"Kenapa cuma tasnya doang yang Lo kasih? Gak sekalian sama bajunya terus Lo lumurin darah perawan punya nenek Lo juga ha?! Biar gue lebih percaya kalau lo udah berusaha ngajakin dia pulang tapi malah dimangsa Hari-Mau err aww" ucap Axel yang sempat melongo sebentar saat Ale datang ke rumahnya hanya diberikan oleh laki-laki itu adalah peninggalan yang tersisa, benda-benda milik dari Mea nya saja tanpa orangnya, membuat Axel mendengus menirukan gaya cakaran binatang buas tersebut.
Lalu kembali dilihatnya sekali lagi, sambil celingak-celingukan mencari keberadaan sosok Mea namun tetap tidak menemukan diri cewek itu di depannya. Axel mengerutkan keningnya penuh penasaran.
"Paan sih gak jelas Lo! Hidup gue gak sedramatis itu, memalukan kayak lo Xel cih!!" sungut Ale benar-benar ketus kali sambil membuang napasnya menahan kesal. Kevan yang juga ada disana ikut tergelak lucu di hadapan mereka ketika ia mendengar Ale marah mengumpati Axel yang kelewat menyebalkan.
"Ah, hak seru Lo!!" Axel mendengus jengkel "terus si Mea nya ke mana ha? Dari tadi gue nungguin Lo Le,," ujar Axel.
"Kenapa harus gue?" tanya Ale tidak terima saat dirinya mulai merasa terbebani oleh perkataan dan permintaan cowok gondrong itu seenak jidatnya. Ale bisa saja mengancamnya bali,k tapi percuma Axel orangmya terlihat lebih sulit untuk dikendalikan dengan aturan dan hukuman pun tidak akan mempan. Mengingat mereka juga sudah berteman dekat cukup lama selama tiga tahun belakangan ini. Jadi Ale tahu tabiat Axel anak yang keras kepala sekali, dan bertingkah banyak maunya yang bossy, untungnya Axel adalah anak emas disekolahnya, kalau tidak Ale enggan mau berteman dengan cowok gondrong itu menyebalkan itu.
"Xel Lo salah minum obat! Yang benar lagi nungguin Mea, bukan ke sesama jenis Lo sendiri!!" koreksi Kevan cuek. Axel mendelik marah, sama hal begitunya juga dengan Ale yang ingin menghajar Kevan karena berkata sembarangan sedikit menyangkut pautkan tentang akan harga dirinya sebagai lelaki. "Gak usah buka mulut Lo cabe!!" desis Ale sewot. Kevan melotot kesal. Axel hampir tergelak lucu menahan diri, namun ia kembali lagi fokus dengan pertanyaananya mengenai soal Mea.
"Bukannya gue suruh Lo bawa dia balik, ngapa kagak ada orangnya hah?! Jangan-jangan Lo sengaja ya ngejambret tasnya karena Lo gak mau orangnya-- atau didekat cewek manapun begitu?!" selidik Axel yang seolah tahu bagaimana tentang Ale yang paling anti soal wanita, melihatnya saja Ale sakit mata jika terlalu lama. Axel membayangkan hal itu sekilas mengetahuinya, apalagi saat bersentuhan maka Ale akan membantingnya jauh-jauh dari dekat.
"Dia nya sendiri yang gak mau pulang! Lo cari aja sendiri! Tuh anak keras kepala mau ketemuan sama si preman katanya, dibilangin Rendranya minggat dari rumah malah masih aja tetap nungguin dia!!" ucap Ale sedikit berdecih. Kevan pun menyergitkan alisnya sebentar.
"Gimana Kev Rendra ngambek, Lo bisa gak bikinin tuh anak Heppy lagi?" Axel menoleh pada Kevan, entah mengkhawatirkan soal sahabatnya itu juga. Kevan terdiam sebentar sedikit teringat kejadian yang membuatnya hampir terbawa emosi karena tingkah Mea yang sudah keterlaluan pada temannya itu.
"Gue bukan penghibur njg! Jangan tanya gue!! Ntar kalau Mea pulang bakalan gue urus!!" sahut Kevan.
Baru beberapa saat mereka memikirkan rencana untuk membuat Mea mendapatkan perhitungannya tiba-tiba saja cewek itu datang dengan sendiri. Kevan sedikit terkejut, baru diomongin sudah muncul saja nih anak!? desis batin Kevan.
"Dari mana aja Lo Mea, disuruh pulang malah berkeliaran, mau minta diculik om om eh?" cibir Axel.
Mea tidak langsung menjawab, ia takut saat tatapan Kevan selalu saja membuatnya risih. Ale tersenyum sinis.
Mengingat Mea tadi sempat ikut Ale, cowok dingin itu sebenarnya enggan tapi karena paksaan ia sedikit mau memberi Mea tumpangan. Ale lupa lupa ingat dimana letak rumah Rendra. Sampai Mea kesal dan memintanya minta diturunkan, tapi sebelum itu Mea menyuruh Ale hanya membawa tasnya saja untuk diantar pulang ke rumah. Kalau bisa Ale hendak membuangnya dengan melemparkan jauh jauh tas Mea karen cewek itu sedikit menyebalkan saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANDRA
Teen FictionDiiincar oleh para lelaki the geng Badboys berkelas untuk dijadikan pacar 'istimewa' oleh mereka yang begitu menginginkannya. Dia adalah Mea Alestara, seorang gadis penuh kesederhanaan yang mempunyai sisi menarik pada dirinya. Cantik dan tertutup. N...