong sama teman sendiri," timpal Kevan terkekeh sinis. "Tau nih," sahut Axel membenarkannya sambil bertos ria di depan mata Rendra yang terkesan mengejeknya.

"Kalau Lo mau tahu tentang dia. Gue bisa kasih tahu apa saja yang Lo minta," bisik Kevan kecil. "nih Lo simpan foto seksinya dia, sebagai bukti dari ucapan gue," tambah Kevan dengan senyum miringnya sebentar. Rendra meneguk ludahnya sedikit kasar, matanya pun melotot begitu kaget tidak tahu lagi bagaimana perasaannya haruskah percaya atau tidak?

"Lo tenang ae, Mea gak akan berani sama gue, dia selalu nurut apa kata gue," kata Axel sedikit tersenyum aneh sekilas. Rendra masih tidak mengerti akan perkataan cowok itu yang malah semakin dalam membuatnya bingung.

"Udah Lo jangan sadboy lagi, kelihatan banget ngenesnya cih! Terserah Lo apain tuh fotonya. Lo bikinin jadi orang-orangan sawah juga bisa! Pasti Lo gak akan bosan memandanginya," hibur Kevan sebentar, lalu menepuk-nepuk pundak Rendra. Cowok itu menahan tawanya melihat wajah Rendra melongo menatapnya tak bisa dijelaskan lagi. Axel terkekeh kecil memperhatikannya.

"Lo dapat dari mana nih potonya bujug?!" Rendra sedikit shock sendiri. Ia mengamati sebentar gambar Mea yang terlihat candid tengah terbaring diranjangnya dengan pakaian bikini seksinya.

MEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang