HAPPY Reading!! Sorry kalau ketemu typo's yang bertebaran gak jelas!!
Maap ye baru UPDATE :( sibuk bat anjitt!!!
Silahkan baca, yang masih nungguin Jan lupa VOTE dan Koment!!
Mea merasa cukup lelah, akhirnya ia pun bisa untuk beristirahat dengan tenang setelah semua pekerjaan di rumahnya ini selesai. Fressa sering diajak oleh Jovan keluar jika Jovan lembur Fressa akan tetap ikut bersamanya agar Jovan bisa memastikan calon bayi di perut wanita Jovan bisa melindunginya tanpa perlu khawatir lagi. Sedangkan kali Mea ditinggalkan sendirian dirumah.
Axel dan Kevan mereka tidak ada rumah. Jadi Mea pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya. Mea tidak masalah mengerjakan semua tugas rumahnya karena ia sudah terbiasa melakukannya. Terlebih Mea tidak mau nantinya Fressa kelelahan jadi biar Mea saja yang membantunya.
Kali ini untuk yang kedua kalinya Mea tidak sadar kalau dibelakangnya seseorang itu kembali masuk lewat jendela kamarnya sedang bersembunyi tanpa Mea mengetahui keberadaannnya.
Sebelumnya orang itu tadi sempat telah mencampurkan lebih dulu sesuatu ke dalam gelas minuman Mea yang ada di atas nakas samping meja tempat tidurnya. Orang itu sama bertopeng misterius yang diketahui seorang lelaki yang sedang berusaha menyamarkan dirinya agar tidak ketahuan oleh orang lain, siapa dirinya sebenarnya.
Lelaki misterius itu lebih dulu menuangkan bubuk dari bungkusan kecil lalu melarutkannya dengan mengaduk pakai jarinya yang dia celupkan ke dalam gelas minuman air putih itu. Usai mencampurkannya, orang itu pun menjilati jarinya dengan perlahan yang basah tadi bekas minuman itu dan lidahnya merasakan sensasi aneh namun menyenangkan dari obat itu. Orang itu kemudian menyeringai puas.
Obat ini juga sedikit akan membantu melancarkan aksi niatnya pada cewek itu. Dan kini tepat sekali saat Mea mulai masuk ke dalam kamarnya, orang itu buru-buru beralih menyingkirkan dirinya dari dari penglihatan Mea sebelum dia tahu ada disini.
Mea duduk ditepi ranjangnya sambil mengusap peluh didahinya sebentar lalu melirik ke arah gelas itu ada di dekat nakas samping meja. Kebetulan sekali Mea merasa sangat haus ia tadi tidak lupa untuk mengambil air minumnnya di bawah sana. Tapi tidak apa-apa, yang terpenting sekarang sudah ada didepan matanya.
Mea pun meraih gelas itu lalu meminumnya sebentar. Kerutan didahinya terlihat kentara saat Mea merasa ada yang aneh dengan air putih biasanya dia minum. Seperti bau obat. Perasaan Mea sedang tidak sakit tapi kenapa rasanya terasa pahit sekali saat Mea menenggaknya? Bingung Mea menatap sebentar lalu meletakkannya lagi ke tempat semula. Sisa air di gelas itu sisa separuh Mea tidak menghabiskannya namun orang yang memperhatikan itu mulai tersenyum dibalik sana.
"Bagus akhirnya Lo masuk juga ke dalam terperangkap gue!!" decak batinnya penuh kemenangan dan tersenyum puas.
"Kok kepalaku tambah pusing ya?" gumam Mea mulai memegangi kepalanya yang mendadak terasa berkunang-kunang. Perlahan Mea mulai merebahkan dirinya ditempat tidurnya.
Tak lama kemudian orang itu baru berani muncul keluar dari persembunyiannya lalu mulai berjalan mendekat kearahnya. Mea memejamkan matanya. Rasa kantuk berat mulai menyerangi mata Mea hingga sulit untuk terbuka untuk menatap sekelilingnya.
Orang itu kini ikut naik ke atas ranjangnya, dan mulai menindihi tubuh Mea dibawah sana. Mea baru menyadari kehadirannya dan masih memiliki sisa sedikit kesadaran untuk melihatnya namun terlihat memburam dalam pandangannya. Mea tidak dapat melihatnya dengan jelas walau jaraknya sudah dekat seperti ini.
Orang itu tersenyum sebentar memperhatikan wajah Mea yang mulai memerah karena reaksi obat itu terlalu cepat berkerja pada tubuhnya. Lalu membelai wajah Mea dengan lembut. Dan mulai melucuti pakaian cewek itu dengan mudahnya tangan lelaki itu bergerak lihai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Fiksi RemajaDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...