Salah satu dari mereka

1K 72 18
                                    

Maaf kalau ketemu typo's nanti aku revisi ulang hehe... Semoga bisa terhibur dengan cerita ini maafin kalau banyak kurangnya

Happy reading!!!!

Mea melihat ke arah tempat bangku disamping mejanya dalam kelas, kosong dan tidak terisi. Ia mencoba mencari keberadaan Rendra. Namun lelaki itu tidak ada. Apa dia masih marah sejak di taman belakang waktu itu?

Mea sungguh merasa tidak enak hati. Pasti Rendra masih kecewa padanya gara-gara Mea ingin menjaga jarak batasan hubungan dari Rendra. Mea hanya tidak mau Dewa sakit menahan cemburu. Dan juga Mea berharap Rendra sadar dengan dirinya yang masih terikat bersama Dewa.

"Kev Lo mau kemana?" tanya Axel pada temannya itu disebelahnya.

"Gue mau bolos sekalian nyari Rendra." jawab Kevan terlihat malas mungkin tidak begitu menikmati tidurnya di dalam kelas dan terasa membosan. "Lo ikut gak?" ajaknya pada saudaranya itu.

"Ntar gue nyusul deh." sahut Axel melirik jam tangannya sekilas.

Kevan pun beranjak pergi meninggalkan kelas. Beberapa saat jam kelas pun berdering masuk membawa guru yang siap akan mengajar, akhirnya tiba juga kemari.

Baru saja Axel hendak keluar, langsung ia urungkan niatnya. Guru itu mulai meabsen dan memperhatikan satu persatu murid dikelas ini.

"Ada yang tau kemana Rendra?!" tanya guru itu mulai membahana. "Dan Kevan mana?" tambahnya.

"Gak tahu,," jawab murid yang lainnya.

"Kebiasaan! Anak-anak itu malah bolos lagi! Awas aja kalau sampai nilainya ikutan bolong!! Saya kasih hukuman seberat-beratnya!!" geramnya gemas mengingat kelakuan muridnya itu.

"Axel kamu maju ke depan isi tempat duduknya disamping Mea." ujar guru itu menyuruh salah satu siswanya.

"Saya nggak mau dekat-dekat sama dia!!" tolak Axel mentah-mentah. Mea menelan ludah melirik ke arah belakangnya.

"Kamu mau berdiri atau tetap mau duduk hah?!" sengit guru itu.

"Ck!" Axel pun terpaksa berpindah tempat duduknya disamping Mea untuk mengisi bangku kosong Rendra sementara.

"Biar saya duduk disampingnya Mea aja Bu." Savero angkat tangan setinggi-tingginya. Membuat Axel berhenti sejenak sebelum benar-benar mendudukkan pantatnya dibangku milik Rendra.

"Kamu tetap sama Eboy berdua. Tapi maju isi tempat duduknya Axel dan Kevan,," kata guru itu Bu Retno.

"Mampus lu gak bisa pepetin pacar orang!!" ejek Axel menoleh ke arah Savero yang sudah berada di dekat bangkunya. Kemudian duduk.

"Bodo! Ngeselin Lo!" kesal Savero mendengus gusar.

______

Setelah jam istirahat Mea mencari keberadaan Rendra dipenjuru sekolah. Ia ingin memastikan apa Rendra baik-baik saja atau tidak? Mea menjadi khawatir akan tentang cowok itu. Bagaimana pun juga Rendra sudah cukup baik untuknya.

Hingga akhirnya Mea menemukan cowok itu sedang duduk berada di bawah pohon rindang belakang sekolah. Tapi ia melihat Rendra dengan cewek lain. Hati Mea sedikit terbesit rasa tidak tenang.

"Awh sakit Shin! Lo yang bener dong obatin gue." Rendra mengaduh kesakitan saat Shinta cewek yang bersamanya dibawah pohon tadi.

"Iya kamu sih bandel udah bolos suka berantem lagi, jangan salahin aku. Ini juga biar kamu cepat sembuh." Shinta sedikit cemberut Rendra sempat mengomelinya.

"Tapi gak gitu juga kali ditekan-tekan gini kan sakit guenya." ringis Rendra sekali lagi.

"Iya-iya deh maaf. Yaudah ini aku pelanin. Sini muka kamu lebih dekat, uhh..." ucap Shinta dengan lembut. Rendra hanya menurut.

MEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang