Mohon maaf kalau typosnya banyak.
Happy reading!!
Mea masuk kebarisan saat upacara rutin Senin hendak dimulai. Ia terlihat tak bersemangat. Rendra baru bergabung setelah kalang kabut mencari topinya dan berdiri disamping gadis itu.
"Tukeran topi njing! Sempit banget punya gue!!" Axel merebut topi milik Rendra.
"Eh, gak bisa! Enak aja Lo ngambil sembarangan!!" rutuk Rendra. Cowok yang bergaya pompadour itu membenarkan rambutnya sebentar lalu memasang kembali topinya yang sempat terlepas dengan hembusan kasar.
Axel merenggut kesal, saat Rendra tak membiarkan meminjami topinya. Ia juga mengumpat kasar saat tahu hari ini adalah razia rambut. Sialan baru saja kemarin dapat promo diskonan besar untuk mendapatkan perawatan lebih pada rambut gondrongnya, eh tiba-tiba saja gunting terbang akan berusaha mencari dirinya. Axel harus memikirkan cara untuk bisa lolos hari ini...
"Xel lo mau rambut lo tetap aman?" Axel meanggukkan kepalanya dengan cepat, ia butuh saran sekarang dari temannya yang lain, "lo harus pakai peci! Biar rambut keramat lo gak berdosa terus diincer sama agen utama razia. Kesel gue lihatnya! Gatal nih tangan gue mau cabutin akar rambut Lo!!"
Axel seketika menatap tajam pada temannya itu yang kini sedang cengengesan sendiri. "Ngasih saran gak bener Lo! Iya kali gue pakai peci berdiri disini terus berbaris saat upacara bendera, gak sesuai aturan banget pakai atributnya! Bukannya disuruh ngaji di mushola atau ceramah, malah yang ada gue tertangkap, terus gue harus nyerahin diri dengan pasrah gitu??"ketus Axel pada Eboy. Savero menahan tawanya melihat tampang Axel yang memerah mulai terpancing emosinya.
"Kenapa Lo gak ikutin aja tuh gaya rambutnya si jarjith kayak dikepalanya itu? Gelung aja ke atas biar gak kelihatan baru lu pakai topinya." ujar Rendra yang masih kesal pada cowok itu tadi tapi tetap peduli.
Axel berpikir sejenak, ia pun mencoba seperti apa yang dikatakan oleh Rendra, ia mulai menggelung rambut gondrong yang sedikit lebih panjang itu dengan pelintiran, lalu secepatnya memasukkan ke dalam topi saat ia memasangnya. Kevan berdiri disampingnya hanya memutar bola matanya malas ke arah lain sambil bersidekap dada.
"Siapa Lo? Disini hanya Mea yang boleh berdiri didekat gue!!" kata Rendra yang sepertinya belum menyadari siapa gadis itu karena penampilan Mea yang berubah tanpa sempat ia ketahui melihat gadis itu yang hanya terus menundukkan wajahnya sejak tadi.
Tatapan mata Rendra mulai bergerak turun ke arah gadis itu dari atas sampai ke bawah sebentar. Terlihat gadis itu merasa risih dan tidak nyaman saat berdiri didekatnya.
Upacara pun sudah dimulai, Axel sudah setengah panik semoga saja gurunya tidak melihatnya, karena Axel sudah berdiri ditengah-tengah barisan temannya. Berharap guru itu tidak menemukan dirinya, entah ia berdoa atau mengumpat yang jelas ia berharap razia itu tidak datang ke arah dirinya.
"Mea? Kok kamu pakai seragam ini?" tanya guru yang merazia seragamnya.
"A-anu itu seragam lama saya udah nggak bisa dipakai lagi Bu." jawab Mea pelan dan gugup ia tidak berani menatap guru itu saat sedikit mengangkat wajahnya.
"Oh... Ya sudah kali kamu ibu maafkan nggak kena sanksi mengingat ini pertama kalinya kamu memakainya," ujar guru itu. Rendra yang sempat mendengarnya cukup terkejut saat tahu gadis itu adalah Mea. Rendra menarik topinya sendiri lebih sedikit ke atas.
Anak lelaki itu mematung dengan kepalanya yang menoleh ke arah Mea. Guru itu menyerngitkan alisnya heran melihat tingkah Rendra terdiam seperti itu. "Rendra! Kamu mau saya jemur ke tengah lapangan hah? Baris yang bener!" sengit Bu Meli pada muridnya itu. "Itu tali sepatu mu juga diikat Rendra." kata Bu Meli saat melihat ke bawah kakinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Roman pour AdolescentsDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...