Adegan 17+++ cukup panas euy! Yang gak kuat baca gak usah lihat!! Harap dengan bijak...
Happy Reading!! Maaf kalau ketemu typo's!!
Kedua lelaki itu mulai mengangkat tubuh Mea ke atas tempat tidur di kamarnya. Baju Mea yang sedari tadi basah kuyup masih melekat di tubuhnya. Lalu setelah itu mereka membaringkannya di atas ranjang.
Perubahan cuaca yang cerah beberapa saat lalu, kini sudah berubah mendung, Axel menatap ke arah luar kendala sana sebentar, hujan mulai turun dan semakin deras.
Lalu kembali lagi menatap ke arah gadis itu terbaring dibawah sana. Kevan juga terdiam cukup lama memperhatikannya.
"Kev apa Mea gak akan mati kedinginan? Bajunya masih basah belum diganti," ujar Axel mulai khawatir.
"Bukannya Lo yang dari tadi mau bukain baju dia? Kenapa malah diam aja njing?!" ketus Kevan kesal sendiri.
"Suruh Inem aja yang gantiin gue gak mau lihat," ucap Axel. Kevan menatap tajam. Sok polos banget Lo!! umpat Kevan.
"Lo lupa hari ini Inem gak kerja! Dia lagi sakit!!" balas Kevan. Inem sakit sudah dua hari yang lalu jadi dia minta ijin untuk tidak masuk kerja sebagai pembantu di rumah ini. Makanya semua seluruh pekerjaan Mea yang mengurusinya seorang diri.
Sebelumnya tadi Axel hanya bercanda saja ingin membantu bukain baju Mea, ketika gadis itu kesusahan hendak melepaskan sebelum dia pingsan tadi, Mea menolaknya dengan keras padahal ia berniat iseng menggodanya.
"Eh Lo mau ngapain?!" tanya Axel melotot tajam saat melihat Kevan hendak mencoba membuka baju gadis itu pada tubuhnya, ia langsung menahan tangan Kevan sebelum benar-benar melakukannya.
"Apa sih Lo!?" sentak Kevan.
"Jangan sembarang buka baju orang Lo!" sengit Axel.
"Terus siapa yang gantiin baju dia?! Lo mau dia sakitan terus gak ada lagi yang mau ngurusin kita gitu hah?!" sinis Kevan.
"Tapi bahaya Kev... Gue takut kita khilaf beneran..." Axel sedikit gugup sendiri.
"Banyak bacot Lo! Udah buruan, lo yang bukain atau gue nih?" Kevan terlihat tak sabaran saat Axel yang sedikit kesulitan menentukan pilihan dari cowok dingin itu.
"Lama! Gue aja yang--!!" ucapan Kevan terhenti, sebelumnya Axel sempat menarik napasnya lebih dulu, lalu mendorong Kevan untuk menyingkirkan dari hadapannya. "Biar gue aja!!" kata Axel singkat. Kevan pun mendengus kasar.
Axel mulai membuka perlahan baju yang melekat di tubuh Mea sambil meneguk pelan ludahnya. Lelaki itu mencoba untuk tetap tidak melihat ke arah tubuh Mea. Kevan menatap sebentar lalu memalingkannya wajahnya ke arah lain.
"Kev daripada Lo diam mending bantuin gue,," ucap Axel sukses membuat Kevan langsung menoleh cepat kembali ke arah Axel dan gadis itu sebentar dengan mengerutkan keningnya cukup dalam sejenak.
"Bantuin apaan sih Xel?!" Kevan menatap tajam sesaat pada Axel.
"Maksud gue Lo cariin baju gantinya masa iya dia gak pakai baju lagi?!" sewot Axel balas menatap Kevan sebentar, raut muka Kevan sedikit berubah beberapa detik, lalu beranjak ke arah lain.
Kevan sudah kembali mengambilkan baju Mea dari dalam lemarinya secara asal saja yang penting baju ganti itu bisa dipakaikan oleh tubuh Mea.
Kevan menelan ludah sedikit untuk membasahi jakunnya yang kering turun naik. Mata tajam Kevan tak bisa teralihkan lagi dari bagian atas tubuh Mea yang hanya tersisa menggunakan bra-nya saja masih menutupi bagian dadanya.
Axel tetap berusaha mengindari tatapan matanya dari gadis itu. "Kev gue harus gimana? Lepasin juga atau nggak?"
"Lepasin aja!!" jawab Kevan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Teen FictionDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...