Malam itu Mea memilih pulang cepat lebih dulu dari tempat sana sebelum acaranya selesai, ia memutar arah tidak jadi ke belakang hanya dengan alasan untuk sekedar membersihkan dirinya, ia benar-benar tidak sanggup terlalu lama berada di depan lelaki itu. Anaknya om Jovan. Astaga! Demi apapun Mea sungguh sangat terkejut dengan kenyataan yang ada bahwa dunia tidak seluas isinya yang diluar sana.
Bisa-bisanya ia harus dipertemukan dengan lelaki semacam Kevan. Lagi tatapan mata tajam Kevan yang disertai khas senyuman culas yang terpatri dibibir tipisnya itu mampu membuat jantungnya tidak normal yang memompa lebih cepat dari biasanya dan juga perasaannya yang seakan bergemuruh hebat.
Bahkan ujung lidahnya yang mendadak kelu tidak mampu berkata ingin menolak pernikahan ibunya dengan om Jovan saat mengetahui hal itu. Lupakan saja harapan Mea yang ingin memiliki seorang ayah jika ternyata om Jovan memiliki anak lelaki bejat yang pernah hampir melecehkannya. Mea ingin menangis dan berteriak dengan kencang namun hanya hatinya saja yang menjerit. Ia tidak akan lupa dengan kejadian peristiwa di gudang waktu itu, hampir setengah tahun berlalu. Ia sangat takut dan sekaligus benci dengan lelaki itu.
Tapi ia juga dihadapkan dengan pilihan yang tetap membuatnya terjebak. Jika ibunya tidak menikah, akan selamanya Fressa bebas berkencan dengan siapapun termasuk teman sekelasnya sekaligus sebangku dengannya, Rendra. Ia tidak terima jika ibunya juga menginginkan lelaki itu atau tali persahabatannya dengan Shinta akan terputus. Mea jujur tidak tahu lagi harus apa.
Bahkan dengan bodohnya ia juga terlanjur sudah sangat menyetujui om Jovan dengan antuasias sekali dan paling serius akan perihal ibunya yang menikah dalam waktu dekat bersama pria itu. Sialan! Itu artinya ia juga akan bersaudara tiri dengan anak Om Jovan, lalu tinggal satu rumah?! Tidak!
Mea tahu bahwa itu adalah tempat tinggal rumah dan keluarga baru ibunya dengan om Jovan akan menjadi malapetaka dalam hidupnya jika ia harus berhadapan dengan Kevan.Seandainya bisa Mea ingin menyanggahnya, dan berharap ibunya tidak harus menikah dengan pria duda yang memiliki anak laki-laki bajingan seperti Kevan. Terus siapa lagi pengganti calon suami ibunya? Jika bukan om Jovan sendiri, Fressa tidak akan mau dengan yang lain dan akan tetap terus memiliki kebebasan seperti anak remaja. Mea bimbang dan bingung.
Maka dari itu ia lebih baik pergi dari sana hanya itu pilihan yang tepat menghindari tatapan liar Kevan yang terusan menguliti dirinya begitu tajam seakan ia pantas mendapatkan. Kevan benar-benar mengerikan, Mea tidak sanggup membayang ke depannya dan ia tidak akan mau jika pun ibunya telah resmi menikah bersama om Jovan. Mea lebih baik memilih tinggal bersama neneknya di rumah kecil itu daripada rumah megah besar yang akan membuatnya menderita nanti.
Dan sekarang pagi-pagi sekali Mea sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah ketika ia keluar dari kamarnya tiba-tiba wajah ibunya mengejutkannya yang sedang berdiri di depannya.
"Mea! Kali mama memaafkan kesalahanmu karena sudah berani pergi tanpa izin bilang lebih dulu meninggalkan mama, okee mama maklumi alasan mu malam itu." Fressa berujar sembari bersidekap dada menatap tajam ke arah gadis itu dengan jarak dekat.
"Ma-maaf Mah Mea nggak enak badan saat itu." Mea menunduk takut. Padahal ia sudah berusaha untuk pergi lebih awal sebelum ibunya bangun. Namun ia salah mengira, sepertinya Fressa juga terlihat semringah diwajahnya bahwa wanita muda itu sedang merasa senang pada harinya kali ini. Tidak dengan wajah seperti sebelumnya yang selalu terlihat kusut dan panasan dengan emosinya.
"Mama akan bersiap pergi lagi. Jadi mama tidak akan membuang waktu untuk mengurusi kesalahan mu." lanjut Fressa memegang dagu Mea sebentar agar muka gadis itu menghadap ke arahnya. Mea gugup, ia juga tidak merasakan sakit pada bagian dagu dan pipinya yang sedikit dicengkeram Fressa. Tak lama pun melepaskannya. Meski ia sempat melihat wajah pucat anaknya itu terlihat sedikit bengkak pada matanya, membuat Fressa sedikit menyergit sekilas ada apa dengan gadis itu? Namun ia lebih memilih tidak untuk peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Ficção AdolescenteDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...