Maaf kalau ketemu typo's!!! Mohon maklum yaaa!!!!
Begitu sampai di depan kamar gadis kecil itu. Mea langsung diseret masuk ke dalam kamar mandi lalu diguyur oleh Fressa dengan air yang cukup banyak dia genggam dalam gayung ke wajah Mea.
"Mah ampun...." bibir Mea bergetar kedinginan. Seragamnya yang masih melekat ditubuhnya itu juga ikut basah semua. Fressa tidak peduli. Yang penting gadis itu bisa cepat tersadar dari pengaruh minuman keras yang masih membuat gadis itu mabuk.
Kevan dan Axel hanya berdiri melihatnya di ambang pintu. Ternyata begini ya Mea berani sekali nakal dibelakangnya. Wajar saja ibunya marah dan memperlakukan gadis itu dengan kurang baik.
Setelah cukup, Mea sudah mengganti pakaiannya dengan baju biasa. Hari jum'at ini malam Sabtu dan Minggu besok Fressa membawa Mea ke gudang. Kevan dan Axel tersenyum miring sembari mengikutinya.
"Malam ini kamu harus tidur digudang! Ini hukuman karena sudah berani nakal!!" ucap Fressa sambil melemparkan gadis itu masuk ke dalam sana.
"Ta-tapi Mah..." Mea tidak terima jika dirinya harus tidur disini. Tempat ini gelap dan pengap.
"Udah Mea terima aja yang penting lo tidurnya gak dipinggir jalan sama anak gembel apalagi sama hidung belang!!" sahut Axel mengejeknya.
"Kamu Mamah kurung disini selama dua hari ngerti!" ujar Fressa tegas.
"Tenang aja Mea nanti soal makanan biar gue yang nganterin ke sini," timpal Kevan tersenyum miring.
"Fressa! Apa ini gak berlebihan Mea kamu suruh tidur disini? Kasihan dia sendirian." itu suara Jovan.
"Biarin aja dia sendirian! Biar tahu rasa!!" Padahal Mea sudah setengah mati ketakutan ditinggal ditempat sini dan mengingat Kevan yang berucap sendiri akan mengantarkan dia makanan Mea tidak mengharapkan hal itu. Tempat gudang ini cukup jauh jaraknya dari kamar yang lain. Mea takut kalau dia nanti berteriak tidak akan ada yang mendengarnya.
"Tapi gak gini juga Mah! Mea mungkin gak sengaja mabuk. Udahlah Mah maafin saja dia. Papah yakin dia gak maksud begitu kok." sela Jovan.
Kevan mendengus sinis. Axel mengunyah permen karet sedikit gregetan mendengar ayah mereka ingin membela saudari tirinya mereka.
"Ini urusan aku Mas! Kamu gak usah ikutan kasih dia perhatian, nanti Mea akan mengulangi kesalahannya lagi!!" geram Fressa. Jovan tidak tahu harus bagaimana lagi.
"Tahu nih Pah biarin aja tuh Mea nya sampai mampus disini biar jera!!" kata Axel yang seakan tidak sadar telah mengatakan kata 'mampus' membuatnya mendapat pelototan tajam dari Jovan begitu Kevan menyenggol lengannya, Axel langsung mengatup rapat mulutnya.
Ini pasti gara-gara Kevan mencontohkan yang tidak baik hingga dia ikutan berkata kasar seperti itu yang terdengar hingga ke telinga mereka. Masih sempatnya Axel menyalahakan Kevan padahal itu mulut dia sendiri. Untungnya sih, tidak sampai mengatai orang tua di depan seperti Kevan lakukan sebelumnya. Syukurlah Axel tidak keceplosan.
"Sudah sana kalian balik!!" usir Fressa pada mereka. Mendorong keluar ketiga orang itu, ayah dan anak lebih dulu keluar sana dari tempat ini. Mea sudah memohon di bawah kaki Fressa tapi ibunya tidak mau mendengarkannya. Pintu itu sudah dikunci oleh Fressa dengan cepat. Mea benar-benar harus tidur digudang.
Tanpa alas bantal dan selimut. Hanya lantai dingin yang kotor dan ruangan berdebu serta barang-barang yang tidak terpakai memenuhinya. Gelap Mea hampir tidak bisa melihatnya. Demi apapun Mea benar-benar bodoh.
****
"Makanya Mea lain kali kalau mau mabuk, ajak bareng sama kita biar lo gak dihukum sendirian 'kan ada kita yang bakalan nemanin lo," ujar Axel tersenyum aneh pada gadis itu. Mea sudah dibebaskan begitu melewati dua hari selama berada digudang. Saat ini mereka dirumah setelah pulang dari sekolah dan baru saja membicarakan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Fiksi RemajaDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...