Jangan Dengarin Mereka!

1K 71 37
                                    

Happy Reading!

Maaf klo banyak typo's!!

Kevan memutar kemudi mobilnya dan Axel hanya duduk dibangku depan bersebelahan dengan saudaranya--lelaki itu. Sedangkan Mea duduk di jok belakang.
Saat ini mereka masih dalam perjalanan menggunakan mobil yang terkesan mewah dari BMW4 series berwarna orange kemerahan yang mengkilap. Dengan tampilan roadster.  Mereka begitu bisa menikmati terpaan angin-angin sejuk yang melambai disambut oleh sang mentari yang menyebarkan kehangatannya di pagi hari.

Axel memakai topi burglar beanie rajutan yang bentuk crown-nya bundar dan pipih dengan seragam lengkap sekolahnya.
Kevan yang seperti biasanya dilapisi hoodie abu-abunya yang melekat pada tubuhnya, sedangkan Mea dengan rambut panjang tergerainya yang indah dihiasi bando hijau di atas kepalanya, dan duduk dengan diam.

Alunan lagu di sepanjang jalan mengisi keheningan mereka. Axel yang menyetelnya. Sedangkan Kevan menyetirnya dengan serius walau wajahnya nampak dingin.

Mea sebenarnya sedikit enggan berangkat bersama mereka mengingat hal ini akan mengundang banyak perhatian mata hampir semua siswa lain di sekolah SMA high school Besttara ini, sekolah ternama dikalangan elit.

Mea bisa masuk ke sini karena berkat Fressa yang memasukkan dan juga sedikit terbantu karena Mea sendiri mempunyai otak yang cukup pintar. Kalau bukan karena ibunya mungkin Mea juga tidak akan pernah bisa berada disini hanya dengan otaknya saja mungkin ia tidak akan mampu dan juga tidak akan bertemu dengan geng Axel yang sekarang sudah menjadi saudara tirinya. Uang gedung sekolah pasti harus dibayar dan itu pun Fressa yang menanggungnya selama hidup sederhana dulu.

Baru kali ini Mea merasa sedikit tenang. Kemarin Senin Axel agak gila sekali mengendarainya mobilnya hanya karena hampir kehabisan waktu dengan tepat datang ke sekolah. Mengingatnya, Mea hampir jantungan ia sejenak melupakan masalah baju seragam lamanya dan kacamatanya yang kemarin dirusak dan dihancur oleh kedua saudara tirinya itu.

kini tak lama mereka pun akhirnya sampai juga. Axel melepaskan topi kupluknya dan dibiarkan berada dalam mobil itu. Lalu cowok berambut gondrong pirang itu keluar dengan kacamata hitam yang terpasang di wajah tampannya itu, serta dengan lengan jaket kulit yang diikat di bagian lehernya yang mengalung diatas pada tubuhnya.

Kevan dengan gaya hipster yang berwajah dingin serta tatapan datarnya, ia meneteng tasnya. Ia sudah memarkirkan mobilnya lebih dulu di tempat khusus yang aman dari sekolahnya itu. Mea berdiri dibelakang kedua saudara lelakinya itu. Mereka terlihat sangat keren dimata para siswi. Tak terkecuali Mea juga menjadi sorotan publik di sekolahnya karena satu mobil dengan dua cowok terpopuler dari kelas unggulan.

Ih! Kok bisa sih dia berangkat bareng sama mereka berdua eh jadi bertiga?! Abis ngapain aja sih?! Pasti ada sesuatu ya dibalik roknya?!

Dasar kecentilan! Udah punya pacar masih aja jalan sama cowok lain dua sekaligus pula! Gak puas apa?!

Gue aja yang mantannya gak pernah diajak naik pakai mobil mewah bersama mereka!!

Itu Mea bukan sih?! Gila penampilannya beda banget dari yang dulu!?

Pasti dia udah pamerin tubuhnya pakai seragam kekecilan itu ke mereka berdua! Apalagi kalau bukan karena one night stand! dan money banyak! Cih! Gak jijik apa sama harga dirinya?!

Bisik-bisikan yang terdengar samar itu masih bisa Mea tangkap dengan jelas bahwa mereka sedang membicarakan dirinya merasa heran karena bisa-bisanya ia berada satu mobil dengan kedua lelaki itu yang selalu menarik--menjadi pusat perhatian mayoritas para kaum wanita. Mea memasang wajah juteknya dan mendengus kesal.

MEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang